Sosok Bintang Puspayoga, Perempuan Bali yang Jadi Menteri PPPA Baru

23 Oktober 2019 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau Bintang Puspayoga di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau Bintang Puspayoga di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan jajaran menteri untuk Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/10). Selain beberapa menteri yang terlihat kembali menjabat, ada juga beberapa sosok anyar yang bergabung untuk memperkuat kabinet baru Jokowi ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu nama baru dalam kabinet ini adalah I Gusti Ayu Bintang Darmawati alias Bintang Puspayoga. Perempuan asal Bali yang berusia 50 tahun ini dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), menggantikan posisi Yohana Yembise.
Berbeda dengan Yohana yang memiliki latar non-partai, I Gusti Ayu memiliki afiliasi dengan PDIP. Ia dikenal sebagai istri dari Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, kader PDIP asal Bali sekaligus Menteri Koperasi dan UMKM pada Kabinet Kerja (2014).
Calon Menteri Kabinet Jokowi, Gusti Ayu Bintang Puspayoga (Tengah). Foto: ANTARA
Sekretaris DPD PDIP Bali, I Gusti Ngurah Jayanegara mengatakan, pemilihan Bintang Puspayoga sebagai menteri ada hubungannya dengan keinginan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Sebab, sang ketua umum menginginkan agar ada perwakilan masyarakat Bali di dalam kabinet baru Jokowi. Jayanegara juga mengatakan bahwa ada perbincangan antar partai koalisi mengenai kehadiran menteri dari Bali.
ADVERTISEMENT
"Dan itu juga karena posisi Bali, sehingga kemenangan Jokowi (dalam pilpres) signifikan. Kita mau akomodasi biar ada masyarakat Bali menjadi menteri," ujar Jayanegara, seperti diberitakan kumparanNEWS.
Walau begitu, Jayanegara mengatakan bahwa pada akhirnya, keputusan untuk memilih Bintang Puspayoga berada sepenuhnya di tangan presiden.
“Kalau beliau (presiden) menyetujui, artinya usulan kita diterima. Intinya, kuncinya ada di bapak presiden, karena beliau yang memiliki hak prerogratif,” tuturnya.
Kiprah Bintang Puspayoga di organisasi perempuan
Istri Menteri Koperasi & UKM Ibu Bintang Puspayoga (kanan) mengamati batik yang akan dibeli di Pasar 17 Agustus Pamekasan, Jawa Timur. Foto: Antara/Saiful Bahri
Sebelum menjabat sebagai menteri, Bintang Puspayoga dikenal aktif dalam beberapa organisasi perempuan. Di antaranya, dengan menjabat sebagai Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Bali, penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Koperasi dan UKM, Ketua Bidang Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Ketua Bidang II Penggerak PKK, hingga Ketua Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga Besar OASE (Organisasi Aksi Solidaritas Era) Kabinet Kerja.
Infografik Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
Selain itu, dia juga memiliki pengalaman di bidang birokrasi. Pada Mei 2019, ia dilantik sebagai Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Denpasar, jabatan yang diperolehnya melalui lelang.
ADVERTISEMENT
Sementara, sebagai seorang individu, Bintang Puspayoga dikenal hobi olahraga. Hobinya ini bahkan telah membawanya menjabat sebagai Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMS) Bali periode 2015-2019.
Menantikan Langkah Bintang Puspayoga di PPPA
Menteri Pemberdayaan Perempuan, Bintang Puspayoga saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Sebagai penerus Yohana Yembise, Bintang Puspayoga memiliki sederet pekerjaan yang perlu diselesaikan. Menurut laporan Antara, ada cukup banyak hal yang belum dituntaskan oleh Yohana di masa kepemimpinannya. Di antaranya, perumusan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual, Rancangan Undang-Undang Pengasuhan Keluarga, juga Rancangan Undang-Undang Kesetaraan Gender yang belum usai dibahas dan disepakati dengan DPR.
Yohana sendiri merasa bahwa berbagai program ini perlu diselesaikan. Misalnya, Rancangan Undang-Undang Kesetaraan Gender, karena Indonesia telah menjadi percontohan untuk 'Planet 50-50', sebuah kampanye kesetaraan yang dicanangkan oleh UN Women. Program ini menargetkan agar terjadi kesetaraan hak hidup bagi semua laki-laki dan perempuan pada 2030.
ADVERTISEMENT
"Untuk kesetaraan gender, saat ini kita hanya ada instruksi presiden. Harus ada undang-undang yang bisa digunakan sebagai legalitas untuk membawa Indonesia menuju Planet 50-50 pada 2030," tutur Yohana, seperti dikutip Antara.
Namun, sejauh ini belum diketahui apa langkah yang akan diambil oleh Bintang Puspayoga. Mengacu pada keterangan di akun Twitter resmi PPPA, menteri berusia 50 tahun ini diberi tugas oleh presiden untuk meningkatkan peran perempuan dalam kewirausahan, menghapus pekerja anak, juga mengatasi masalah anak. Hal ini masih senada dengan dengan fokus kerja kabinet baru Jokowi, yaitu penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya, pemberdayaan usaha kecil dan menengah melalui pengembangan SDM, juga peningkatan investasi.