Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Selena Gomez Sumbang Seluruh Penjualan Rare Beauty buat Dukung Kesehatan Mental
10 Oktober 2024 9:46 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kabar ini disampaikan lewat akun resmi Rare Beauty di Instagram. Sebelumnya, program donasi ini sudah pernah dilakukan tahun lalu. Ini menjadi kali kedua Rare Beauty dan Sephora bekerja sama untuk merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia (World Mental Health Day) yang jatuh pada 10 Oktober.
Tepat pada 10 Oktober, Rare Beauty akan menyalurkan 100 persen hasil penjualan mereka di Sephora secara global kepada The Rare Impact Fund. Ini adalah program yayasan dana amal yang didirikan oleh Selena Gomez pada 2020 lalu.
Misi dari program ini adalah menggalang dana sebesar USD 100 juta (Rp 1,5 triliun) untuk mendanai organisasi-organisasi yang bergerak di bidang kesehatan mental. Harapannya, dengan ini, semakin banyak anak muda di seluruh dunia yang bisa mendapatkan akses mudah terhadap layanan dan pendidikan kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
“Mitra kesehatan mental The Rare Impact Fund mencakup organisasi yang membantu untuk memperluas akses terhadap layanan dan sumber daya kesehatan mental untuk anak muda di seluruh dunia,” tulis Rare Beauty di Instagram @rarebeauty, Sabtu (5/10).
“Secara global, 26 mitra kami mendukung pengajaran sosial dan emosional, pengembangan praktisi dan komunitas, serta pencegahan bunuh diri dan dukungan kritis. Berkat Anda semua, kami bisa mendukung misi mereka,” lanjut mereka.
Sejak lama, Selena Gomez memiliki kepedulian terhadap isu kesehatan mental. Pelantun tembang Kill Em with Kindness ini didiagnosis mengalami gangguan bipolar pada 2020, beberapa bulan sebelum meluncurkan brand Rare Beauty.
Ditambah, ia juga didiagnosis mengidap penyakit autoimun lupus yang membuatnya mengalami gangguan ginjal. Jadi, ia sangat memahami beratnya perjuangan melawan gangguan mental.
ADVERTISEMENT
“Orang-orang menyebut saya korban. Itu membuat saya frustrasi, karena menunjukkan kerapuhan sebenarnya adalah salah satu hal terkuat yang bisa kamu lakukan. Narasi itu tidak akan mengambil alih hidup saya. Saya bersyukur setiap harinya. Saya menjalani hari-hari seperti orang lain, tetapi saya bukan seorang korban. Saya hanya sudah banyak bertahan. Tidak ada satu pun bagian dalam diri saya yang ingin dikasihani oleh orang lain,” tegas Selena, sebagaimana dilansir People.