Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Sosok Putri Akiko, Perempuan Pertama di Kekaisaran Jepang yang Raih Gelar Doktor
18 April 2025 12:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Putri Akiko dari Kekaisaran Jepang yang jarang tampil di publik tiba-tiba muncul di acara Grand Prix Formula 1 Jepang 2025 belum lama ini. Ia hadir sebagai Pelindung Kehormatan kompetisi tersebut dan menyampaikan pidato sebagai pembukaan acara.
ADVERTISEMENT
Di momen langka itu, Akiko tampil bergaya klasik dalam balutan blazer double breasted berwarna navy yang dipadukan dengan rok pendek, scarf, dan topi berwarna broken white. Ia juga membawa tas tangan hitam dan sarung tangan putih sebagai pelengkap penampilannya.
Dilansir Town & Country Magazine, tampil dengan busana bergaya klasik memang sudah menjadi ciri khas perempuan 42 tahun itu. Ia juga kerap mengenakan pakaian senada saat melakukan kunjungan ke berbagai negara sebagai utusan Kekaisaran Jepang.
Sekilas tentang sosok Putri Akiko
Putri Akiko merupakan sepupu dari Kaisar Naruhito dan anak dari Pangeran Tomohito Mikasa dan Putri Tomohito Mikasa. Di Kekaisaran Jepang, Akiko berperan penting dalam mempromosikan seni dan budaya Jepang ke seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Perempuan kelahiran 20 Desember 1981 itu mengenyam pendidikan di Universitas Gakushuin di Tokyo pada jurusan sejarah. Ia juga mendalami sejarah seni rupa di Merton College Oxford, Inggris. Ia bahkan menerima gelar doktor dari Universitas Oxford pada tahun 2010.
Prestasi ini menjadikan Akiko sebagai perempuan pertama di keluarga Kekaisaran Jepang yang memiliki gelar bergengsi itu. Sebelumnya, ada Pangeran Fumihito yang lulus dengan gelar doktor dalam bidang Ornitologi dari Universitas Pascasarjana Studi Lanjutan pada 1996.
Selain menjalankan tugas kekaisaran, Akiko juga menjabat sebagai profesor di Universitas Sangyo, Kyoto, dan profesor tamu di beberapa perguruan tinggi lainnya. Sebagai sejarawan seni, Akiko juga berperan sebagai peneliti di Institut Kebudayaan Jepang hingga saat ini.
Tak hanya Grand Prix, Akiko juga merupakan Pelindung Kehormatan Shinyusha, yakni organisasi yang membantu anak-anak untuk belajar tentang budaya Jepang. Lewat organisasi itu, Akiko ingin memastikan anak-anak di negaranya mendapatkan kesempatan untuk mengenal warisan budaya mereka.
ADVERTISEMENT
“Anak-anak adalah masa depan Jepang. Saya ingin memulai dengan menyampaikan kepada mereka cita rasa nasi dan sup miso yang lezat serta kenikmatan dari hal-hal kecil seperti berbaring di atas tikar tatami,” ungkap Akiko.
Dalam hal cinta, Putri Akiko tidak pernah dikabarkan menjalin hubungan dengan siapa pun hingga saat ini. Ia juga jarang muncul di publik karena lebih sering menghabiskan waktunya sebagai peneliti dan fokus pada tugasnya untuk mengenalkan budaya Jepang ke anak-anak sejak dini.