Sejarah Pesta Kostum Halloween, Awalnya untuk Bersembunyi dari Hantu

1 November 2022 18:20 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kostum Halloween di berbagai negara, dari yang seram hingga kostum karakter kartun. Foto: Kazuhiro Nogi/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kostum Halloween di berbagai negara, dari yang seram hingga kostum karakter kartun. Foto: Kazuhiro Nogi/AFP
ADVERTISEMENT
Sekitar tanggal 31 Oktober setiap tahunnya, masyarakat di berbagai wilayah dunia menghadiri pesta dalam balutan kostum terbaik mereka. Mulai dari kostum hantu yang mengerikan, selebriti legendaris seperti Marilyn Monroe, hingga karakter kartun atau film terkenal. Pesta kostum yang semakin marak di Indonesia ini merupakan bagian dari perayaan hari Halloween, Ladies.
ADVERTISEMENT
Kamu mungkin sudah familier dengan Halloween dan kesan mistis yang menyelubunginya. Kendati demikian, dewasa ini, Halloween tak cuma identik dengan hantu dan monster. Halloween juga menjadi ajang bagi banyak perempuan untuk unjuk kebolehannya dalam mix and match kostum, serta menjadi momen berkumpul dengan orang-orang terdekat.
Namun, di balik keseruan pesta kostum ini, terdapat sejarah panjang yang penuh dengan nuansa mistis, lho. Bahkan, kostum yang dipakai setiap 31 Oktober dulunya berfungsi untuk bersembunyi dari hantu dan roh-roh jahat.
Buat kamu yang penasaran dengan sejarah horor pesta kostum Halloween, simak penjelasan yang sudah dirangkum oleh kumparanWOMAN berikut ini, ya!

Berawal dari tradisi Samhain bangsa Celtic 2.000 tahun lalu

Kostum Halloween di berbagai negara, dari yang seram hingga kostum karakter kartun. Foto: Frederic J/AFP
Dilansir History, tradisi Halloween dan kostumnya sudah ada sejak 2.000 tahun silam di wilayah yang kini adalah Irlandia, Inggris Raya, dan Prancis utara. Berawal dari tradisi Samhain (dibaca Sow-in) oleh bangsa Celtic, mereka merayakan tahun baru mereka pada tanggal 1 November. Artinya, 31 Oktober merupakan malam tahun baru mereka.
ADVERTISEMENT
Mereka percaya bahwa pada malam tahun baru, dunia orang yang masih hidup dengan dunia supernatural saling membaur. Hantu-hantu pun dipercaya kembali ke bumi pada 31 Oktober, seiring dengan memasuki musim dingin yang gelap dan mencekam.
Membaurnya dua dunia ini dipercaya menyebabkan kekacauan pada hasil panen, sehingga bangsa Celtic melakukan upacara di sekeliling api unggun dan memberikan sesajen sebagai penghormatan kepada dewa-dewi Celtic. Nah, saat melakukan upacara ini, mereka mengenakan kostum yang terdiri dari kepala dan kulit hewan.

Dipakai untuk bersembunyi dari hantu

Kostum Halloween di berbagai negara, dari yang seram hingga kostum karakter kartun. Foto: Saul Loeb/AFP
Dilansir Bustle, kostum tidak cuma dikenakan oleh bangsa Celtic untuk upacara Samhain, tetapi juga untuk bersembunyi dari hantu. Seperti diketahui, bangsa Celtic percaya bahwa hantu dan jiwa orang meninggal kembali ke bumi pada 31 Oktober. Oleh sebab itu, mereka mengenakan kostum tersebut untuk berbaur dengan para hantu.
ADVERTISEMENT
Hal yang sama juga disampaikan oleh CNN Style. Lewat kostum mengerikan, para warga berharap hantu-hantu yang gentayangan akan menganggap para manusia sebagai sesama hantu.
“Bersembunyi di balik kostum mereka, pada penduduk desa kerap kali mengerjai teman-temannya dan mengkambinghitamkan hantu yang gentayangan. Topeng dan kostum lama-lama dilihat sebagai cara pemakluman. Itu pun terus berlanjut sepanjang evolusi Halloween,” ucap Lesley Bannatyne, penulis asal Amerika Serikat yang berfokus pada sejarah Halloween.

Masuknya pengaruh agama Kristen

Warga Saudi yang mengenakan kostum merayakan Halloween selama acara Scary Weekend di Boulevard Riyadh, Arab Saudi. Foto: Ahmed Yosri/REUTERS
Menurut CNN Style, pada abad ke-11, agama Kristen pun mengadopsi 31 Oktober sebagai hari libur. Mereka menamai hari tersebut sebagai “All Hallows Eve”, yaitu satu hari sebelum hari orang suci atau All Saints’ Day yang jatuh pada 1 November. Nama All Hallows Eve inilah yang menjadi cikal bakal dari nama Halloween.
ADVERTISEMENT
Bersamaan dengan penerapan All Hallows Eve ini, banyak tradisi Samhain yang turut dibawa, termasuk tradisi berkostum. Pada abad pertengahan Inggris dan Irlandia, warga mengenakan kostum jiwa-jiwa orang meninggal. Mereka akan berkeliling dari satu rumah ke lainnya untuk mengumpulkan manisan atau kue. Tradisi ini dikenal oleh umat Kristen sebagai ‘souling’.
Memasuki akhir abad ke-15, masyarakat semakin sering mengenakan kostum menyeramkan seperti iblis dan hantu musim dingin pada 31 Oktober. Mereka juga akan menyanyikan lagu-lagu pujian, lagu rakyat, atau drama-drama folk dengan makanan sebagai imbalan.

Tradisi Halloween masuk ke Amerika Serikat

Warga Saudi yang mengenakan kostum merayakan Halloween selama acara Scary Weekend di Boulevard Riyadh, Arab Saudi. Foto: Ahmed Yosri/REUTERS
Jika Halloween dimulai dengan tradisi mistis dan penuh hantu, mengapa kini menjadi identik dengan kostum unik dan modern? Perubahan ini terjadi sejak tradisi Halloween masuk ke Amerika Serikat pada abad ke-19, Ladies. Dilansir CNN Style, tradisi ini dibawa oleh imigran Irlandia dan Skotlandia.
ADVERTISEMENT
Para penduduk di daerah perdesaan AS sangat kental dengan ajaran agama Kristen. Mereka pun menyambut tradisi ini dengan penuh semangat: Mengenakan kostum mengerikan dengan bahan apa pun yang tersedia di rumah, seperti kain seprai, makeup, hingga topeng yang dibuat sendiri. Fokus dari kostum ini adalah pemakainya harus sepenuhnya tertutup alias anonim.

Halloween berbaur dengan budaya pop

Akhirnya, pada tahun 1920-an dan 1930-an, masyarakat mulai aktif menyelenggarakan pesta kostum Halloween untuk anak-anak maupun orang dewasa. Seiring dengan perkembangan budaya pop (pop culture), perusahaan J. Halpern Company mulai memproduksi kostum-kostum karakter kartun seperti Popeye, Olive Oyl, Little Orphan Annie, dan Mickey Mouse.
Orang-orang pun semakin tertarik dengan mengenakan kostum unik, berbeda dengan kostum mengerikan yang sudah menjadi tradisi sejak lama. Mereka mulai menirukan lebih banyak orang, seperti bajak laut, orang-orang gipsi, hingga tunawisma.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya pada tahun 1960-an, budaya pesta kostum Halloween semakin diterima oleh masyarakat Amerika Serikat. AS, kerap kali menjadi pencipta tren dunia, semakin menyebarkan tradisi pesta Halloween ini.
Kini, kostum yang dikenakan semakin unik dan menyenangkan. Orang-orang mulai menanggalkan topeng dan menunjukkan bahwa mereka adalah personifikasi dari tokoh tertentu, seperti Wonder Woman, Bajak Laut, hingga tokoh yang sangat populer, yakni Harley Quinn dari DC Universe.
Orang-orang, termasuk banyak perempuan, kian mengasah keterampilannya dalam menciptakan kostum unik pada momen Halloween. Tujuannya hanya satu: Untuk menyenangkan diri sendiri.
Nah, bagi Ladies yang baru saja mengikuti acara Halloween, apa kostum yang kamu kenakan tahun ini?