Social Bella Ungkap 77% Konsumen Punya Kebiasaan Baca Ulasan Produk Kecantikan

9 Agustus 2024 11:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Social Bella mengungkapkan 77 persen konsumen punya kebiasaan baca ulasan produk kecantikan. Foto: kumparan/Hutri Dirga
zoom-in-whitePerbesar
Social Bella mengungkapkan 77 persen konsumen punya kebiasaan baca ulasan produk kecantikan. Foto: kumparan/Hutri Dirga
ADVERTISEMENT
Perusahaan beauty tech Social Bella meluncurkan lini bisnis baru bertajuk Insight Factory by SOCO. Fitur baru di aplikasi SOCO ini nantinya akan berfokus untuk menyajikan sederet insight dan laporan terkini di industri brand kecantikan.
ADVERTISEMENT
Co-Founder & CEO Social Bella, Christopher Madiam, menyebut bahwa fitur Insight Factory by SOCO yang resmi dirilis pada Rabu (⅞) memungkinkan para pelaku industri untuk mengakses data intelligence yang dimiliki Sociolla sebagai gambaran untuk melihat kebutuhan para pencinta produk kecantikan di Indonesia.
“Melalui big data dengan lebih dari 6 juta SOCO member yang dimiliki Sociolla dan diolah langsung oleh tim riset andal sebagai laporan yang mencerminkan kondisi sebenarnya industri kecantikan Indonesia yang terus tumbuh secara lebih resilien. Kami berharap laporan ini nantinya dapat menjadi referensi utama bagi pelaku industri dalam mengambil keputusan strategis,” ujar Christopher di acara peluncuran Insight Factory by SOCO di Plaza Senayan, Rabu (⅜).
Di momen istimewa ini, Social Bella juga sekaligus merilis laporan perilaku konsumen dan tren industri kecantikan di Indonesia sepanjang tahun 2023 yang bertajuk “Beauty Consumer Behavior and Tren Report” dari Insight Factory by SOCO.
ADVERTISEMENT

77 persen konsumen suka baca ulasan produk kecantikan

Insight factory by SOCO ungkap 77 persen konsumen suka membaca ulasan produk kecantikan. Foto: kumparan/Hutri Dirga
Beauty Consumer Behavior and Trend Report kali ini menyoroti peningkatan literasi pencinta produk kecantikan di mana sebanyak 77% dari mereka lebih suka membaca review atau ulasan sebelum memutuskan untuk membeli. Menurut VP Data Management & Business Intelligence Social Bella, Amanda Melissa, laporan ini menunjukkan bahwa konsumen lebih cerdas dan selektif dalam memilih produk seiring meningkatnya pengetahuan soal kandungan dan efektivitasnya.
“Gen Z itu lebih spesifik saat mencari produk, mereka nggak akan stop kalau belum nemu yang lebih murah, belum lagi mereka juga pasti ngecek dulu seller-nya original apa KW, baca-baca dulu review dan ingredients-nya apa aja yang lebih spesifik,” ujar Amanda.
Laporan dari Insight Factory by SOCO ini juga melihat adanya perbedaan tren pengeluaran antara Gen Z dan milenial saat berbelanja produk kecantikan. Menurut data yang diperoleh dari 6 juta SOCO member, sebanyak 48% Gen Z dan 34% milenial mengeluarkan uang kurang dari Rp 150 ribu per transaksi. Sementara itu, 28% milenial dan 17% konsumen Gen Z lainnya justru rela mengeluarkan uang setidaknya Rp 300 ribu per transaksi produk kecantikan.
Ilustrasi belanja online dengan bertabur promo. Foto: Monster Ztudio/Shutterstock
Menurut Amanda, generasi milenial bersedia untuk mengeluarkan budget lebih besar demi produk yang menawarkan keistimewaan lainnya. Mulai dari segi kualitas kandungan hingga prinsip tertentu yang diusung brand, salah satunya misalnya sustainability atau ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
“Di sisi lain Gen Z lebih informatif dan eksploratif terhadap tren dan inovasi produk tertentu, sehingga nggak heran Gen Z mampu mendorong pertumbuhan paling pesat di seluruh kategori produk kecantikan, baik perawatan kulit, makeup, parfum, perawatan tubuh, dan rambut,” pungkas Amanda.
Laporan ini juga menunjukkan bahwa lebih dari 6 juta SOCO member, baik Gen Z maupun milenial sama-sama menikmati pengalaman berbelanja produk kecantikan secara online dan offline. Mereka bahkan bisa mengintegrasikan keduanya dengan melakukan pemesanan secara online lalu melakukan pick up mandiri di offline store.