Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Survei AS Sebut Kini Lebih Banyak Perempuan Selingkuh, Bagaimana Penjelasannya?
7 Juni 2020 19:58 WIB

ADVERTISEMENT
Selama ini, berbagai narasi menyebutkan bahwa ada lebih banyak pria yang berselingkuh, bila dibandingkan dengan perempuan. Namun, tahukah Anda, kalau jumlah perempuan yang berselingkuh juga sebenarnya tidak sedikit?
ADVERTISEMENT
Fakta mengenai perselingkuhan ini telah diungkapkan dalam berbagai pembahasan dan juga survei. Sebuah survei dari situs mengenai percintaan dan perselingkuhan, Truth of Deception, menunjukkan bahwa ada sekitar 33 ribu perempuan yang pernah beberapa kali berselingkuh dan ada 56 ribu perempuan yang pernah menjalani perselingkuhan emosional. Sementara, dalam buku 'State of Affairs: Rethinking Infidelity' (2017) yang ditulis oleh psychoanalyst asal Belgia, Esther Perel, disebutkan bahwa persentase perempuan yang sudah menikah dan berselingkuh telah meningkat hingga 40 persen sejak 1990.
Bila dihitung secara kumulatif, jumlah perempuan yang berselingkuh memang lebih sedikit bila dibandingkan dengan pria. Meski demikian, ini tetap menunjukkan bahwa ada banyak perempuan yang melakukan tindakan tersebut.
Lebih lengkapnya, berikut ulasan mengenai jumlah perempuan yang berselingkuh dan alasan mereka melakukannya.
ADVERTISEMENT
1. Ada cukup banyak perempuan yang berselingkuh
Dalam survei bertajuk Cheating Spouse Survey, situs Truth About Deception bertanya mengenai perselingkuhan kepada sekitar 61 ribu orang perempuan dan 31 ribu laki-laki. Dari hasil survei tersebut, diketahui bahwa 91 persen responden perempuan (sekitar 56 ribu orang) mengatakan pernah melakukan perselingkuhan emosional. Sementara, sebanyak 53,1 persen atau sekitar 33 ribu orang responden perempuan mengatakan bahwa mereka pernah melakukan one night stand. Kemudian, 53,4 persen atau 33,3 ribu responden mengatakan bahwa mereka pernah berselingkuh lebih dari sekali. Meski masih harus dikaji lebih lanjut secara ilmiah, secara garis besar, data tersebut menunjukkan mengenai banyaknya jumlah perempuan yang berselingkuh.
2. Jumlah perempuan yang berselingkuh meningkat
Menurut laporan The Cut, dalam buku 'State of Affairs: Rethinking Infidelity' yang dipublikasikan pada 2017, seorang psychoanalyst bernama Esther Perel mengatakan bahwa jumlah perempuan yang sudah menikah dan berselingkuh kini telah meningkat hingga 40 persen bila dibandingkan dengan tahun 1990. Sementara, persentase laki-laki yang berselingkuh masih berjumlah sama.
ADVERTISEMENT
Hal serupa juga dinyatakan dalam hasil survei General Social Survey AS, yang dipublikasikan oleh Institute for Family Studies (IFS) pada 2018. Secara garis besar, survei itu memang menunjukkan bahwa masih lebih banyak laki-laki yang berselingkuh, bila dibandingkan perempuan (20 persen banding 13 persen). Namun, statistik ini juga menunjukkan sebuah pola baru. Pada rentang usia 18-29, ada lebih banyak perempuan yang sudah menikah dan melakukan perselingkuhan (11 persen). Sementara, dari kelompok usia yang sama, ada 10 persen laki-laki yang melakukan hal tersebut.
Hal ini pun menjadi sorotan tersendiri. Media asal AS, Bustle, menyebut bahwa artinya, perempuan milenial lebih banyak berselingkuh dibandingkan pria milenial.
3. Alasan mengapa perempuan berselingkuh
Seperti halnya laki-laki, ada banyak alasan yang menyebabkan perempuan berselingkuh. Situs berita gaya hidup, Good Housekeeping, menyebutkan bahwa salah satunya, ini dikarenakan perempuan ingin mencari kepuasan seks dari orang lain sambil berusaha mempertahankan hubungan utamanya. Di sisi lain, perselingkuhan juga bisa terjadi karena mereka tidak puas dengan hubungannya bersama pasangan, namun tak siap untuk meninggalkan pasangannya.
ADVERTISEMENT
"Bagi orang-orang ini, berselingkuh bisa terasa sebagai cara untuk memiliki berbagai pilihan, sekaligus cara untuk memastikan bahwa mereka tidak terluka ataupun ditinggalkan," ujar Mark Williams, seorang relationship coach yang tergabung dalam aplikasi pelatihan hubungan Relish, seperti dikutip Good Housekeeping.
Di sisi lain, Tammy Nelson, seorang sex therapist asal AS sekaligus penulis buku 'When You're The One Who Cheats' mengatakan, ada dugaan bahwa kini lebih banyak perempuan yang bisa 'selamat' setelah berselingkuh. Sementara, menurutnya, selama ini, perempuan cenderung menerima hukuman yang lebih berat bila ketahuan berselingkuh.
"Kita tidak tahu apakah ada lebih banyak perempuan atau laki-laki yang tertangkap berselingkuh. Namun, akan masuk akal bila kita menganggap bahwa perempuan lebih pandai menyembunyikan perselingkuhannya. Sebab, biasanya, perempuan akan menghadapi hukuman yang lebih berat dibandingkan pria bila berselingkuh," ujar Tammy Nelson, seperti dikutip media parenting asal AS, Fatherly.
ADVERTISEMENT
"Selama ini, perempuan (yang berselingkuh) telah kehilangan dukungan finansial, terancam kehilangan anak mereka, dan bahkan terancam kehilangan nyawanya sendiri di beberapa negara," ujarnya menambahkan.
Meski begitu, perlu diingat pula apa pun alasannya, perselingkuhan tetap tidak bisa dibenarkan. Cepat atau lambat, perselingkuhan dapat merusak hubungan yang ada dan menghilangkan rasa bahagia dan kepercayaan di antara pasangan.
----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.