Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Sejarah Kontes Kecantikan di Dunia, Ternyata Berakar dari Yunani Kuno
12 Desember 2021 15:20 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Para pageant lovers pasti sudah tidak asing lagi dengan berbagai ajang atau kontes kecantikan berskala internasional, sebut saja Miss Universe, Miss World, hingga Miss Grand International. Pada skala nasional, kita juga mengenal hal serupa seperti Puteri Indonesia dan Miss Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di balik ajang tersebut, tahukah Anda bahwa kontes kecantikan memiliki sejarah yang panjang? Konon, kontes kecantikan telah ada sejak era Yunani Kuno dan Judgment of Paris. Lantas, bagaimana sejarahnya?
Menurut legenda, asal mula kontes kecantikan berawal dari seorang bangsawan mitologi di era Yunani bernama Alexandros (Paris). Kala itu, ia dipanggil untuk menyelesaikan perselisihan di antara para dewi, demikian seperti dikutip dari American Experience.
Alexandros pun harus memilih dewi yang paling cantik di antara Hera (Juno), Aphrodite (Venus), atau Athena (Minerva). Namun, ketiga dewi itu kabarnya sama-sama memberi Alexandros suap.
“Hera mengatakan, jika ia lebih disukai dibanding semua perempuan, ia akan memberi Alexandros kerajaan atas semua pria. Sedangkan Athena menjanjikan kemenangan dalam perang dan Aphrodite menjanjikan Helen (manusia tercantik pada saat itu),” kata penulis Apollodorus seperti dikutip dari American Experience.
ADVERTISEMENT
Dari ketiga tawaran itu, Alexandros pun memilih tawaran dari Aphrodite. Sebagai imbalan, ia mendapatkan Helen of Troy (manusia paling cantik saat itu). Namun secara tidak sengaja, Alexandros justru memulai Perang Troya.
Menurut mitos, orang Yunani Kuno kerap mengabadikan hubungan antara kecantikan dan persaingan, tetapi tidak ada bukti sejarah bahwa mereka benar-benar mengadakan kontes untuk perempuan. Memang ada kontes fisik bernama 'euandria' digelar setiap tahunnya di Athena, namun kontes itu digelar khusus untuk pria.
Barulah pada abad pertengahan di Eropa, ada kontes kecantikan untuk perempuan. Misalnya, perayaan May Day di Inggris yang selalu melibatkan pemilihan ratu tercantik. Di Amerika Serikat, perayaan May Day juga menjadi tradisi dalam memilih perempuan untuk dijadikan simbol karunia dan cita-cita komunitas.
ADVERTISEMENT
Kontes kecantikan modern pertama
Sementara itu, kontes kecantikan modern pertama yang melibatkan juri dapat ditelusuri ke salah satu pemain sirkus dan sandiwara terbesar di Amerika, yakni Phineas T. Barnum.
Pada 1850, Barnum menggelar ‘dime museum’ di New York City, AS. Di museum tersebut, ia mengadakan kontes nasional di mana ayam, anjing, bunga, bahkan anak-anak ditampilkan dan dinilai oleh penonton yang membayar.
Setelah itu, pada 1854, Barnum mengadakan kontes serupa, namun untuk memilih dan memamerkan perempuan tercantik di Amerika. Sayangnya, kontes itu terbukti mengecewakan.
Barnum kemudian mengembangkan alternatif mengenai hal itu. Ia lantas menggelar kontes di mana ia akan menerima entri dalam bentuk fotografi. Foto para peserta ini akan dipajang di museumnya dan masyarakat bisa memilih foto favoritnya. Sepuluh peserta terakhir yang tersisa akan menerima potret tentang diri mereka. Foto-foto itu kemudian direproduksi dalam sebuah buku berjudul ‘World’s Book of Female Beauty’ yang diterbitkan di Prancis.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa dekade mendatang, kontes foto-foto itu kemudian ditiru secara luas untuk menilai kecantikan anak perempuan dan perempuan. Salah satu yang populer adalah ketika promotor St. Louis Exposition menghubungi surat kabar kota di seluruh negeri pada 1905 untuk memilih perwakilan perempuan muda dari kota mereka. Perempuan-perempuan muda itu akan memperebutkan gelar kecantikan di Exposition. Konon, persaingan itu cukup ketat dengan 40 ribu entri foto yang masuk.
Sayangnya pada awal abad ke-20, kontes kecantikan sempat mengalami kemunduran. Hal itu terjadi karena ada larangan terhadap penampilan perempuan di depan umum. Meski begitu, kontes kecantikan tidak hilang sama sekali. Salah satu kontes kecantikan resor paling awal yang diketahui telah diadakan pada 1880, di Pantai Rehoboth, Delaware, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Kontes Miss America pertama
Sejak saat itulah, berbagai resor pantai pun mulai mengadakan kontes kecantikan reguler sebagai hiburan bagi kelas menengah. Pada September 1921 misalnya, penyelenggara Atlantic City mengadakan kontes Miss America pertama untuk memikat wisatawan dalam merayakan Hari Buruh.
Kontes ini menekankan bahwa peserta yang berpartisipasi harus masih muda dan sehat, sehingga bisa menyatukan isu-isu demokrasi dan kelas, seni dan perdagangan, gender dan seks, serta memulai tradisi kontes kecantikan yang akan tumbuh sepanjang abad mendatang.
Sejak 1921, kontes Miss America pun digelar setiap bulan september di Atlantic City. Kontes ini diketahui pernah menghadirkan pembawa acara selebriti seperti Donny & Marie Osmond, dan Tony Danza.
Kontes kecantikan di panggung dunia
Kontes kecantikan bukan hanya fenomena di Amerika. Kontes ini lalu menarik audiens internasional berkat film-film Hollywood dan newsreel yang membantu menyebarkan gagasan mengenai kontes kecantikan ke beberapa negara pada era 1930-an dan 1940-an.
ADVERTISEMENT
Pada 1950-an, banyak kontes kecantikan diadakan di seluruh dunia sebagai bagian dari dekolonisasi dan meningkatkan nasionalisme. Contohnya adalah pada 1951 ketika Miss America Corporation, sebuah yayasan nirlaba yang tidak terkait dengan kontes Miss America, menyatukan kontes regional dan kontes nasional secara terpisah dengan menyelenggarakan Miss World.
Setahun kemudian, tepatnya pada 1952, brand Catalina Swimwear mengundurkan diri sebagai sponsor di kontes Miss America. Setelah itu, ia pun mendirikan kontes saingan, yakni Miss USA Pageant dan Miss Universe .