Survei Ungkap 1 dari 20 Pekerja Laporkan Pelecehan Seksual di Pabrik TGSL

Ilustrasi pelecehan seksual di transportasi umum. Foto: Shutter Stock

Tahukah kamu bahwa hingga saat ini, pelecehan seksual masih marak terjadi di lingkungan kerja, termasuk pabrik? Survei yang dilakukan oleh Program Data Academy dari Gajimu.com dan Trade Union Rights Centre (TURC) mengungkap fenomena dunia kerja tersebut, Ladies.

Dalam keterangan resmi oleh Gajimu.com, studi bertajuk Survei Kelayakan Kerja itu mengambil data dari 4.529 pekerja yang bekerja di 149 pabrik tekstil, garmen, alas kaki, dan kulit (TGSL). Pengumpulan data itu berlangsung pada 2022, dengan jawaban valid diterima dari 3.819 responden.

Hasilnya? Satu pabrik di provinsi Banten dan lima pabrik di Jawa Barat melaporkan adanya kasus pelecehan seksual. Fakta itu disampaikan oleh 194 responden atau setiap 1 dari 20 pekerja di pabrik TGSL.

Infografis hasil survei Gajimu.com terkait pelecehan seksual di pabrik tekstil, garmen, alas kaki, dan kulit (TGSL) di Indonesia tahun 2022. Foto: Gajimu.com

Survei tersebut juga mengungkap bahwa pekerja perempuan menjadi pihak yang sangat rentan terhadap pelecehan seksual. Setidaknya sebanyak 115 responden, atau 5,5 persen dari keseluruhan responden perempuan, menyatakan bahwa mereka bekerja di pabrik yang melaporkan pelecehan.

“Dominasi perempuan di pabrik TGSL membuat perempuan rentan akan pelecehan seksual,” ungkap Gajimu.com, dikutip dari keterangan resmi mereka.

“Data ini memperkuat berbagai data yang dimiliki lembaga pemerhati isu perburuhan. Hal ini mempertegas betapa pentingnya instrumen hukum yang dapat melindungi pekerja dari pelecehan seksual di tempat kerja,” lanjutnya.

Persentase jumlah pekerja perempuan tersebut lebih tinggi ketimbang persentase responden laki-laki. Sebanyak 79 responden atau 4,6 persen dari keseluruhan responden laki-laki menyatakan bahwa mereka bekerja di pabrik TGSL yang melaporkan adanya pelecehan seksual.

Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Laura Benvenuti/Getty Image

Bagaimana dengan usia responden? Hasil survei tersebut melaporkan, sebanyak 90 responden adalah pekerja muda atau 7,4 persen dalam rentang usia 20–29 tahun. Kemudian 56 responden atau 4,8 persen adalah pekerja pabrik TGSL berusia 30–39 tahun.

Catatan Gajimu.com untuk pedoman dari Kemenaker RI

Gajimu.com menjelaskan, sebagai jawaban dari maraknya kasus pelecehan seksual di lingkungan pabrik, Kementerian Ketenagakerjaan RI menerbitkan Kepmenaker No. 88 Tahun 2023.

Keputusan Menaker ini berisi Pedoman Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Tempat Kerja, dengan dasar payung hukum UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) No. 12 Tahun 2022.

Namun, menurut External Project Manager Gajimu.com, Dela Feby, pedoman tersebut masih memiliki kekurangan di beberapa segi.

“Pedoman yang belum genap sebulan ini merupakan angin segar dalam upaya penghapusan kekerasan seksual, tapi Gajimu menemukan beberapa catatan yang justru melemahkan upaya tersebut,” kata Dela, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi.

Ilustrasi pelecehan seksual tempat kerja. Foto: Shutter Stock

Salah satu hal yang disorot oleh Gajimu.com adalah pemberian cuti sakit untuk korban yang memerlukan konseling karena trauma dan untuk korban menjalani proses penanganan kasus. Di sisi lain, dalam sektor TGSL, catatan cuti sakit merupakan salah satu indikator penilaian kinerja pekerja.

Jika korban pelecehan seksual mengambil cuti tersebut, ia bisa saja dianggap tidak memenuhi target kerja akibat cuti sakit itu.

Gajimu.com pun berharap, catatan ini bisa menjadi pertimbangan bagi Kemenaker demi memperbaiki kualitas kelayakan kerja bagi para pekerja pabrik.

“Gajimu berharap sejumlah catatan ini segera dijawab dan dipertimbangkan untuk diperbaiki oleh pihak Kementerian sebelum pedoman dapat benar-benar diaplikasikan di dunia kerja,” tutupnya.