Sosok Perempuan di Balik Serial Netflix Baby Reindeer

14 Mei 2024 14:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serial Netflix Baby Reindeer. Foto: Netflix
zoom-in-whitePerbesar
Serial Netflix Baby Reindeer. Foto: Netflix
ADVERTISEMENT
Baby Reindeer, serial baru yang sedang tayang di Netflix tengah menjadi perbincangan publik. Pasalnya, cerita dalam serial ini berasal dari kisah nyata sang aktor utama, yakni Richard Gadd.
ADVERTISEMENT
Richard sendiri mulanya merupakan seorang komika, yaitu komedian yang kerap membawakan materi lawaknya di atas panggung dengan metode monolog. Selain sebagai komedian, ia juga cukup dikenal karena terbuka dengan pengalamannya yang pernah mengalami tindak pelecehan seksual di masa lalu oleh seorang perempuan.
Di dalam serialnya, perempuan itu digambarkan sebagai karakter bernama Martha yang telah menguntit Richard selama 4,5 tahun. Martha dikatakan selalu datang menemui Richard di kafe tempat kerjanya, mengikutinya ke pertunjukan komedi, hingga muncul di depan rumahnya hampir setiap hari. Glamour Magazine melansir, Richard mengklaim bahwa dia menerima 41.071 email, 350 jam pesan suara, 744 tweet, 46 pesan Facebook, dan 106 halaman surat dari sang stalker.
“Awalnya semua orang di kafe menganggap bahwa memiliki pengagum rahasia itu lucu. Hingga kemudian dia (Martha) mulai menyerang hidupku, mengikutiku, muncul di pertunjukkan (stand up comedy), menungguku di luar rumah, juga mengirim ribuan email,” ujar Richard seperti dikutip dari Glamour Magazine.
ADVERTISEMENT
Tak sampai di sana, aksi Martha juga berlanjut dengan teror-teror hadiah aneh yang dikirim ke Richard. Pria 35 tahun itu mengaku pernah menerima hadiah seperti obat tidur, kupluk rajut, celana boxer, hingga boneka rusa mainan dari Martha.
Selama masa penguntitan itu Richard merasa dilecehkan oleh Martha. Ia sering kali terbayang-bayang dengan isi pesan suara dari Martha saat hendak tidur di malam hari yang membuatnya sangat frustrasi. Ditambah lagi keputusannya untuk melaporkan sang penguntit ke pihak berwajib tidak mendapatkan respons positif yang membuatnya semakin kalut setiap harinya.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Martha di kehidupan nyata?

Sosok Martha asli, penguntit Richard

Sosok Martha asli dari serial Baby Reindeer. Foto: Netflix, YouTube Piers Morgan
Sosok Martha yang digambarkan sebagai karakter perempuan penguntit yang ekstrem –hingga diduga mengidap gangguan mental– membuat publik kemudian bertanya-tanya soal sosok sebenarnya di kehidupan nyata Richard. Nah, di tengah larisnya serial Baby Reindeer, muncul seorang perempuan bernama Fiona Harvey yang mengaku sebagai sosok Martha asli.
ADVERTISEMENT
Perempuan itu muncul lewat sesi interview bersama Piers Morgan dalam acara “Piers Morgan Uncensored” dan menyangkal semua tuduhan Richard seperti yang diceritakan di dalam serialnya. Dilansir Today, Fiona mengaku tidak pernah menguntit apalagi sampai mendatangi Richard karena ia bahkan tidak tahu di mana rumah komedian itu. Fiona juga mengklaim bahwa dirinya tidak memiliki nomor telepon Richard dan tidak pernah mengirim email hingga puluhan ribu kali, tapi hanya beberapa surat online yang kurang dari 10 kali.
Bila Richard mengklaim teror yang dilakukan Martha alias Fiona berlangsung lebih dari empat tahun, lain halnya dengan Fiona yang mengaku hanya mengenal pria itu selama beberapa bulan dan menemuinya sebanyak 5–6 kali saja. Fiona juga membantah tuduhan bahwa dirinya menaruh perasaan romantis kepada Richard.
ADVERTISEMENT
Penggambaran karakter Martha yang tidak sesuai dengan dirinya membuat Fiona merasa dirugikan. Ia mengaku mendapatkan banyak teror, ancaman pembunuhan, hingga pelecehan online akibat kemunculan serial tersebut. Oleh karenanya, perempuan yang kabarnya berprofesi sebagai pengacara itu bahkan berencana untuk mengambil tindakan hukum dengan menuntut pihak Netflix dan Richard.
“Ada sejumlah orang yang harus dituntut. Saya akan mengambil tindakan hukum terhadap Richard dan Netflix. Kami telah menginstruksikan beberapa pengacara, tapi kami juga ingin menjajaki dulu semua opsi yang ada,” katanya kepada Piers.

Representasi pelecehan kepada laki-laki

Serial Baby Reindeer sebagai representasi pelecehan pada laki-laki. Foto: Netflix
Kehadiran serial Baby Reindeer tampaknya membawa pesan penting, yaitu bahwa kekerasan dan pelecehan seksual juga bisa terjadi kepada kaum laki-laki. Sebelum kehadiran Martha, Richard juga mengaku pernah menjadi korban pelecehan dari seorang pria yang ditemuinya di awal kariernya. Pelaku pelecehan itu digambarkan sebagai sosok produser dengan karakter Darrien di dalam serialnya.
ADVERTISEMENT
Gambaran pengalaman mengerikan Richard yang pernah dilecehkan oleh perempuan dan laki-laki lewat serial Baby Reindeer ini ternyata mengundang banyak respons dari sesama korban. Banyak laki-laki yang mengaku pernah menjadi korban pelecehan melaporkan hal yang mereka alami ke sebuah lembaga bernama We Are Survivors di Manchester. Lembaga ini dikenal karena kiprahnya yang kerap memberikan dukungan kepada kaum laki-laki korban kekerasan dan pelecehan, termasuk Richard yang kini menjadi duta organisasi itu.
Dikutip dari The Independent, laporan tindak kekerasan dan pelecehan seksual pada laki-laki di Inggris yang diterima We Are Survivors lewat panggilan telepon meningkat hingga 80 persen sejak serial itu dirilis pada April lalu. Korban yang rata-rata berusia 26–35 tahun itu mengaku mendapatkan keberanian untuk melapor setelah menyaksikan serial Baby Reindeer.
ADVERTISEMENT
CEO We Are Survivors, Duncan Craig OBE, menyebut bahwa kehadiran serial Baby Reindeer secara tidak langsung membantu para korban untuk berani bersuara dan meminta pertolongan untuk pertama kalinya. Dengan begitu, pihak lembaga pun bisa segera memberikan bantuan yang dibutuhkan para korban untuk mengatasi ketidaknyamanan termasuk ketakutan dan rasa trauma mereka.