Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Satu lagi perempuan yang berhasil menduduki posisi strategis di sektor pemerintahan negara. Ia adalah Sanna Marin, perempuan 34 tahun yang ditunjuk sebagai Perdana Menteri Finlandia menggantikan Antti Rinne yang mengundurkan diri dari jabatannya karena dikritik tidak mampu mengatasi krisis postal strike (aksi mogok kerja massal) di Finlandia.
ADVERTISEMENT
Tak hanya menjadi perdana menteri perempuan ketiga di Finlandia, Sanna Marin juga menjadi perdana menteri termuda di dunia dengan usia 34 tahun saat menjabat. Ini merupakan sebuah kemajuan besar bagi perempuan di sektor pemerintahan setelah sebelumnya Jacinda Ardern menjadi Perdana Menteri Selandia Baru di usia 37 tahun.
Menariknya lagi, nantinya Sanna Marin akan memimpin koalisi dari empat partai yang semuanya dipimpin oleh perempuan, dan tiga di antaranya masih berusia 30-an sama seperti dirinya.
“Kami memiliki banyak pekerjaan kedepannya untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat,” ungkap Marin kepada wartawan setelah memenangkan suara saat pemilihan pada Senin (9/12).
Memiliki karier politik yang cemerlang dan mendukung kesetaraan
Sebagai seorang politisi perempuan, Sanna Marin bisa dibilang memiliki karier yang cukup cemerlang di dunia politik Finlandia. Lewat Partai Demokrat Sosial, karier Marin banyak mengalami peningkatan. Pada 2012, di usianya yang baru 27 tahun, Marin menjadi kepala dewan kota Tampere, Finlandia yang memiliki total penduduk sekitar 230.000 orang. Selanjutnya, ia berhasil menjadi anggota parlemen pada 2015.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sampai disitu, ibu dari satu anak perempuan ini juga pernah menjabat sebagai Menteri Transportasi dan Komunikasi Finlandia selama enam bulan sejak 6 Juni 2019 sebelum akhirnya dipilih menjadi perdana menteri.
Sepanjang kariernya dalam berpolitik, Sanna Marin dikenal sebagai sosok yang tegas dan mendukung kesetaraan. Dalam wawancara bersama media internasional, Sanna Marin mengaku berasal dari ‘Rainbow Family’ sebab dirinya merupakan anak dari pasangan sesama jenis.
“Bagi saya, semua orang setara. Ini bukan hanya masalah opini saja. Tapi itu (kesetaraan) merupakan dasar dari segalanya,” ungkap Sanna Marin dalam sebuah wawancara media pada 2015 seperti dikutip dari Business Insider.
Ia juga tidak peduli dengan banyak orang yang mungkin mengkritik dirinya karena memiliki usia yang sangat muda saat menduduki posisi strategis. Sanna Marin selalu berpegang teguh degan alasan utamanya terjun ke dunia politik.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak pernah memikirkan soal gender atau usia saya. Saya selalu memikirkan alasan utama saya terjun ke dunia politik dan itulah alasan yang membuat kami memenangkan kepercayaan dari masyarakat,” ungkap Sanna Marin kepada Business Insider.
Kini, Sanna Marin masuk ke dalam daftar perdana menteri termuda dunia bersama dengan Jacinda Ardern (39) Perdana Menteri Selandia Baru dan Oleksiy Honcharuk (35), Perdana Menteri Ukraina. Terpilihnya Sanna Marin juga mendapat banyak reaksi positif dari masyarakat dunia. Ia juga banyak disamakan dengan Jacinda Ardern yang juga baru menjadi seorang ibu ketika terpilih sebagai perdana menteri perempuan termuda di Selandia Baru pada 2017 lalu.