Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Studi Sebut Perempuan yang Kesepian Cenderung Suka Makanan Manis
14 April 2024 15:28 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bukan sekadar narasi, ternyata hal itu benar adanya terutama pada perempuan. Para peneliti dari University of Calfornia (UCLA), Los Angeles, AS, menemukan adanya korelasi antara peningkatan ketertarikan terhadap makanan manis saat perempuan sedang merasa kesepian.
Studi yang digagas oleh psikolog dan direktur Goodman-Luskin Microbiome Center di UCLA, Arpana Gupta dan terbit di JAMA Network Open pada Kamis (4/4) menyebut bahwa perempuan yang kesepian cenderung menyukai asupan yang tidak sehat seperti makanan manis.
Washington Post melansir, peneliti menemukan adanya perubahan aktivitas otak berupa hilangnya kontrol pada perempuan yang kesepian saat melihat makanan manis dan berkalori tinggi. Ini terjadi karena adanya teori yang beredar bahwa makanan manis dapat menjadi sumber kesenangan, mengurangi rasa sakit, dan ketidaknyamanan sosial yang terkait dengan kesendirian atau perasaan terisolasi.
ADVERTISEMENT
Hubungan antara makanan manis & kesepian
Arpana dan para peneliti lain dari UCLA mengumpulkan data demografi dan komposisi tubuh, termasuk indeks massa tubuh dari 93 perempuan sehat pra-menopause di LA. Mereka berusia 18–50 tahun dengan rata-rata usia sekitar 25 tahun.
Kelompok perempuan tersebut diminta untuk mengisi kuesioner tentang kesehatan mental, perilaku makan, dan persepsi isolasi sosial mereka atau perasaan kesepian yang dimiliki. Selanjutnya, otak mereka dipindai dengan metode MRI untuk melihat adanya perubahan jaringan otak dalam hal penalaran, kesadaran, dan perhatian visual dalam konteks isyarat makanan.
Saat melakukan MRI, mereka juga sambil diperlihatkan deretan gambar makanan berbagai kategori, termasuk makanan manis, berkalori tinggi, hingga yang memiliki kandungan nutrisi cukup. Namun, hasilnya menunjukkan bahwa perempuan dengan persepsi isolasi sosial yang lebih tinggi –alias merasa kesepian– mengalami peningkatan aktivitas otak terhadap isyarat makanan saat melihat menu manis.
Arpana juga mencatat bahwa perempuan yang merasa kesepian memiliki persentase massa lemak yang lebih tinggi dan adanya minat terhadap makanan berkualitas rendah. Beberapa dari mereka juga memiliki kesehatan mental yang tidak baik, termasuk penurunan ketahanan psikologis yaitu, kemampuan beradaptasi dengan keadaan yang menantang.
ADVERTISEMENT
“Faktanya adalah mungkin mereka makan karena alasan emosional, dan mereka menginginkan jenis makanan tertentu tergantung bagaimana otak bereaksi,” ujar dosen nutrisi dan dietetika, Katherine Hanna, yang juga terlibat dalam penelitian ini.
Makanan manis sebabkan obesitas & kematian
Ladies, perilaku makan menjadi salah satu kunci kesehatan tubuh kita. Kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat, termasuk yang tinggi gula dapat menimbulkan masalah berat badan seperti obesitas. Tak berhenti di sana, obesitas juga berkontribusi terhadap risiko banyak penyakit kronis di masa depan.
Psikolog di National Opinion Research Center, University of Chicago, Louise Hawkley menyebut bahwa ada korelasi antara perasaan kesepian, kebiasaan makan, dan obesitas terhadap meningkatnya risiko kematian dini.
“Kesepian lebih terkait dengan kualitas hubungan yang buruk dengan orang sekitar, sehingga menyebabkan stres atau konflik. Jika kamu merasa kesepian hingga kewalahan dengan apa yang harus dilakukan, mulailah dengan hal sederhana seperti menelepon teman atau mengirim pesan teks,” ujar Louise.
ADVERTISEMENT