Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Sosok Putri Kako dari Jepang, Keponakan Kaisar Naruhito yang Karismatik
2 Februari 2025 10:29 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kali ini cerita menarik datang dari Putri Kako Akishino yang merupakan keponakan Kaisar Jepang saat ini, Naruhito. Kako baru saja menginjak usia yang ke-30 tahun pada Desember 2024 lalu. Hal ini menandai tonggak kedewasaan dan kiprah pentingnya di Kekaisaran Jepang.
Dilansir Hola, Kako bahkan disebut sebagai putri dari Kekaisaran Jepang yang paling karismatik di antara anggota dinasti Yamato saat ini. Anak kedua dari Pangeran Fumihito dan Putri Kiko itu menjadi perbincangan beberapa tahun terakhir karena ia mengemban tanggung jawab penting bagi lembaga kekaisaran.
Kako sudah menjalankan tugas resminya sejak tahun 2019 saat ia didapuk sebagai duta Kaisar. Kiprahnya semakin berlanjut di dalam dan luar negeri setelah kakaknya, Putri Mako, harus meninggalkan Kekaisaran Jepang karena menikah dengan rakyat biasa.
ADVERTISEMENT
Sosok Putri Kako
Putri Kako lahir pada 29 Desember 1994 di Rumah Sakit Rumah Tangga Kekaisaran, Tokyo. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, kakak perempuannya, Putri Mako dan adik laki-lakinya Pangeran Hisahito. Lahir sebagai anak dari pasangan Putra dan Putri Mahkota Jepang, Kako pun mendapatkan gelar sebagai Putri Akishino.
Dikutip dari The Japan Times, Putri Kako pertama kali muncul di publik saat merayakan tahun baru 2015 bersama keluarga Kekaisaran Jepang. Kako sempat mengenyam pendidikan di Universitas Gakushuin dan Universitas Kristen Internasional dengan jurusan Seni Liberal pada 2014. Tiga tahun setelahnya, Kako pergi ke Inggris untuk belajar psikologi di Universitas Leeds dan lulus pada 2019.
Kako juga mengikuti jejak ibunya, Putri Kiko, untuk belajar bahasa isyarat yang membuatnya aktif dalam kegiatan amal. Di sela-sela tugas kekaisaran, Kako juga bekerja sebagai karyawan paruh waktu di Federasi Tunarungu Jepang sejak tahun 2021. Bahkan terkadang agenda kekaisaran juga mengharuskan Kako menggunakan keterampilannya dalam berbahasa isyarat seperti menghadiri kontes nasional siswa tunarungu.
ADVERTISEMENT
Menjabat sebagai presiden Asosiasi Kogei Jepang, Kako juga punya tugas untuk mempromosikan kerajinan tradisional dan meninjau berbagai pameran nasional di sana. Ia juga terus berperan dalam hubungan diplomatik antara Jepang dengan berbagai negara Eropa, termasuk Yunani, Athena, Lima, hingga Peru.
Peran Kako yang memangku peran penting di Kekaisaran Jepang sebenarnya tidak lazim mengingat statusnya sebagai keponakan, yang bahkan bukan putri dari kaisar. Namun kini dinasti Yamato memiliki pilihan terbatas terhadap anggota yang bisa mewakili Kekaisaran Jepang.
Latar belakang pendidikan internasional dan kepribadian Kako yang bersemangat membuatnya dianggap mampu memperkenalkan perspektif modern kepada keluarga kekaisaran. Bahkan karakter Kako juga terbilang yang paling autentik di antara anggota kekaisaran yang hidup di lingkungan tertutup, karena ia mampu menyuarakan banyak hal yang menurutnya baik untuk kemajuan Kekaisaran Jepang.
ADVERTISEMENT