Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 Š PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Ladies, tak dapat dipungkiri sebagai perempuan kita seringkali mudah membandingkan diri dengan orang lain, terutama dengan sesama perempuan. Terkadang kita langsung merasa minder dan tidak percaya diri jika melihat orang yang lebih cantik atau hidupnya tampak sempurna daripada kita.
ADVERTISEMENT
âKok dia pekerjaannya lebih enak yaâ, âBadannya bagus banget, pantesan banyak yang sukaâ, âEnak ya dia banyak uang, bisa liburan terus.â Pernahkah Anda merasa demikian Ladies?
Menurut Psikolog Analisa Widyaningrum, hal ini bisa terjadi lantaran kita belum selesai dalam melakukan self discovery atau pencarian jati diri. Kita belum mengetahui sepenuhnya apa yang kita inginkan dan belum menerima dirinya sendiri dengan segala kekurangan.
âPerempuan sering membandingkan diri itu sebenarnya karena dia belum selesai dalam proses self discovery. Dia belum benar-benar mengetahui siapa dirinya sebenarnya, apa yang dia mau, apa kekurangan dan kelebihannya. Jadi dia belum tahu bagian terbaik dari dirinya itu apa, sehingga dia akan melakukan komparasi dengan orang lain,â ungkap Analisa Widyaningrum saat ditemui kumparanWOMAN dalam acara International Womenâs Day 2020 bersama Andalan.
ADVERTISEMENT
Sebab menurutnya, jika kita sudah tahu dan paham tentang diri sendiri, dengan sendirinya kita tidak akan membandingkan diri dengan orang lain. Karena kita sudah bisa menerima diri sendiri, tahu kemampuan kita seperti apa dan apa yang terbaik untuk kita.
âKalau sudah tahu apa yang diinginkan, kita akan punya pengingat dalam diri bahwa kita ya seperti ini. Kekurangan kita ini, tapi kita punya kelebihan lainnya yang orang lain tidak punya. Jadi dengan sendirinya dia sudah dalam dengan masa lalu, dengan kekurangannya. Sehingga dia akan merasa lebih secure, lebih percaya diri,â jelasnya.
Diungkapkan Analisa, ada empat tahap yang bisa kita lakukan kalau kita masih merasa sering membandingkan diri dengan perempuan lainnya. Mulai dari memahami diri kita sendiri, apa yang orang lain tahu dari diri kita, mengetahui apa yang diharapkan orang lain atas diri kita, dan mengetahui juga apa yang kita harapkan dari diri sendiri.
ADVERTISEMENT
âUntuk mengatasinya kita harus tahu tentang diri kita sendiri. Jika belum tahu, tanya pada diri sendiri. Kemudian cari tahu juga dari orang lain, kita itu seperti apa orangnya. Jika sudah tahu, tahap selanjutnya adalah mengetahui apa yang diharapkan orang lain dan apa harapan kita sendiri,â jelas Analisa.
Ia menambahkan, proses self discovery ini bukanlah hal yang mudah untuk dilalui dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Oleh karena itu, kita harus bisa menikmati semua prosesnya hingga nanti sampai pada tahap self development. Pada tahap self developmen ini kita akan lebih mempertanyakan soal hal-hal yang lebih bersifat eksternal. Misalnya seperti apa yang harus dipelajari agar kita bisa memanage keuangan dengan lebih baik atau buku apa yang harus dibaca untuk belajar soal kepemimpinan.
ADVERTISEMENT
âSemakin sering kita bertanya pada sendiri, semakin baik hasilnya. Tapi proses menemukan jawabannya memang tidak instan, semua harus dilalui dengan penuh kesabaran. Biasanya, jika proses itu sudah selesai, dan kita sudah menemukan semua jawabannya dalam artian kita sudah tahu apa yang kita inginkan, dengan sendirinya yang dicari dan yang ditanyakan akan berubah menjadi pertanyaan soal self development,â tutupnya.