Role Model kumparanWOMAN x Grab Hari Kartini

Tamara Dai & Nabila Rahmarizarti, Bukti Perempuan Bisa Sukses di Dunia Teknologi

21 April 2023 14:05 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tamara Dai dan Nabila Rahmarizarti (Babyla), Role Model kumparanWOMAN x Grab Hari Kartini. Foto: Dok. Panji Indra
zoom-in-whitePerbesar
Tamara Dai dan Nabila Rahmarizarti (Babyla), Role Model kumparanWOMAN x Grab Hari Kartini. Foto: Dok. Panji Indra
Perkembangan teknologi dan media sosial semakin mempermudah akses untuk para perempuan dalam berkarya. Jika dulu perempuan tidak memiliki banyak ruang, kini berkat kemajuan teknologi, perempuan lebih leluasa berkarya sesuai dengan cita-cita mereka.
Ya, dewasa ini, perempuan perlahan mengisi ruang maya di tengah perkembangan teknologi yang cepat. Jika dulu posisi perempuan di bidang teknologi bisa dikatakan berada di nomor dua, saat ini, perempuan mulai mendominasi ruang teknologi, mulai dari teknologi media sosial hingga dunia gaming dan kompetisi daring atau eSports.
Dua figur yang cukup terkemuka di bidang-bidang tersebut adalah Tamara Dai, fashion creator, dan Nabila Rahmarizarti, pro-player gim online PUBG Mobile.
Ketekunan dan kegigihan mereka untuk terus maju mengantarkan Tamara dan Nabila menuju kesuksesan. Buktinya, Tamara, yang dikenal sebagai digital content creator berhasil tampil di ajang bergengsi internasional, Le Defile L’Oreal Paris. Sementara Nabila, yang juga dikenal sebagai Babyla, memenangkan berbagai kompetisi PUBG bersama tim-nya di Bigetron eSports.
Kesuksesan Tamara dan Nabila menunjukkan bahwa perempuan, termasuk mereka yang multiperan, memiliki potensi besar untuk bisa berprestasi di ranah digital yang didominasi laki-laki.
Bagaimana kisah Tamara dan Nabila dari awal membangun nama, hingga akhirnya bisa menikmati buah dari jerih payah mereka? Simak cerita perjuangan keduanya, dalam wawancara eksklusif bersama kumparanWOMAN.

Cerita Tamara Dai sebagai perempuan multiperan di dunia fashion

Tamara Dai, Womanpreneur/Fashion Creator. Foto: Panji Indra, Stylist: Anantama Putra
Perempuan berusia 32 tahun ini telah tertarik di bidang fashion sedari dulu. Selain sebagai fashion content creator, Tamara juga memiliki bisnis fashion yang dikelola sendiri dengan busana yang mengusung konsep streetwear hingga daily wear.
Tamara mengaku bisnisnya ini sangat berhubungan dengan kariernya sebagai fashion creator. Di sinilah dunia teknologi berperan besar dalam kesuksesan karier Tamara, di mana media sosial menjadi platform untuk menunjukkan kecintaan pada bidang fashion dan membagikan hasil karyanya.
“Bisnis fashion yang aku kelola sendiri itu lebih ke street wear, daily wear gitu, di mana kaitannya dengan [karier] fashion creator sangat erat, karena dua-duanya sama-sama passion aku,” ucap ibu satu anak ini kepada kumparanWOMAN.
Bukan hanya seorang fashion content creator, Tamara juga merupakan seorang ibu. Kegiatannya sebagai perempuan multiperan acap kali menjadi tantangan tersendiri.
Namun, tantangan tidak selamanya menjadi beban. Tamara justru mengubah tantangannya, yakni manajemen waktu, menjadi senjata untuk menjalani perannya dengan baik.
“Jadi biasanya dari jam sekian sampai jam sekian itu aku benar-benar kerja as a fashion creator. Terus kalau untuk desain, aku memang cukup sering mengerjakannya tanpa ada batasan waktu tertentu, karena ide itu munculnya enggak setiap saat. Nah, kalau untuk peran sebagai ibu, aku memang sudah ada waktunya. Misalnya, aku selesai kerja di sore hari, lalu aku pastikan selalu ada waktu untuk keluarga, ” papar Tamara.

Pengalaman Tamara mewakili Indonesia di Paris Fashion Week

Berhasil jadi representasi perempuan Indonesia di ajang internasional bergengsi Le Defile L’Oreal Paris, yang merupakan bagian dari Paris Fashion Week, Tamara mengaku kaget karena bisa terpilih.
Le Defile L’Oreal Paris Paris Fashion Week merupakan ajang perayaan kecantikan, kekuatan serta potensi perempuan dari berbagai negara. Tamara melihat acara ini sebagai cara untuk memaksimalkan potensi perempuan dengan keunikannya masing-masing.
Menurutnya, perempuan adalah sosok yang tidak bisa digantikan. Sebab, peran perempuan sangat penting dalam kehidupan ini karena perempuan itu melahirkan, menjadi ibu sekaligus istri, dan sederet peran ibu rumah tangga lainnya.

Cerita awal mula Nabila Rahmarizarti terjun ke dunia eSports

Nabila Rahmarizarti (Babyla), Pro-Player Bigetron. Foto: Panji Indra, Stylist: Anantama Putra, MUA: Linda Kusumadewi, Hairdo: Yuniarti Ningih
Nabila Rahmarizarti atau Babyla awalnya bukan seorang gamer, apalagi sampai berpikiran untuk menjadi seorang pro-player. Namun, berkat menghabiskan waktu dengan pacarnya yang senang bermain PUBG, Nabila lama-lama terseret ke dunia online gaming.
“Kalau awalnya tertarik,sebenarnya gara-gara pacar aku, dia kan main game, terus kalau ketemu aku dia suka main game. Lama-lama aku kayak, ‘Kok, kayak seru juga ya?’ Aku cobain, aku download sendiri di handphone aku,” kata Nabila kepada kumparanWOMAN beberapa waktu lalu.
Hobi tersebut lama-kelamaan berkembang menjadi passion bagi Nabila. Pada 2019, tim eSports Bigetron membuka rekrutmen untuk player baru karena beberapa anggota tim memutuskan untuk keluar.
“Ya, sudah, aku kirim CV buat masuk. Terus, aku ikut masa percobaan, hingga akhirnya masuk di tim ini. Aku benar-benar menikmati banget di dunia pro-player ini,” lanjutnya.
Keputusannya untuk menekuni dunia esports tidak jauh dari didikan dan dukungan orang tuanya. Nabila mengatakan, sebelum menjadi seorang pro-player, ia adalah penyuka olahraga fisik seperti basket dan voli. Jadi tidak heran jika Nabila sudah akrab sekali dengan dunia kompetisi.
Nabila Rahmarizarti (Babyla), Pro-Player Bigetron. Foto: Panji Indra, Stylist: Anantama Putra, MUA: Linda Kusumadewi, Hairdo: Yuniarti Ningih
“Nah, kalau menjalani sesuatu dan itu pilihanku, aku memang benar-benar menekuninya, karena orang tua sangat mendukung aku ... Apa pun yang aku lakukan, yang penting positif, pasti didukung oleh mereka. Jadi melakukannya itu dengan senang dan memang dijadikan hobi juga,” jelas perempuan berusia 23 tahun ini.
Kini, empat tahun berselang, kemampuan Nabila di bidang eSports tidak bisa diragukan lagi. Ia sudah berkali-kali memenangkan kompetisi PUBG Mobile, salah satunya adalah Juara 1 PUBG Mobile Valkyrie Battlegrounds Season 2 2022.

Tantangan Tamara Dai dan Nabila Rahmarizarti di dunia digital

Rentetan prestasi dan pencapaian Tamara dan Nabila tidak datang tanpa hambatan. Tamara pernah mengalami kegagalan bisnis sebelumnya. Namun, hal tersebut tidak serta merta membuatnya terus terpuruk.
“Aku juga pernah coba membangun usaha di bidang makanan. Itu bukan passion aku, dan kala itu aku gagal. Tapi enggak apa-apa, aku bangkit lagi dan aku kembali dengan passion aku yang baru,” ucap Tamara.
Tamara Dai, Womanpreneur/Fashion Creator. Foto: Panji Indra, Stylist: Anantama Putra
Lalu bagaimana tantangan yang dihadapi oleh Nabila di dunia eSports? Ranah gaming sudah lama dianggap sebagai “bidangnya laki-laki”, sehingga agak sulit bagi perempuan untuk bisa maju tanpa bayang-bayang diskriminasi. Nabila menjadi salah satu bukti nyata soal diskriminasi gender itu.
“Kalau tantangan tersendiri, ya, membuktikan kita [perempuan] harus ada prestasi, apalagi dunia game seperti ini. Kita sering banget dipandang sebelah mata, dibilang ‘Ah, modal tampang doang’,” ucap Nabila.
Nabila pun mengaku pernah disebut hanya sebagai “pemanis” dalam dunia PUBG. Tentu, ejekan seperti itu cukup membuat darah mendidih, tetapi Nabila memilih untuk membalasnya lewat prestasi.
“Reaksiku? Ya, aku diemin aja. Cuma, saat aku memiliki prestasi, ‘Nih, mana yang bilang gue cuma pemanis doang? Nih, gue punya prestasi,’ gitu," tegas Nabila.

Menjadi inspirasi perempuan untuk berkarya di ranah digital

Nabila Rahmarizarti (Babyla), Pro-Player Bigetron. Foto: Panji Indra, Stylist: Anantama Putra, MUA: Linda Kusumadewi, Hairdo: Yuniarti Ningih
Empat tahun menekuni karier sebagai pro-player, tentu saja Nabila merasakan dirinya semakin berkembang menjadi lebih baik. Nabila mengungkapkan, sejak dia aktif di dunia eSports dan rajin melakukan streaming ketika bermain game, ia menjadi lebih percaya diri.
“Sekarang, ketemu orang, tuh, lebih pede aja. Aku sebenarnya bukan pemalu, tapi kadang kalau sudah di depan banyak orang itu sering merasa takut. Namun semakin ke sini, sudah beberapa tahun di dunia eSports, sudah lebih terbiasa untuk berbicara di depan umum,” ungkap Nabila.
Perkembangan yang dirasakan oleh Nabila bisa menjadi inspirasi tersendiri bagi banyak perempuan di luar sana. Terlebih, bagi mereka yang juga ingin terjun ke dunia eSports, tetapi masih ragu atau takut.
“Pesanku, jangan takut berekspresi, jangan takut menunjukkan kemampuan kita. Jangan takut melakukan sesuatu, kalau memang bisa, ya, lakukan, tunjukkan, dan buktikan,” tegas Nabila.
Hal yang sama diungkapkan oleh Tamara Dai. Sebagai seorang fashion creator dan desainer, ia memiliki kreativitas tanpa batas yang bisa menjadi inspirasi bagi banyak perempuan. Konsistensi, bagi dia, menjadi kunci.
"Tips sukses aku sebagai fashion creator itu konsisten, terus proud to be yourself, jangan membandingkan diri dengan orang lain, dan rajin eksplorasi. Lihat perkembangan sekarang media sosial, ikuti tren-tren yang ada, tapi tetap menjadi diri sendiri dengan style sendiri,” tutup Tamara.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama kumparanWOMAN dengan Grab Indonesia & OVO. Simak kisah menarik lainnya seputar perempuan dan isu multiperan melalui topik #PerempuanSemua
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten