Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Seluk Beluk Luxury Goods atau Barang Mewah yang Harus Kamu Ketahui
16 Januari 2023 18:56 WIB
·
waktu baca 5 menit![Koleksi tas di Louis Vuitton Women Spring Summer 2023. Foto: dok. Louis Vuitton](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gf7kngsgpqwexb4vjcweq65a.jpg)
ADVERTISEMENT
Ladies, barang mewah alias luxury goods saat ini tengah menjadi perbincangan hangat. Sejak viralnya video seorang remaja asal Singapura menyebut tas brand Charles & Keith sebagai luxury bag, banyak yang kian tertarik memahami apa itu barang luxury.
ADVERTISEMENT
Nah, apa yang dimaksud dengan luxury goods? Menurut studi yang dilakukan oleh peneliti Italia bernama Florianna Iannone, barang mewah adalah barang yang bukan menjadi kebutuhan (necessity goods). Barang mewah merupakan produk tambahan yang bisa membuat hidup konsumennya terasa lebih menyenangkan.
Nah, kontras dengan barang kebutuhan (necessity goods) yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari, barang mewah dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata barang kebutuhan.
Akibat harganya yang tinggi, industri barang mewah pun punya konsumennya tersendiri. Biasanya, mereka adalah konsumen dengan kekayaan berlebih dibanding rata-rata, atau mereka yang memang ingin menjadi bagian dari target konsumen industri luxury.
“Luxury products atau barang mewah dalam definisi ekonomi adalah produk atau jasa yang permintaan terhadapnya bersifat sangat elastis terhadap pendapatan, contohnya pendapatan naik 1%, permintaan naik 2%,” ucap penulis dan konsultan bisnis Lynda Ibrahim kepada kumparanWOMAN, Minggu (15/1).
ADVERTISEMENT
Jadi, dapat disimpulkan bahwa barang mewah adalah barang tersier bernilai tinggi di luar barang kebutuhan, yang menargetkan orang-orang dengan kekayaan berlebih sebagai target konsumennya.
Jenis-jenis barang mewah
Banyak barang yang dikategorikan sebagai barang mewah. Menurut laporan Global Power of Luxury Goods 2022 oleh Deloitte, barang-barang mewah itu meliputi item fashion , perhiasan, aksesori, jam tangan, kacamata desainer, parfum, beauty (kecantikan), jasa seperti hospitality dan travel, moda transportasi seperti mobil mewah dan jet pribadi, hingga makanan dan minuman tertentu seperti wine atau champagne.
Biasanya, barang-barang tersebut diproduksi di bawah brand atau jenama luxury yang dipayungi oleh perusahaan-perusahaan luxury. Sebut saja item-item fashion yang diluncurkan oleh brand Louis Vuitton, perhiasan mewah dari brand Bvlgari, hingga jam tangan dari Rolex.
ADVERTISEMENT
Saat ini, banyak perusahaan luxury raksasa yang memayungi brand-brand luxury ternama, seperti Moet Hennessy Louis Vuitton (LVMH), Prada Group, L’Oreal Luxe, Hermes International, Rolex, Chanel Limited, Kering, Capri Holdings, hingga The Estee Lauder Companies.
Saat ini, luxury goods yang kepopulerannya terus meningkat adalah item-item fashion, aksesori, dan perhiasan. Ini juga meliputi tas-tas mewah branded berkualitas tinggi dan harga yang selangit.
Karakteristik barang mewah
Luxury goods dan luxury brands tentu memiliki ciri khasnya tersendiri. Jika kamu mendengar nama-nama besar seperti Chanel, Gucci, Christian Dior, Cartier, atau Hermes, mungkin yang terlintas di pikiranmu adalah barang-barang dengan harga selangit.
Namun, barang mewah itu lebih dari sekadar harga tinggi, lho. Ada berbagai faktor yang menjadikan luxury goods and brands sebagai luxury. Dilansir Forbes, Retail Dogma, dan penjelasan dari Lynda Ibrahim, barang mewah bisa dilihat dari beberapa hal berikut:
ADVERTISEMENT
1. Desain yang mewah, khas, dan artistik. Biasanya, brand akan memiliki desain khasnya sendiri, seperti produk Louis Vuitton dengan logo LV-nya dan tas Prada dengan bentuk segitiga khas Prada.
2. Kuantitas barang yang diproduksi. Semakin luxurious atau mewah brand tersebut, biasanya barang-barang yang diproduksi semakin sedikit, sehingga yang bisa memilikinya hanya konsumen tertentu.
3. Kualitas barang yang sangat baik. Ya, Ladies, ada harga ada kualitas. Brand-brand luxury dibuat dengan bahan berkualitas tinggi dengan kualitas produksi yang sama baiknya. Maka tak heran, barang-barang dari brand luxury cenderung awet.
4. Harga yang tergolong tinggi. Sudah bukan rahasia umum lagi, harga-harga dari produk brand luxury sangat tinggi. Perhiasan dari brand Bvlgari atau Leviev bahkan bisa mencapai angka ratusan juta rupiah. Ini disebabkan oleh bahan-bahan yang berkualitas premium, yang tentunya tidak mudah didapatkan di brand-brand lainnya.
ADVERTISEMENT
5. Elemen scarcity. Scarcity atau kelangkaan menjadi salah satu elemen yang sangat penting bagi sebuah luxury brand. Dilansir Retail Dogma, brand mewah bisa mempertahankan titel ‘luxury’-nya ketika mereka bisa mempertahankan elemen langka ini. Ini artinya barang mereka tidak “membanjiri” pasar dan hanya dimiliki oleh segelintir orang.
6. Eksklusivitas. Barang-barang mewah menjadi incaran berkat eksklusivitasnya. Contohnya, busana yang didesain khusus untuk musim fashion Fall/Winter 2021 tentu akan berbeda dengan Fall/Winter 2022.
Tren luxury goods terus meningkat
Seiring berjalannya waktu, ternyata antusiasme masyarakat terhadap luxury goods terus meningkat. Dilansir Business Insider, pasar barang mewah saat ini dipenuhi oleh konsumen dari Generasi Milenial dan Generasi Z.
Studi oleh Bain & Company mengungkap bahwa konsumen Milenial dan Gen Z mencakup 72 persen pada pasar barang mewah global tahun 2022. Kemudian, pada 2030 nanti, Generasi Z dan Generasi Alpha—generasi yang lahir antara 2010 hingga awal 2020-an—akan mencakup 1/3 dari pasar barang mewah global.
ADVERTISEMENT
Pengeluaran oleh generasi muda ini diprediksi akan meningkat hingga tiga kali lebih cepat dibandingkan generasi-generasi yang lebih tua.
Bain & Company juga mengungkap bahwa Gen Z mulai membeli barang-barang mewah di kisaran usia 15 tahun. Ini tiga hingga lima tahun lebih awal ketimbang usia termuda Generasi Milenial saat membeli barang mewah.
Lynda Ibrahim mengungkapkan hal senada. Menurutnya, tren peningkatan ini sudah terlihat dalam satu hingga dua dekade terakhir. Ini pun mendorong terciptanya kategori baru dalam industri barang mewah.
“Dalam perkembangannya 1-2 dekade terakhir ini, karena tumbuhnya kelas konsumsi baru di banyak region, luxury mulai ditambah dengan kategori accessible luxury dan mass luxury, walau ini masih lumayan didebatkan di industri. Definisi industri bisa berbeda dengan definisi pribadi,” ucap Lynda ketika dihubungi.
ADVERTISEMENT
Menurut The Bold Business Expert, accessible dan mass luxury merupakan barang mewah dari suatu luxury brand yang diproduksi dalam harga lebih murah dan luas, dengan tujuan untuk menjangkau pasar baru.