Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sejauh Mata Memandang & Mulih Kolaborasi, Gaungkan Ajakan untuk Reparasi Baju
30 April 2024 14:45 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ladies, kamu punya baju yang rusak? Jangan langsung dibuang, coba direparasi dulu supaya bisa dipakai lagi. Inilah ajakan yang digaungkan oleh brand fashion lokal Sejauh Mata Memandang bersama Mulih Studio bersamaan dengan momen Fashion Revolution Week 2024.
ADVERTISEMENT
Limbah tekstil menjadi salah satu masalah pelik yang dihadapi Bumi kita. Setiap tahunnya, ribuan ton sampah baju dibuang dan mencemari alam, mulai dari tanah hingga laut. Menurut Co-Founder Mulih, Suzanne Sarah, jumlah sampah baju dari Indonesia sendiri mencapai 3–6 ribu ton setiap tahunnya.
Gurun Atacama di Chile pun menjadi “kuburan” bagi baju-baju bekas dari seluruh dunia, dengan lautan limbah tekstil menyebar hingga berkilometer luasnya. Bahkan, tumpukan sampah baju itu terlihat jelas dari satelit yang mengorbit Bumi, Ladies.
“Banyak baju yang bahannya adalah polyester atau plastik. Bahan tersebut tidak bisa terurai dan sangat buruk untuk lingkungan,” kata Suzanne di acara Peluncuran Program Repair Sejauh Mata Memandang di Dia.Lo.Gue Artspace, Jakarta Selatan, Sabtu (20/4).
Itulah mengapa, berbagai langkah sustainable diambil untuk mencegah baju dibuang sia-sia dan menjadi sampah. Salah satu cara termudah yang bisa diaplikasikan di kehidupan sehari-hari adalah reparasi atau memperbaiki baju yang rusak, Ladies. Selain sustainable, memperbaiki baju rusak juga bisa menjadi cara untuk mengembuskan napas baru bagi baju-baju tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kami melihat bahwa kolaborasi dapat menjadi kunci untuk menyampaikan pesan-pesan yang kami rasa penting. Saat ini, seringkali kita belum menyadari bahwa reparasi pakaian dapat menjadi opsi yang sangat baik ketika ingin ‘menghidupkan’ kembali pakaian yang sudah lama kita miliki, ujar Pendiri dan Creative Director Sejauh Mata Memandang, Chitra Subyakto.
Di acara bersama Sejauh Mata Memandang x Mulih, mereka juga mengajari teknik-teknik menjahit dasar untuk mereparasi baju rusak.
Ada tiga jenis jahitan yang diajari, yaitu invisible stitch, teknik menjahit yang menyembunyikan hasil jahitan; back stitch, teknik menjahit untuk menghubungkan dua bagian baju yang terpisah; dan darning, teknik untuk menutupi lubang kecil pada baju. Sesi workshop tersebut diarahkan langsung oleh Co-Founder Mulih, Bev Tan.
ADVERTISEMENT
"Dengan mengasah keterampilan dasar menjahit dan memperbaiki pakaian lama kita, kita turut berkontribusi untuk bumi dan lingkungan. Penting sekali untuk memperkenalkan cara-cara memperbaiki pakaian yang simpel dan dapat diterapkan secara langsung oleh konsumen,” kata Bev.
Sejauh Mata Memandang dan Mulih hadirkan program repair
Untuk mencegah baju-baju rusak terbuang begitu saja, Sejauh Mata Memandang dan Mulih tidak hanya mengedukasi soal perbaikan baju saja. Sejauh dan Mulih berkolaborasi untuk menghadirkan program perbaikan baju-baju Sejauh Mata Memandang yang rusak milik konsumen.
Mengutip unggahan di Instagram resmi Sejauh Mata Memandang, perbaikan baju ini bisa dilakukan dengan menghubungi Instagram resmi Mulih dan menjelaskan kondisi baju yang rusak. Nantinya, tim Mulih akan menentukan harga layanan perbaikan bajumu itu. Setelah itu, kamu bisa langsung mengirimkan baju Sejauh Mata Memandang yang ingin direparasi sesuai dengan petunjuk dari Mulih.
ADVERTISEMENT
Ladies, siap memperbaiki baju-bajumu yang rusak?