Studi: Perempuan Lebih Susah Naik Jabatan daripada Laki-laki

23 Oktober 2023 14:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perempuan susah lebih susah naik jabatan daripada laki-laki. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Perempuan susah lebih susah naik jabatan daripada laki-laki. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Naik gaji dan jabatan menjadi jenjang karier yang diincar banyak orang, baik perempuan maupun laki-laki. Sebab, jabatan yang lebih tinggi biasanya akan berpengaruh positif untuk kualitas hidup seseorang.
ADVERTISEMENT
Namun, adanya kesenjangan antargender di dalam dunia kerja ternyata bukan stereotip belaka lho, Ladies. Sebuah studi menemukan bahwa perempuan ternyata punya kemungkinan lebih kecil untuk naik jabatan di tempat kerja daripada laki-laki.
Insider melansir, menurut laporan tahunan Women in The Workplace yang diterbitkan oleh perusahaan McKinsey & Company and Lean In di Amerika, berdasarkan data tentang gender di tempat kerja pada 2022, dari 276 organisasi yang mempekerjakan lebih dari 10 juta orang, untuk setiap 100 laki-laki yang dipromosikan dari level awal hingga manajer, hanya ada 87 orang perempuan yang ikut dipromosikan.
Ilustrasi perempuan bekerja. Foto: PR Image Factory/Shutterstock
“Karena kesenjangan gender dalam promosi awal, laki-laki akhirnya memegang 60 persen posisi tingkat manajer di sebuah perusahaan pada umumnya, sementara perempuan hanya ada pada angka 40 persen,” ujar CEO Lean In, Rachel Thomas.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh lagi, perempuan hanya menempati 36 persen peran sebagai manajer senior atau direktur dan 28 persen posisi C-suite di perusahaan yang diteliti pada penelitian tersebut.
Sementara itu, mitra senior McKinsey, Alexis Krikovich, mengatakan bahwa perempuan dengan warna kulit tertentu yang dipromosikan dari tingkat pemula ke tingkat manajer bahkan jumlahnya lebih buruk dibandingkan dengan setiap 100 laki-laki yang mendapatkan kesempatan itu.
Ilustrasi wanita lelah bekerja. Foto: Amnaj Khetsamtip/Shutterstock
Hasil studi ini menunjukkan bahwa banyak perempuan dihadapkan dengan "anak tangga yang rusak" saat berusaha membangun jenjang kariernya. Rachel berpendapat, sangat penting untuk menghentikan kesenjangan ini agar perempuan lebih berdaya di dunia kerja.
Rachel dan Alexis Krikovich sepakat bahwa ada cara untuk menghilangkan rintangan bagi kaum perempuan untuk berkembang secara profesional.
ADVERTISEMENT
“Pengusaha dapat mengingatkan para manajer dan mereka yang melakukan promosi tentang potensi bias yang mungkin mereka miliki menjelang siklus promosi,” ujar Rachel.
Wajib bagi perusahaan untuk mempertimbangkan perempuan yang dipromosikan, mengevaluasi hasil promosi, dan memperhatikan metrik berdasarkan ras dan gender sehingga perempuan dengan warna kulit tertentu tidak diabaikan secara sengaja untuk mendapatkan peluang kemajuan di dunia kerja.