Sejarah Hari Polwan Indonesia yang Diperingati Setiap 1 September

1 September 2022 11:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polri kirim anggota polwan terlatih ke Satgas Nemangkawi, Papua. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polri kirim anggota polwan terlatih ke Satgas Nemangkawi, Papua. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Ladies, tahukah kamu bahwa pada tanggal 1 September setiap tahunnya, rakyat Indonesia merayakan Hari Polisi Wanita atau Polwan? Tanggal dari hari Polwan ini tidak sembarang ditetapkan, lho. Ternyata, ada sejarah panjang di balik penetapan hari peringatan ini.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana dikutip dari situs resmi Museum Polri, pada 1 September 1948, enam perempuan dipilih untuk mengikuti pendidikan inspektur polisi di Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera. Saat itu, Indonesia baru tiga tahun merdeka dari masa penjajahan. Keenam perempuan tersebut adalah Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmaniar, dan Rosnalia Taher.
Enam perempuan inilah yang menjadi sekelompok perempuan pertama yang mengikuti pendidikan inspektur polisi di Indonesia. Mereka menjalani pendidikan bersama 44 siswa laki-laki di Sekolah Polisi Negara (SPN) Bukittinggi.
Sejarah Polwan. Foto: museumpolri.org
Nah, sejak keenam perempuan tangguh tersebut mengikuti pendidikan polisi, 1 September pun resmi ditetapkan sebagai hari lahirnya polwan di Indonesia.

Mengapa perempuan ditunjuk untuk menjadi polisi?

Menurut situs resmi Museum Polri, 74 tahun yang lalu, kepolisian menghadapi kesulitan tersendiri ketika harus melakukan pemeriksaan korban, tersangka, dan saksi perempuan.
ADVERTISEMENT
Kesulitan ini terutama dirasakan ketika polisi laki-laki harus melakukan pemeriksaan fisik untuk menangani kasus tertentu. Akibatnya, para istri polisi dan/atau pegawai sipil perempuan harus dimintai bantuan untuk melaksanakan tugas pemeriksaan fisik.
Akhirnya, sebagai solusi dari kesulitan tersebut, organisasi perempuan dan organisasi perempuan Islam yang berlokasi di Bukittinggi, Sumatera, mengusulkan kepada pemerintah agar perempuan bisa diikutsertakan dalam pendidikan kepolisian. Itulah yang mendasari pemilihan Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmaniar, dan Rosnalia Taher untuk mengikuti pendidikan kepolisian di SPN Bukittinggi.
Sejarah Polwan. Foto: museumpolri.org
Nah, untuk memperingati lahirnya polwan di Indonesia, Bukittinggi menjadi saksi bisu sekaligus lokasi pendirian Monumen Polwan. Pada 27 April 1993, monumen tersebut diresmikan oleh Kapolri saat itu, yaitu Jenderal Polisi Drs. Banoeroesman Astrosemitro.
ADVERTISEMENT

Pendirian lembaga pendidikan polwan pertama

Kendati perekrutan polwan pertama dilakukan pada 1948, saat itu belum ada lembaga pendidikan khusus untuk polwan. Contohnya, pada 1965, pendidikan calon Perwira Polwan diselenggarakan di Akademi Angkatan Kepolisian di Yogyakarta, bersama dengan para calon perwira polisi laki-laki. Kemudian, tak lama setelah itu, jalur perekrutan Perwira Polwan diubah lagi, yaitu lewat jalur perwira karier setingkat sarjana dan sarjana muda melalui Sekolah Perwira Militer Wajib (SEPAMILWA).
Barulah pada 1982, Depo Pendidikan dan Latihan (Dodiklat) 007 Ciputat—yang menyelenggarakan kelas untuk pendidikan bintara polwan—berubah menjadi Pusat Pendidikan Polisi Wanita (Pusdikpolwan). Ini adalah lembaga pendidikan polisi pertama yang secara khusus mendidik polwan.
Sejarah Polwan. Foto: museumpolri.org
Dua tahun setelahnya, tepatnya pada 1984, Pusdikpolwan mengganti namanya menjadi Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan). Menurut situs resmi Museum Polri, Sepolwan Ciputat inilah yang berhasil menarik minat para perempuan Indonesia untuk mengabdi kepada negara sebagai polwan.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pada 29 November 1986, lambang polwan Indonesia disahkan untuk pertama kalinya. Lambang ini memiliki enam unsur berbeda yang penuh makna, yaitu:
1. Bunga matahari yang melambangkan sifat perempuan.
2. Tujuh helai dan empat helai bunga yang bermakna pedoman hidup Polri Tribrata dan pedoman kerja Catur Prasetya Polri.
3. Perisai dan obor yang melambangkan keanggotaan, tugas, dan fungsi polwan di Polri.
Lambang Polwan diwujudkan dalam bentuk logo dengan rincian makna. Foto: museumpolri.org
4. Angka 1948 sebagai tahun kelahiran Polri.
5. Tiga bintang emas yang melambangkan Tribrata, pedoman hidup anggota Polri.
6. Tulisan “Esthi Bhakti Warapsari” yang bermakna pengabdian menuju tercapainya cita-cita luhur.
Nah, Ladies, itulah sejarah di balik Hari Polwan dan penetapan tanggal 1 September sebagai harinya polisi perempuan.