Sosok Karisma Evi Tiarani, Para Sprinter Perempuan RI yang Pecahkan Rekor Dunia

29 Mei 2024 11:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karisma Evi Tiarani dari Indonesia beraksi di final 100m T63 putri Kejuaraan Dunia Para Atletik 2024 di Stadion Universiade Memorial, Kobe, Jepang, Selasa (21/5/2024). Foto: Issei Kato/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Karisma Evi Tiarani dari Indonesia beraksi di final 100m T63 putri Kejuaraan Dunia Para Atletik 2024 di Stadion Universiade Memorial, Kobe, Jepang, Selasa (21/5/2024). Foto: Issei Kato/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satu lagi perempuan asal Indonesia menoreh prestasi di kancah internasional. Kali ini datang dari dunia olahraga cabang atletik lari jarak pendek alias sprint bagi atlet penyandang disabilitas atau para atlet, Karisma Evi Tiarani.
ADVERTISEMENT
Para sprinter yang kerap disapa Evi itu berhasil menjadi juara di kategori lari 100 meter T63 di ajang Kejuaraan Dunia 2024 yang digelar di Kobe, Jepang, pada Selasa (21/5). Kemenangan Evi ini juga sekaligus memecahkan rekor baru di Kejuaraan Dunia.
Evi tercatat menyelesaikan race-nya di waktu 14,65 detik. Ia memecahkan rekornya sendiri di Kejuaraan Dunia sebelumnya yang juga ia menangkan di Uni Emirat Arab pada 2019 lalu dengan catatan waktu tempuh 14,72 detik.
Keberhasilan Evi memenangkan Kejuaraan Dunia kali ini juga membuat Indonesia mendapatkan slot tambahan di ajang Paralimpiade Paris 2024 yang akan digelar pada Agustus mendatang. Sebelumnya, menurut National Paralympic Committee (NPC), Evi juga sudah tercatat sebagai salah satu para atlet yang lolos kualifikasi Paralimpiade Paris 2024 karena telah memenuhi standar High Performance Allocation (HPS).
ADVERTISEMENT
Begitu banyak prestasi yang ditorehkan Evi bagi Tanah Air, lantas seperti sebenarnya sosok para atlet yang satu ini, Ladies?

Sosok Evi, salah satu para atlet kebanggaan Indonesia

Juara Dunia Para Atletik kelas T63 putri Karisma Evi Tiarani berpose usai sesi konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Perempuan kelahiran 19 Januari 2001 itu berasal dari Boyolali, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Talakbroto. Evi terlahir sebagai penyandang tunadaksa, yang mana kaki kirinya lebih pendek sekitar 7 sentimeter dan tidak sekuat kaki kanannya.
Namun ketidaksempurnaan fisik tidak menghalangi Evi untuk terus mengejar mimpinya. Dukungan keluarga membuat Evi selalu tampil percaya diri dengan fisiknya, ditambah lagi kehadiran teman-teman di lingkungannya yang justru kerap memberikan semangat membuatnya tumbuh menjadi sosok yang kuat dan semakin ingin menunjukkan prestasinya.
Evi kecil yang saat itu duduk di bangku kelas 2 SMP jatuh cinta dengan olahraga lari. Ia pun menekuni cabang olahraga ini dengan mengikuti berbagai uji coba di kategori para atletik sejak tahun 2014 di Pusdiklat Jawa Tengah.
Aksi Karisma Evi Tiarani di Kejuaraan Dunia Para Atletik 2019. Foto: REUTERS/Christopher Pike
Karier Evi sebagai atlet kemudian resmi dimulai saat ia debut di ajang Pekan Paralimpiade Pelajar Daerah (Peparda) di tahun 2014 pada nomor lari 100 meter T42. Saat itu Evi langsung menyabut medali emas di kompetisi besar pertamanya.
ADVERTISEMENT
Ia pun kembali diturunkan dalam kompetisi Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) di Jawa Barat tahun 2016. Hasilnya, putri bungsu dari dua bersaudara itu membawa pulang dua medali emas dari nomor lari 100 meter dan lompat jauh.
Tak berhenti di sana, Evi terus menorehkan sederet prestasi dengan membawa pulang medali emasi dari berbagai kompetisi internasional, seperti Handisport Paris Open 2019, Asian Para Games 2022, World Para Athletic Grand Prix 2023. Ia juga memecahkan rekor di beberapa ajang seperti Asian Para Games hingga Kejuaraan Dunia.
Tahun ini menjadi kali kedua bagi perempuan 23 tahun itu berhasil memecahkan rekor Kejuaraan Dunia (2019 & 2024). Prestasinya ini akan membawa Evi berlaga di Paralimpiade Paris 2024 Agustus mendatang dengan harapan dapat membalas kekalahannya di ajang Paralimpiade Tokyo di tahun 2020 lalu.
ADVERTISEMENT