Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Studi: Filter Kecantikan Bikin Seseorang Merasa Wajah Aslinya Kurang Menarik
16 Desember 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Keberadaan filter kecantikan sangat menjamur di era digital ini. Tidak sedikit pula pengguna gadget, baik perempuan atau pun laki-laki, yang kerap menggunakan filter kecantikan untuk memperbaiki penampilan.
ADVERTISEMENT
Benar, penggunaan filter kecantikan memang sering kali membuat warna kulit jadi lebih merata dan mulus, sehingga membuat kita jadi lebih percaya diri. Tapi ternyata penggunaan filter kecantikan juga ada risiko bahayanya, lho.
Hal ini terungkap dalam studi yang dilakukan oleh akademi sains bernama The Royal Society Open Science di London, Inggris yang terbit pada November 2024. Studi yang melibatkan 2.748 responden dilakukan dengan mengevaluasi 462 wajah berbeda, baik yang sudah dipakaikan filter dan tampilan asli.
Hasilnya, wajah seseorang yang telah dimodifikasi dengan filter tidak hanya dianggap lebih menarik tapi juga berubah menjadi lebih bahagia. Bahkan ada pula responden yang mengatakan bahwa wajah dengan filter kecantikan justru membuat seseorang tampak lebih cerdas.
ADVERTISEMENT
Menariknya para responden tidak diberi tahu foto yang mereka evaluasi diberi filter atau tidak, tapi kebanyakan dari mereka menilai foto dengan filter lebih baik daripada foto wajah asli. Hal ini menjadi bukti bahwa filter kecantikan sangat memengaruhi persepsi seseorang tentang penampilan.
Wajah asli jadi dianggap tidak menarik
Keberadaan filter kecantikan seolah memiliki kelebihan karena kemampuannya mengubah penampilan wajah dalam satu kali klik. Tapi teknologi ini juga sangat kontroversial khususnya di kalangan para ilmuwan. Psikolog sekaligus profesor yang terlibat dalam penelitian ini, Helmut Leder menyebut bahwa filter kecantikan menghasilkan tampilan wajah yang tidak realistis.
“Filter kecantikan ‘memberi makan’ rasa kecantikan kita dengan wajah yang dihias secara tidak realistis, yang menyebabkan prototipe menjadi semakin jauh dari wajah asli,” ujar Helmut.
ADVERTISEMENT
Filter kecantikan dinilai membahayakan karena membuat seseorang memiliki standar terlalu tinggi untuk definisi cantik. Hal ini membuat pengguna filter menganggap wajah aslinya tidak menarik, yang kemudian menurunkan rasa percaya dirinya.
“Dalam jangka panjang, hal ini (filter kecantikan) menyebabkan asli dinilai semakin tidak menarik, dan ada standar sangat tinggi yang harus dipenuhi agar wajah dianggap cantik. Jika menyangkut diri sendiri, ini tentu saja berdampak pada citra diri dan kepercayaan diri Anda,” pungkas Helmut.