Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Sangobion Ajak Perempuan Kenali dan Atasi Gejala Anemia
30 Agustus 2024 16:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Ladies, pernahkah kamu mengalami tubuh letih, pusing berkunang-kunang, sampai wajah pucat saat menstruasi? Kondisi tubuh itu kerap kali dianggap sepele, bahkan disebut normal, oleh banyak perempuan. Padahal, kondisi tersebut bisa jadi merupakan gejala anemia yang harus ditangani.
ADVERTISEMENT
Menurut data WHO pada 2008 lalu, setidaknya satu dari tiga orang dewasa mengalami anemia akibat kekurangan zat besi.
Sementara itu, Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 juga mengungkap, 15,5 persen remaja usia 15–24 tahun mengalami anemia. Mayoritas dari penderitanya adalah perempuan. Saat perempuan menstruasi, ternyata tingkat hemoglobin mengalami penurunan sampai 9,2 persen.
Berkaca dari fenomena tersebut, Sangobion meluncurkan sebuah kampanye bertajuk #UbahCerita. Lewat kampanye ini, Sangobion ingin mengajak para perempuan agar tidak lagi menganggap gejala anemia sepele.
“Sangobion ingin mengajak perempuan Indonesia untuk berani #UbahCerita dengan memastikan bahwa mereka telah mencukupi kebutuhan zat besi hariannya, sehingga mereka dapat tetap beraktivitas dan berkarya secara optimal tanpa gejala anemia, terutama saat menstruasi,” kata General Manager Personal Health Care P&G Indonesia, Maithreyi Jagannathan, saat konferensi pers kampanye Sangobion #UbahCerita di Bale Nusa Pakubuwono, Kamis (29/8).
ADVERTISEMENT
Kampanye ini dilakukan lewat berbagai saluran, dari online bersama Key Opinion Leader (KOL), media, dan kanal podcast, hingga offline lewat radio dan pemasangan materi edukasi di beberapa toko.
P&G Indonesia, sebagai perusahaan yang memayungi Sangobion, turut bekerja sama dengan Pemerintah Karawang, Jawa Barat, dalam mengedukasi pentingnya mengonsumsi suplemen penambah darah seperti Sangobion.
Buruknya dampak anemia pada perempuan
Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Linda Lestari, Sp.OG, kurang darah bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Salah satunya adalah kekurangan suplai oksigen dalam tubuh.
“Ketika tubuh mengalami kondisi anemia akibat kekurangan zat besi, suplai oksigen pada tubuh mengalami penurunan, khususnya pada saat menstruasi, sehingga muncul gejala seperti lelah, pusing kunang-kunang, dan wajah pucat yang dapat mengganggu produktivitas,” kata Linda pada Kamis (29/8).
ADVERTISEMENT
Gejala anemia ini disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari gaya hidup yang kurang sehat hingga asupan gizi yang tidak mencukupi. Akibatnya, banyak perempuan yang mengalami defisiensi zat besi.
Padahal, zat besi sangat penting bagi tubuh. Mineral tersebut membantu pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Jika tubuh kekurangan darah, gejala yang bisa dirasakan adalah pusing, lelah, konsentrasi buruk, wajah pucat, hingga pandangan berkunang-kunang.
Sayangnya, masih banyak yang menganggap kondisi tersebut normal, terutama jika terjadi saat perempuan tengah menstruasi. Padahal, kurang darah bukanlah kondisi normal saat menstruasi.
Linda pun menyarankan para perempuan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan tinggi zat besi, mulai dari daging merah, hati ayam, dan sayur bayam. Namun, proses memasak bahan makanan tersebut harus dilakukan dengan benar. Jika salah diolah, bisa jadi protein yang terkandung dalam makanan menjadi rusak bahkan hilang sepenuhnya.
ADVERTISEMENT
Konsumsi suplemen tambah darah yang mengandung vitamin C juga mampu mempertahankan kadar zat besi dalam darah. Menurut Linda, vitamin C dalam suplemen tambah darah seperti Sangobion dapat membantu penyerapan zat besi yang lebih optimal.
Dikutip dari keterangan resmi, uji klinis SANOIN membuktikan, Sangobion mampu meningkatkan kadar hemoglobin dalam 14 hari dan memulihkan gejala anemia defisiensi zat besi dalam 30 hari.