Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Sosok Wang Haoze, Perempuan China Pertama yang Jadi Astronot Teknisi Antariksa
8 Mei 2025 8:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Wang Haoze, salah satu astronot dalam misi antariksa Shenzhou-19, akhirnya kembali ke Bumi pada Rabu (30/4). Wang dan dua rekannya, Cai Xuzhe dan Song Lingdong menjalani misi di luar angkasa selama enam bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Berkat misi tersebut, Wang Haoze mencetak rekor sebagai perempuan China pertama yang bertugas sebagai teknisi pesawat antariksa di Stasiun Antariksa Tiangong.
Wang dan dua rekannya kembali ke Bumi dengan menaiki kapsul pesawat Shenzhou-19. Kapsul tersebut mendarat di lokasi pendaratan Dongfeng, Daerah Otonomi Mongolia. Wang Haoze adalah kru terakhir yang keluar dari kapsul itu.
“Perjalanan selama lebih dari 180 hari di luar angkasa adalah ujian untuk tubuh dan pelatihan bagi pikiran. Misi ini mendukung saya untuk melaporkan kepada Tanah Air dan rakyat bahwa saya percaya diri dan kompeten untuk menjalani tugas-tugas lainnya yang lebih menantang,” ucap Wang, sebagaimana dilansir Friends of NASA.
Sebelumnya, kepulangan Wang dan rekannya sempat ditunda. Mereka dijadwalkan kembali ke Bumi pada Selasa (29/4), tetapi jadwalnya mundur satu hari karena cuaca buruk. Menurut badan antariksa China CMSA, ketiganya kembali dengan selamat di Bumi sehari setelahnya.
ADVERTISEMENT
Sosok Wang Haoze
Siapa sosok Wang Haoze? Selain teknisi antariksa perempuan pertama China, ia juga merupakan perempuan ketiga China yang pernah menjajal luar angkasa. Lahir di Hebei, China, pada 1990, ia menjadi kru termuda di misi Shenzhou-19 di usia 34 tahun.
Wang lahir di keluarga sederhana. Ayahnya merupakan polisi lalu lintas, sementara ibunya adalah guru sekolah menengah. Perempuan dari suku minoritas Manchu ini sudah senang belajar sejak masih belia, terinspirasi dari masa lalu ibunya.
Dilansir South China Morning Post, ibu Wang pernah putus sekolah karena keluarganya tidak memiliki biaya. Kendati demikian, sang ibunda tidak putus harapan. Ia terus belajar sembari bekerja di peternakan, hingga akhirnya bisa melanjutkan pendidikan dan bekerja sebagai guru.
Berkat perjalanan ibunya, Wang Haoze tak pernah berhenti belajar dengan giat. Menurut Our China Story, ia merupakan siswa berprestasi. Ia berhasil masuk ke Southeastern University Nanjing, jurusan Energi Termal dan Teknik Rekayasa Tenaga.
ADVERTISEMENT
Setelah lulus jenjang sarjana, ia melanjutkan studinya di jurusan Detonasi Plasma di universitas yang sama. Selama perkuliahan, ia tidak hanya berhasil mendapatkan nilai-nilai sempurna, tetapi juga sukses di bidang olahraga. Ia beberapa kali mewakili sekolahnya di berbagai kompetisi lari tingkat provinsi.
Dikutip dari South China Morning Post, Wang lulus kuliah S2 pada 2015. Setelahnya, ia bergabung dengan China Aerospace Science and Technology Corporation dan bekerja di bagian penelitian mesin roket. Kariernya terus menanjak dan ia berhasil menjadi seorang insinyur antariksa.
Pada 2020, Wang terpilih sebagai astronot. Melewati proses yang berat untuk menjadi astronot sejak 2018, Wang menjadi satu-satunya perempuan di batch atau kelas astronot tersebut. Dikutip dari Our China Story, Wang pun menuliskan rasa bangganya bisa terpilih ke dalam jajaran astronot China.
ADVERTISEMENT
“Salah satu keberuntungan dalam hidup adalah mengikuti misi ketika berada di puncak hidup—menjadi seorang astronot. Saya beruntung. Di waktu yang sama, mengombinasikan nilai pribadi dengan kepentingan Tanah Air—berangkat dalam misi untuk negara—saya semakin bahagia,” tulis Wang dalam buku hariannya.
Misi antariksa pertama Wang Haoze adalah Shenzhou-19. Misi tersebut berangkat menuju Stasiun Luar Angkasa Tiangong pada Oktober 2024 dan kembali pada April 2025.