Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Studi: 84 Persen Perempuan Tak Suka Bercanda soal Seks
10 Desember 2024 19:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Padahal, pada kenyataannya membicarakan topik seksualitas berkedok candaan itu tidak disukai banyak perempuan. Menurut studi yang dilakukan oleh The Global Institute for Women’s Leadership pada tahun 2020, sebanyak 84 persen perempuan di seluruh dunia tidak nyaman atau tidak menerima candaan yang bersifat seksual.
Studi ini meneliti perilaku yang dapat diterima dan tidak di tempat kerja dengan menyurvei lebih dari 20 ribu orang, perempuan dan laki-laki di 27 negara di seluruh dunia. Hasilnya menunjukkan bahwa mayoritas responden perempuan tak senang dengan candaan berbau seks. Tapi rupanya masih ada 16 persen perempuan yang tidak masalah dengan lelucon itu.
Nah, yang menarik adalah kelompok responden pria sebanyak 72 persen ternyata juga tidak nyaman dengan candaan soal seks. Sementara itu, 28 persen pria lainnya masih mewajarkan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Perempuan juga tak suka diperlihatkan materi bersifat seksual
Tak hanya soal lelucon, tapi 93 persen perempuan yang menjadi responden penelitian tersebut juga tidak terima saat diperlihatkan materi bersifat seksual seperti gambar. Hanya 7 persen yang masih menganggap perilaku itu tidak masalah bagi mereka. Pria juga lebih banyak yang menentang perilaku tersebut dengan jumlah responden 87 persen.
Kendati lebih banyak perempuan dan laki-laki yang tidak suka dengan lelucon seksual tapi ternyata masih sulit untuk melawan perilaku itu di lingkungan kerja mereka. Menurut studi tersebut, hanya 51 persen perempuan dan 61 persen laki-laki yang percaya diri untuk melawan pelecehan seksual.
Dampak lelucon soal seks buat korban
Melontarkan candaan berbau seksual sama dengan melakukan pelecehan seksual. Karena itu, dampaknya bagi korban juga tidak main-main, Ladies.
ADVERTISEMENT
Meski setiap orang memiliki respons berbeda terhadap tindakan pelecehan seksual, tapi menurut profesor sosiologi di Harvard University, Frank Dobbin, seseorang yang menjadi korban candaan seksual biasanya akan memiliki perasaan rendah diri yang diikuti dengan penyangkalan.
Dikutip dari Very Well Mind, respons tercepat terhadap perilaku pelecehan seksual bisa berlangsung hingga berhari-hari yang membuat korban kesulitan beraktivitas. Tidak sedikit juga korban yang mengalami masalah tidur, gangguan makan, dan kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya disukai.
Trauma akibat pelecehan seksual juga menyebabkan masalah fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, masalah tekanan darah, hingga detak jantung yang tidak normal. Mendengar lelucon yang negatif termasuk bernada pelecehan juga membuat seseorang merasa dikhianati dan seringnya kehilangan kendali.
ADVERTISEMENT