Dian Pelangi

Sebelum Jadi Desainer, Dian Pelangi Pernah Jaga Kios di Tanah Abang

15 Mei 2019 12:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dian Pelangi untuk program Role Model kumparanWOMAN. Stylist: Anantama Putra, Makeup: Philipe Karunia, Busana: Dian Pelangi. Foto: Hakim Satriyo
zoom-in-whitePerbesar
Dian Pelangi untuk program Role Model kumparanWOMAN. Stylist: Anantama Putra, Makeup: Philipe Karunia, Busana: Dian Pelangi. Foto: Hakim Satriyo
ADVERTISEMENT
Sejak kemunculannya di sekitar tahun 2009 hingga sekarang, Dian Pelangi menjadi sosok panutan bagi banyak perempuan Indonesia dalam berbusana muslim dan berhijab. Dan sebagai desainer modest fashion, ia juga telah berhasil mengembangkan kariernya hingga ke ranah internasional.
ADVERTISEMENT
Tentunya banyak yang penasaran apa kunci sukses Dian Pelangi hingga bisa menjadi salah satu desainer modest fashion kenamaan tidak hanya di Tanah Air, tapi juga di luar negeri. Dalam wawancara bersama kumparanWOMAN untuk program Role Model baru-baru ini, Dian berbagi rahasia mengenai hal yang bisa membuatnya sukses seperti saat ini. Menurut Dian, selain passion yang kuat, didikan orang tua yang keras turut membentuk dirinya yang sekarang.
Dian meneruskan bisnis keluarga dengan brand Dian Pelangi yang sudah ada sejak ia lahir. Namun proses transisi bisnis dari keluarga ke tangan Dian tidak terjadi begitu saja. Dian harus melewati berbagai ujian dari orang tuanya. Salah satunya adalah harus rela melepaskan kesenangan terhadap dunia tarik suara dan menggambar. Ia pun sampai harus rela melepaskan keinginan untuk bersekolah di SMA karena sang bapak memaksa Dian untuk meneruskan pendidikan di SMK.
ADVERTISEMENT
“Bapak mau saya masuk SMK. Saya ingat sebulan dua bulan pertama saya menangis karena tidak betah sekolah di SMK. Tapi karena Bapak keras jadi saya harus nurut. Akhirnya saya jalankan apa yang Bapak minta,” ungkap Dian kepada kumparan.
Setelah lulus SMK, Dian melanjutkan pendidikannya ke bidang desainer mode di ESMOD. Setelah itupun ia tidak bisa langsung terjun mendesain koleksi yang ia inginkan. Menurut ayahnya, sebelum terjun ke bidang kreatif, Dian harus mengerti dulu bisnis jual beli pakaian seperti apa.
“Bapak tidak ingin setelah lulus kuliah saya enak-enakan jadi desainer. Jadi saya sempat kerja jaga kios di Tanah Abang. Bapak bilang saya harus latihan jualan, saya disewakan kios di Tanah Abang selama enam bulan. Di sana saya jualan baju buatan sendiri agar saya juga tahu bagaimana cara menjualnya. Segitunya Bapak ingin mendidik saya,” cerita Dian.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, kecintaan Dian terhadap dunia fashion design pun tumbuh berkat campur tangan sang ibu. Sejak masih SD, ia sudah diajarkan untuk mendesain baju, berkomunikasi dengan penjahit dan karyawan, hingga melayani pelanggan di butik.
“Ibu saya tidak memperbolehkan saya beli baju baru. Kalau ingin baju baru saya harus gambar sendiri, lalu minta dibuatkan sama tukang jahit butik yang ada di belakang. Jadi dari dulu saya sudah ditantang untuk bikin baju sendiri. Itu cara ibu mendidik saya untuk tertarik dengan dunia desain,” ungkap Dian.
Menurut Dian, segala kesulitan yang ia rasakan sejak kecil itulah yang menjadikan dirinya seperti sekarang ini. Berkat didikan keras dari kedua orang tuanya, ia pun tumbuh menjadi sosok yang persistent dalam berkarier dan meraih impian-impiannya.
ADVERTISEMENT
Dian mengaku ayahnya tidak sekadar mengajarkannya segala sesuatu soal fashion dan bisnis. Tetapi ada banyak sekali nilai-nilai kehidupan yang bisa ia petik dari kesulitan yang selama ini ia rasakan sejak kecil.
“Bapak memiliki pendapat bahwa hidup di atas itu gampang, siapa yang tidak bisa hidup di atas? Tapi untuk hidup di bawah itu tidak semua orang bisa melakukannya. Dan itu yang harus saya pelajari. Saya harus bisa seimbang dalam menjalani hidup. Hingga sekarang pelajaran itu saya terapkan ketika menghadapi para karyawan dan tim di Dian Pelangi,” tutup Dian Pelangi.
Ikuti cerita inspiratif lainnya dari Dian Pelangi eksklusif untuk kumparan pada topik Role Model
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten