Sari hingga Kaftan, Ini 5 Busana Khas Idul Fitri Perempuan di Berbagai Negara

13 Mei 2021 9:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Busana Khas Idul Fitri untuk Perempuan di 5 Negara Foto: Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Busana Khas Idul Fitri untuk Perempuan di 5 Negara Foto: Instagram
ADVERTISEMENT
Ramadhan 2021 telah usai. Umat Islam di seluruh dunia segera merayakan Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 1 Syawal atau 13 Mei 2021. Sama seperti tahun lalu, Lebaran 2021 ini kita dianjurkan untuk tidak berkumpul dan melakukan silaturahmi seperti biasa. Selain itu, kita juga dianjurkan untuk merayakan Lebaran di rumah saja.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, kita masih bisa tetap tampil stylish dengan baju lebaran untuk berfoto bersama keluarga di rumah atau sekadar OOTD. Berbicara soal baju lebaran, hari Idul Fitri memang identik dengan busana-busana khas. Jika masyarakat Indonesia memilih baju trendi (entah itu kaftan, abaya, tunik atau blus) untuk dikenakan saat Idul Fitri, berbeda halnya dengan beberapa negara berikut ini yang memiliki model khusus untuk dikenakan saat Lebaran.
Seperti apa gaya busana khas Idul Fitri perempuan di berbagai negara? Mengutip Al-Arabiya, berikut kumparanWOMAN rangkum informasinya.

1. Malaysia

Perempuan di negara tetangga kita, Malaysia, biasa mengenakan Baju Kurung saat Idul Fitri. Biasanya, busana ini memiliki siluet yang longgar pada bagian lengan, perut, dan juga dada. Selain itu, Baju Kurung juga tidak dipasangi kancing dan tidak pula memiliki kerah.
ADVERTISEMENT
Terdapat dua jenis Baju Kurung, yaitu versi modern dan tradisional. Untuk Baju Kurung versi modern biasanya dikenakan oleh generasi muda. Jenis itu memiliki detail lebih rinci dan hadir dalam berbagai warna serta gaya.

2. Palestina

Perempuan di Palestina biasanya memakai busana bernama Thobe saat merayakan Idul Fitri. Thobe sendiri merujuk pada kain longgar dengan lengan panjang, dan bisa dikenakan oleh perempuan di segala usia. Busana ini biasanya berbentuk baju terusan seperti jubah yang dihiasi sulaman tangan yang sangat rumit.
Selain Thobe, perempuan Palestina juga biasa memakai Taqsireh saat Idul Fitri. Taqsireh sendiri adalah jaket bersulam, yang diakui sebagai salah satu item pakaian yang paling disuka.

3. Pakistan

Jika Palestina memiliki Thobe, maka Pakistan memiliki Shalwar Kameez. Shalwar Kameez sendiri merupakan pakaian tradisional yang terdiri dari dua potong yaitu celana atau kulot (shalwar) dan juga kemeja atau tunik (kameez). Shalwar Kameez sebetulnya tidak terbatas dipakai saat Idul Fitri saja, namun juga dipakai untuk berbagai momentum.
ADVERTISEMENT
Namun bedanya, busana Shalwar Kameez yang dipakai untuk Idul Fitri biasanya memiliki desain dan gaya yang bervariasi. Selain itu, busana ini juga diberi tambahan renda dan juga syal (dupatta) untuk menciptakan kesan yang festive.

4. Maroko

Sama seperti di Indonesia, perempuan Maroko juga biasanya mengenakan Kaftan saat Hari Raya Idul Fitri. Kaftan sendiri adalah pakaian panjang yang memiliki model longgar dan dihiasi dengan motif yang rumit di bagian lengan serta dada. Terdapat banyak sekali variasi dan model Kaftan yang biasanya dikenakan perempuan Maroko saat Lebaran. Tak hanya model saja, para perempuan Maroko juga biasanya mengenakan warna Kaftan yang beragam.

5. Bangladesh

Mirip dengan di Pakistan, perempuan Bangladesh memakai Saree Salwar Kameez saat Hari Raya Idul Fitri. Saree Salwar Kameez di Bangladesh sendiri merupakan busana modest yang memiliki model panjang dengan warna cerah dan biasanya dihiasi manik-manik.
ADVERTISEMENT
“Anda akan melihat banyak perempuan memakai saree (celana) dengan jaket panjang, jumpsuit, jubah, atau tunik panjang (kameez) selama Idul Fitri. Jubah itu biasanya dihiasi dengan manik-manik berat atau sederhana, yang penting tetap menonjolkan unsur tradisional,” kata Arzin Alom, seorang desainer asal Bangladesh kepada Al-Arabiya.
****