Tahu hingga Alpukat, Ini 5 Makanan Diet yang Berpotensi Merusak Lingkungan

1 November 2020 11:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makanan diet. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan diet. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak orang melakukan diet untuk mendapatkan tubuh yang ideal. Ada yang diet dengan mengurangi konsumsi karbohidrat, ada pula yang memilih sejumlah bahan makanan yang kaya nutrisi dan sehat untuk tubuh.
ADVERTISEMENT
Namun tahukah kamu, diet dengan mengonsumsi makanan tertentu ternyata bisa berdampak buruk pada kondisi lingkungan. Melansir dari Vogue, ada sejumlah bahan makanan yang diproduksi tanpa memikirkan kondisi lingkungan sehingga banyak menghabiskan energi dan sumber daya.
Salah satu contohnya adalah alpukat. Kebutuhan air yang diperlukan untuk memproduksi tanaman ini membuat sejumlah daerah tidak mempertimbangkan kebutuhan penduduk yang mengalami kekurangan air. Selain itu, bahkan ada pula yang melakukan penggundulan hutan untuk dijadikan lahan menanam.
Guna menghindari dampak lingkungan ini, kamu bisa mulai mengurangi konsumsi beberapa bahan makanan tertentu atau beralih ke menu diet lainnya. Nah selain alpukat, berikut ini masih ada pula beberapa bahan makanan yang diketahui berpotensi merusak lingkungan.

1. Susu almond

Ilustrasi susu almond Foto: Shutterstock
Setiap susu nabati diketahui memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibanding produk susu lainnya. Namun beda halnya dengan susu nabati dari tanaman almond, ternyata jenis ini punya dampak yang signifikan pada kerusakan lingkungan. Mengutip dari Vogue, dibutuhkan 74 liter air untuk merawat tanaman tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dilansir dari BBC, almond juga membutuhkan pestisida dan pupuk dalam jumlah yang relatif banyak sehingga dampak lingkungannya sangat besar. Nah, untuk mengatasinya kamu mungkin bisa mulai mencoba susu oat karena penanamannya hanya membutuhkan lebih sedikit air dibanding almond.

2. Tahu

Ilustrasi tahu kuning Foto: Dok.Shutterstock
Tahu memang punya kandungan protein yang tinggi sehingga cukup populer di kalangan vegan maupun vegetarian. Namun, di balik manfaatnya ternyata tahu punya dampak buruk terhadap lingkungan.
Dalam Vogue disebutkan bahwa produksi kedelai merupakan salah satu penyebab terjadinya deforestasi atau penggundulan hutan. Kedelai yang ditanam di daerah gundul Brasil memiliki jejak karbon 2 kali lipat dibanding hewan unggas, seperti ayam.

3. Alpukat

com-Alpukat Foto: Shutterstock
Alpukat mungkin menjadi salah satu makanan yang disukai banyak orang, terutama yang melakukan program diet. Namun perlu diketahui, di beberapa daerah, seperti Meksiko dan California, proses penanaman buah ini ternyata tidak mempertimbangkan hak masyarakat. Dua lokasi tersebut merupakan tempat yang mengalami kekurangan air.
ADVERTISEMENT
Alih-alih dipakai untuk kebutuhan penduduk, ternyata air banyak dialihkan untuk produksi alpukat. Mengutip dari Vogue, untuk menanam 2 hingga 3 pohon alpukat, dibutuhkan 272 liter air. Tak hanya itu, penanaman ini juga mendorong orang melakukan penggundulan hutan untuk dijadikan sebagai lahan tanam.
Guna mencegah kerusakan lingkungan, mungkin kamu bisa mulai mencoba mengonsumsi biji bunga matahari dan zaitun untuk sumber lemak sehat. Selain itu, untuk sumber vitamin K kamu bisa memakan sayuran brokoli, kangkung, ataupun bayam.

4. Kelapa

Ilustrasi kelapa hijau Foto: Shutterstock
Konsumsi kelapa mengalami peningkatan karena sering dijadikan alternatif pengganti susu dan krim. Namun proses penanaman kelapa ini ternyata tidak bagus untuk bumi karena seringkali ditanam dengan cara yang salah dan menyebabkan kerusakan keanekaragaman hayati.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari popularitasnya, melansir dari Vogue, fakta menunjukkan bahwa 60 persen petani kelapa di Filipina hidup di bawah garis kemiskinan. Untuk menjaga lingkungan tetap baik, disarankan untuk membeli produk yang bersertifikasi Fairtrade untuk memastikan para pekerja dibayar dengan benar dan petani menerapkan praktik lingkungan yang tepat.

5. Cocoa

Ilustrasi cocoa. Foto: Shutter Stock
Cocoa merupakan salah satu makanan sehat yang baik untuk program diet. Namun, ternyata penanaman cocoa punya risiko terhadap hilangnya keanekaragaman hayati.
Dalam BBC dijelaskan bahwa diperkirakan sudah terdapat 2 hingga 3 juta hektar hutan tropis yang hilang akibat produksi cocoa. Ini dikarenakan banyaknya permintaan yang masuk sehingga membuat orang melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut, termasuk dengan merusak lingkungan.
Penulis: Adinda Cindy Lapod
ADVERTISEMENT
----
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)