Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Serangan Misoginis pada Perempuan AS Disebut Meningkat Usai Donald Trump Menang
15 November 2024 16:55 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Seminggu setelah Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat periode 2024–2028, serangan misoginis terhadap perempuan AS dilaporkan meningkat. Ucapan-ucapan yang disebut bernada seksis atau diskriminatif terhadap perempuan disebut marak di media sosial dan mulai banyak diucapkan di dunia nyata.
ADVERTISEMENT
Dilansir CNN, ucapan “Your body, my choice” atau “Tubuhmu, pilihan saya” dipopulerkan oleh Nick Fuentes, tokoh publik yang dikenal sebagai pendorong ideologi supremasi kulit putih. Cuitan “Your body, my choice. Forever,” oleh Nick tersebut sudah dilihat 90 juta kali di media sosial X dan di-repost hingga lebih dari 35 ribu kali.
Ucapan tersebut mengisyaratkan bahwa keputusan soal tubuh perempuan bukanlah hak perempuan tersebut, melainkan hak orang lain, terutama laki-laki. “Your body, my choice” adalah permainan kata dari slogan “My body, my choice” yang digaungkan para perempuan dan feminis AS untuk memperjuangkan hak-hak reproduksi mereka.
Menurut Institute for Strategic Dialogue (ISD), organisasi advokasi politik asal Inggris, penggunaan ucapan tersebut di X meningkat hingga 4.600 persen. Di aplikasi TikTok, banyak perempuan yang mengatakan bahwa ucapan “Your body, my choice” itu membanjiri kolom komentar video mereka.
ADVERTISEMENT
“Saya harus menghapus satu video saya karena saya diancam dan sejumlah pria berkomentar bahwa mereka tidak sabar saya diperkosa, atau menuliskan ‘Tubuhmu adalah pilihan saya,’” ucap influencer Camila Guadarrama dalam video TikTok-nya, sebagaimana dilansir Independent.
Selain ucapan tersebut, kata-kata seperti “Go back to the kitchen” atau “Kembalilah ke dapur” juga banyak digunakan di media sosial. Ucapan tersebut dianggap bernada diskriminatif, karena mengisyaratkan bahwa tempat perempuan adalah di dapur.
Para perempuan dan feminis menegaskan bahwa ucapan “Your body, my choice” adalah bentuk pembatasan terhadap hak-hak atas tubuh perempuan. ISD pun mengatakan bahwa tren ini sangat mengkhawatirkan.
“Salah satu karakteristik yang mengkhawatirkan dari tren ini adalah betapa cepatnya influencer online, yang dikenal sering mempropagandakan kebencian, bisa memengaruhi perilaku di dunia maya maupun dunia nyata, terutama perilaku laki-laki muda,” kata Direktur Teknologi AS dari Institute of Strategic Dialogue, Isabelle Frances-Wright, sebagaimana dilansir NBC News.
ADVERTISEMENT
Meningkatnya perilaku misoginis atau kebencian terhadap perempuan ini disebut semakin sering terjadi sejak kampanye pemilu AS Donald Trump. Dalam beberapa kegiatan kampanye, Donald Trump sering dikritik akibat komentarnya soal perempuan. Salah satunya adalah ketika Donald Trump mengatakan bahwa ia akan terus melindungi perempuan, mau perempuan itu suka atau tidak.
Selain itu, dilansir CNN, Wakil Presiden terpilih AS JD Vance juga beberapa kali melontarkan komentar yang disebut merendahkan perempuan. Mulai dari ucapan soal “Childless cat ladies” atau “Perempuan penggila kucing yang tak punya anak”, hingga menyebut kandidat Pilpres AS Kamala Harris dengan sebutan “trash” atau sampah.
Ucapan bernada misoginis mulai merambah ke dunia maya
Dikutip dari CNN, ISD mengatakan bahwa ucapan bernada misoginis tersebut mulai diucapkan di dunia nyata oleh para pria. Menurut mereka, sejumlah anak perempuan dan para orang tua mengaku telah mendengar ucapan-ucapan tersebut langsung.
ADVERTISEMENT
“Anak perempuan dan orang tua menggunakan media sosial untuk membagikan contoh kejadian pelecehan di dunia nyata, yang melibatkan penggunaan ucapan ‘Your body, my choice.’ Ucapan tersebut ditujukan kepada anak-anak perempuan di sekolah, atau dinyanyikan oleh para anak laki-laki di kelas,” ucap ISD dalam laporan yang dipublikasikan pada Jumat (8/11).