Sandyakala Smara, Peragaan Batik Kudus Denny Wirawan yang Apik & Menghipnotis

8 September 2023 21:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peragaan busana Sandyakala Smara, koleksi batik Kudus karya Denny Wirawan, di rumah adat Kudus Yasa Amrta, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (6/9/2023). Foto: Dok. Image Dynamics
zoom-in-whitePerbesar
Peragaan busana Sandyakala Smara, koleksi batik Kudus karya Denny Wirawan, di rumah adat Kudus Yasa Amrta, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (6/9/2023). Foto: Dok. Image Dynamics
ADVERTISEMENT
Apik, menawan, dan menghipnotis. Tiga kata tersebut sangat tepat untuk mendeskripsikan Sandyakala Smara, peragaan busana dan koleksi batik Kudus karya desainer Denny Wirawan. Koleksi dengan lebih dari 70 tampilan tersebut sukses memboyong kembali keindahan batik Kudus ke tanah kelahirannya: Kudus, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Diselenggarakan di rumah adat Kudus Yasa Amrta, Kudus, Rabu (6/9), fashion show ini merupakan hasil kolaborasi Denny Wirawan dengan Bakti Budaya Djarum Foundation. Ini juga merupakan tahun kedelapan Denny dan Djarum bekerja sama dalam upaya melestarikan wastra Indonesia.
Sebelum menyelam lebih dalam, nama koleksi busana Denny Wirawan ini cukup menarik perhatian. Meski beberapa kali dikeluhkan sulit diucapkan, “Sandyakala Smara” merupakan nama yang sarat akan keromantisan, menurut Denny.
Peragaan busana Sandyakala Smara, koleksi batik Kudus karya Denny Wirawan, di rumah adat Kudus Yasa Amrta, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (6/9/2023). Foto: Dok. Image Dynamics
“Sandyakala Smara artinya adalah goresan cinta di langit merah,” ucap Denny di Jiva Bestari, Kudus, Kamis (7/9).
“Jadi, langit merahnya karena kita melaksanakan peragaannya pada saat sunset. Cintanya adalah cinta saya kepada batik Kudus,” lanjut desainer yang terkenal dengan rancangan bergaya misterius ini.
ADVERTISEMENT
Peragaan busana ini dipersiapkan selama beberapa tahun belakangan oleh Denny dan Djarum. Usai melewati beragam kesulitan, terutama soal kain dan proses pembatikan, Denny berhasil menciptakan koleksi yang ciamik.
“Sandyakala Smara ini adalah bentuk dukungan tulis dalam melestarikan dan mengapresiasi kekayaan wastra budaya Indonesia, terutama batik Kudus yang memukau dan menginspirasi kreativitas untuk terus mengeksplorasi serta memperkaya keindahan yang tak ternilai dari kain-kain Indonesia,” ucap Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian.
Peragaan busana Sandyakala Smara, koleksi batik Kudus karya Denny Wirawan, di rumah adat Kudus Yasa Amrta, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (6/9/2023). Foto: Dok. Image Dynamics

Menilik koleksi Sandyakala Smara

Berfokus pada kain batik Kudus, koleksi ini dipenuhi dengan motif batik bermotif flora dan fauna khas Tionghoa yang meriah. Kain-kain organza hingga shantung dihiasi dengan batik tulis bermotif naga, ayam, burung phoenix, burung hong, awan, bunga krisan, lotus, asteria, hingga peony.
ADVERTISEMENT
Batik Kudus merupakan bentuk akulturasi budaya Nusantara, Tionghoa, dan Eropa. Kentalnya budaya China atau Tionghoa dalam koleksi teranyar Denny Wirawan ini semakin terlihat jelas lewat desain kebaya encim atau peranakan dan congsam yang diberi twist modern.
Peragaan busana tersebut dimulai dengan monolog oleh aktris Happy Salma yang sungguh menggugah hati. Monolog mengisahkan perjalanan batik Kudus dan menekankan apresiasi terhadap seni lukis kain ini. Pertunjukan yang kuat tersebut menjadi pembuka yang ciamik dari tiga babak peragaan busana.
Happy Salma menampilkan monolog di Peragaan busana Sandyakala Smara, koleksi batik Kudus karya Denny Wirawan, di rumah adat Kudus Yasa Amrta, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (6/9/2023). Foto: Dok. Image Dynamics
Sandyakala Smara terdiri atas babak 1 Mahajana, babak 2 Asmaradana, dan babak 3 Layar Sutera (Journey to the Past). Setiap babak menampilkan busana dengan konsep menarik, diiringi dengan musik latar khas Jawa dan Tionghoa yang mengalun merdu.
ADVERTISEMENT
Babak 1 Mahajana memamerkan perpaduan batik Kudus dengan kebaya encim atau peranakan yang bersiluet lurus dan loose. Denny Wirawan menorehkan ciri khasnya, yakni embellishment berupa payet yang glamor, pada kebaya-kebaya rancangannya. Warna yang ditonjolkan dalam koleksi ini mayoritas adalah warna-warna pastel yang kalem dan manis.
Memberikan kesan kontemporer, Denny juga memadukan kebaya-kebaya tersebut dengan detail yang “wah”, seperti pita besar di bagian punggung dan lengan balon yang dramatis. Kain batik yang dipakai juga didesain tanpa potongan, untuk memaksimalkan tampilan seluruh motif batik yang meriah.
Busana penutup babak 1 peragaan busana Sandyakala Smara, koleksi batik Kudus karya Denny Wirawan, di rumah adat Kudus Yasa Amrta, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (6/9/2023). Foto: Dok. Image Dynamics
Babak 1 ini ditutup dengan kebaya putih berpotongan peplum, dipadukan dengan kain batik hijau muda bermotif floral dan veil panjang berhiaskan bordiran.
Berbeda dengan babak 1 yang lebih kalem, babak 2 Asmaradana hadir dengan warna khas Tionghoa yang meriah dan berani. Warna merah, kuning, dan hijau terang juga dipadukan dengan biru navy yang memberikan kesan elegan.
ADVERTISEMENT
Di babak ini, Denny Wirawan menghadirkan busana congsam dengan gaya kontemporer dan timeless. Koleksi Ready to Wear Deluxe tersebut terinspirasi dari era kebangkitan industri di Tiongkok tahun 1920-an. Jika babak 1 memiliki siluet yang lebih longgar, Asmaradana menampilkan busana bersiluet lebih fitted atau memeluk tubuh dengan sempurna.
Busana dalam babak 2 di peragaan busana Sandyakala Smara, koleksi batik Kudus karya Denny Wirawan, di rumah adat Kudus Yasa Amrta, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (6/9/2023). Foto: Dok. Image Dynamics
Rok-rok yang berpinggang tinggi (high waist) dan melebar dengan dramatis di bagian bawah memberikan kesan anggun. Koleksi ini juga bereksperimen dengan cape, robe, hingga long dress yang menawan. Babak 2 ditutup dengan permainan alat musik harpa dan alunan lagu Tionghoa, mempersiapkan diri untuk masuk ke babak 3 yang dramatis.
Babak 3 Layar Sutera seakan membawa kita ke masa lampau. Terinspirasi dari siluet busana megah Tionghoa zaman dulu, koleksi pada babak ini dilengkapi dengan lengan busana besar dan lebar yang mengibar cantik. Siluet tersebut menampilkan keindahan motif-motif batik flora dan fauna khas Tionghoa yang apik.
Busana babak 3 dalam peragaan busana Sandyakala Smara, koleksi batik Kudus karya Denny Wirawan, di rumah adat Kudus Yasa Amrta, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (6/9/2023). Foto: Dok. Image Dynamics
Selain gaun malam dan coat yang mewah, Denny Wirawan turut menampilkan celana-celana berpotongan melebar yang memberikan kesan kaki jenjang. Bahan yang mengkilap semakin memberikan kesan elegan. Peragaan busana koleksi ini terasa semakin menghipnotis berkat iringan lagu tradisional Tionghoa yang seakan menyihir 250 tamu undangan yang hadir.
ADVERTISEMENT
Koleksi ciamik kolaborasi Denny Wirawan dan Bakti Budaya Djarum Foundation ini meninggalkan kesan mendalam; menjadikan momen kembalinya batik Kudus ke tanah kelahirannya sebagai kisah yang apik nan indah.