Taliban Kuasai Afghanistan, Poster Perempuan di Salon Kecantikan Dihapus

18 Agustus 2021 10:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
42
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja menghapus foto reklame seorang wanita di dinding salon kecantikan di Kabul. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja menghapus foto reklame seorang wanita di dinding salon kecantikan di Kabul. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Situasi politik di Afghanistan saat ini sedang tidak kondusif. Pemicunya, akibat pasukan Taliban berhasil menguasai ibu kota Kabul, pada Minggu (15/8).
ADVERTISEMENT
Kondisi ini telah menyebabkan gelombang kepanikan tinggi di seluruh negeri. Selain itu, kondisi tersebut juga membuat poster dengan model perempuan menghilang dari salon kecantikan di ibu kota Afghanistan tersebut, demikian seperti dikutip dari VICE World News.
Hal itu diketahui dari salah satu unggahan yang tengah viral di jejaring Twitter baru-baru ini. Unggahan itu menunjukkan seorang pria tengah menghapus poster dengan model perempuan bergaun pengantin yang terpampang di sebuah dinding salah satu salon kecantikan terbesar di sana. Untuk diketahui, foto itu diunggah oleh seorang jurnalis Afghanistan, Lotfullah Najafizada di hari yang sama ketika Taliban menguasai ibu kota Kabul.
Pekerja di salon kecantikan melepas foto-foto besar wanita dari dinding di Kabul. Foto: Reuters
Sementara itu, di foto yang lain tampak seorang pria paruh baya tengah menghapus poster perempuan bergaun hijau menggunakan roller cat di depan salon kecantikan. Di foto lain, tampak pula seorang ibu merobek poster di luar salon kecantikan yang menggambarkan dua model perempuan tidak mengenakan burqa.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, tidak ada keterangan pasti tentang siapa dan mengapa potret-potret perempuan di salon tersebut dihapus atau dihilangkan. Namun yang pasti, kondisi itu telah memunculkan ketakutan akan hilangnya hak-hak dan kehidupan para perempuan di Afghanistan, setelah Taliban kembali membangun kendali di negara itu.
Sementara itu, dalam sebuah wawancara dengan BBC News, juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, menegaskan bahwa perempuan Afghanistan akan tetap dapat menjalani hidup mereka dengan ‘bebas’ di bawah pemerintahan Taliban.
“Mereka seharusnya tidak takut. Hak mereka untuk mengenyam pendidikan dan pekerjaan tidak akan pergi ke mana-mana. Kami berkomitmen untuk itu,” kata Suhail Shaheen, kepada BBC News.

Perempuan Afghanistan sempat dilarang bekerja dan menempuh pendidikan

Wanita berkerudung berjalan melewati papan reklame yang dipasang di dinding sebuah salon kecantikan di Kabul. Foto: Sajad Hussain/AFP
Mengutip VICE World News, Taliban terakhir memerintah Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001. Saat itu, perempuan dilarang bekerja, apalagi menempuh pendidikan. Selain itu, perempuan juga diperintahkan untuk tidak meninggalkan rumah, kecuali jika didampingi kerabat laki-laki.
ADVERTISEMENT
Ketika pergi ke luar pun, para perempuan Afghanistan diharuskan memakai burqa, atau busana yang menutupi bagian tubuh dari ujung kepala hingga kaki. Dalam pemakaian burqa, biasanya akan ada bagian kain yang dibuat tipis pada bagian mata agar para penggunanya bisa melihat keluar.