news-card-video
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Survei Global PBB Sebut Perempuan Indonesia Optimistis dengan Masa Depan

8 Maret 2025 15:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bendera PBB. Foto: Alexandros Michailidis/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bendera PBB. Foto: Alexandros Michailidis/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hari Perempuan Internasional menjadi momentum yang tepat untuk merayakan pencapaian perempuan dan menyorot perjuangan dalam mencapai kesetaraan gender. Meskipun perjuangan masih berlanjut, perempuan Tanah Air ternyata masih melihat secercah harapan untuk masa depan mereka.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, Gita Sabharwal, pada konferensi pers Hari Perempuan Internasional, Kamis (6/3). Menurut Gita, dalam pencapaian SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan), Indonesia menunjukkan kemajuan lebih baik dibandingkan banyak negara Asia Pasifik yang lain.
Meskipun begitu, Indonesia masih punya PR dalam percepatan beberapa bidang. Salah satunya kesetaraan gender.
Di tengah perjalanan menuju kesetaraan, ternyata banyak perempuan Indonesia yang merasa optimistis terhadap masa depan. Ini terungkap dalam survei global PBB bertajuk We the Women yang dilakukan tahun lalu.
Women's March Jakarta 2020 Foto: Avissa Harness/kumparan
“Di balik tantangan yang ada, kita tidak boleh melupakan gambaran yang lebih besar. Mayoritas perempuan Indonesia optimis terhadap masa depan mereka. Tiga perempat responden di Indonesia percaya, dalam lima tahun ke depan, kondisi mereka akan lebih baik. Lebih dari dua pertiga menyatakan bahwa mereka memiliki kendali atas masa depan mereka,” ucap Gita.
ADVERTISEMENT
Survei yang sama juga mengungkap, para perempuan Indonesia melihat pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan layak sebagai poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang paling penting buat mereka.

Kerja sama PBB dan Indonesia dalam pemberdayaan perempuan

Ilustrasi perempuan karier. Foto: Shutterstock
Dalam mempercepat tercapainya kesetaraan gender, para perempuan tentu tidak bisa bergerak sendiri. Gita menjelaskan, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan PBB dalam program-program yang khusus mendukung perempuan.

1. Penyusunan regulasi AI yang aman bagi perempuan

Gita mengatakan, teknologi berpotensi besar dalam mendorong kesetaraan. Salah satu teknologi yang tengah berkembang masif adalah kecerdasan buatan (AI). Sebanyak 47 persen perempuan Indonesia melihat AI sebagai peluang.
Namun, jika tidak diregulasi dengan baik, AI bisa memunculkan masalah-masalah yang membahayakan perempuan di ruang siber.
“UNESCO, UN Women, dan UNICEF mendukung pemerintah dalam menyusun regulasi AI serta memastikan perempuan dan anak dapat berpartisipasi secara aman dan bermakna dalam ruang digital, sekaligus meningkatkan keterwakilan perempuan dalam pelatihan STEM,” jelas Gita.
ADVERTISEMENT

2. Dukungan untuk bisnis perempuan

Ilustrasi perempuan pemilik UMKM. Foto: Shutterstock
Badan-badan PBB seperti ILO, UNDP, UNIDO, dan ITC bekerja sama dengan pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan dan pasar untuk usaha-usaha milik perempuan. Mengingat 6 dari 10 UMKM di Indonesia dimiliki dan dijalankan oleh perempuan.

3. Aksi melawan perubahan iklim

Perempuan merupakan pihak yang lebih rentan ketika dihadapkan dengan perubahan iklim. Namun, perempuan juga bisa menjadi pemimpin dalam menggerakkan solusi lingkungan yang berkelanjutan.
“Sebagai contoh, dalam program yang dipimpin UNDP, sebanyak 22 pembangkit listrik tenaga surya di daerah terpencil telah dipasang, dan setengah dari operator lokal yang dilatih untuk mengelolanya adalah perempuan,” jelas Gita.

4. Penguatan layanan pencegahan kekerasan berbasis gender

Gita mengatakan, berbagai lembaga PBB seperti UNFPA, UNODC, dan WHO bekerja sama dengan pemerintah dalam memperkuat layanan serta mekanisme pencegahan kekerasan berbasis gender.
ADVERTISEMENT

5. Keterwakilan perempuan di misi perdamaian

Saat ini, hampir 600 perempuan Indonesia tergabung dalam kontingen penjaga perdamaian dunia. Gita mengatakan, angka ini diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang.