Tanda-tanda Inner Child Terluka dan Cara Mengatasinya

25 Februari 2023 15:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan self love. Foto: Asier Romero/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan self love. Foto: Asier Romero/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah inner child yang terluka. Namun, belum mengetahui makna sebenarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelum bahas lebih dalam, mari kita pahami penjelasan mengenai inner child. Raissa Hadiman, M.Psi, Psikolog Klinis— COO & Co-Founder @personale.id memaparkan inner child adalah kumpulan memori dan pengalaman yang dirasakan manusia saat masih kecil. Ini bisa memengaruhi cara pikir, emosi dan perilaku saat dewasa.

Lantas, apa yang akan terjadi jika inner child terluka?

Inner child yang terluka biasanya disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi oleh figur signifikan saat masih kecil.
“Misalnya pada saat kecil kita punya kebutuhan untuk dekat dengan orang tua tapi malah yang kita dapatkan itu sering dimarahi, sering dipukuli, dan itu yang menyebabkan inner child kita terluka,” ujar Raissa kepada kumparanWOMAN.
Ilustrasi perempuan dengan inner child terluka. Foto: PURIPAT PENPUN/Shutterstock
Contoh lain mungkin saat kecil kita butuh kehangatan dan kebersamaan figur signifikan (orang tua), tapi kita malah mendapatkan penolakan dan dipaksa untuk mandiri. Lalu akhirnya memori itu terekam dan perasaan kecewa itu membuat inner child terluka.
ADVERTISEMENT
“Itu bisa berdampak pada saat dewasa, akhirnya merasa takut untuk berkomitmen karena kalau berharap ditemani sama orang lain takut ujung-ujungnya akan kecewa sama seperti waktu kecil,” papar Raissa.

Tanda-tanda inner child terluka

Tanda-tanda inner child terluka cukup kompleks, tapi secara sederhana kurang lebih sebagai berikut :
1. Merespons perilaku orang lain dengan tidak tepat
Misalnya merespons pujian dari orang dengan marah dan merasa terbebani saat dipuji, atau langsung "hancur" setiap kali diberi kritik dan masukkan.
2. Terbiasa menutupi emosi yang dirasakan
Misalnya kesulitan mengakui saat sedang marah, senang, dan sedih. Selain itu, kamu juga terus berusaha untuk menyenangkan orang lain (people pleasing) tanpa peduli dengan perasaanmu sendiri.
3. Kesulitan membangun kepercayaan pada orang lain
ADVERTISEMENT
4. Mengalami kendala dalam relasi atau produktivitas kerja yang disebabkan karena trauma saat masih kecil
Ilustrasi perempuan dengan inner child terluka. Foto: Shutter Stock

Cara mengatasi inner child yang terluka

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi inner child yang terluka, antara lain:
- Kenali dan sadari apa yang dirasakan dan penyebabnya: kondisi apa di masa kecil yang kita rasa menjadi trigger perasaan atau perilaku tersebut
- Reparenting dengan penuhi kebutuhan-kebutuhan yang kurang saat masih kecil. Misalnya saat kecil kita merasa kurang diapresiasi, lalu saat ini coba berikan apresiasi yang tepat untuk diri sendiri
- Jika dirasa kesulitan untuk memprosesnya sendiri, hubungi psikolog yang sesuai untuk mendampingi prosesnya
Ilustrasi inner child terluka. Foto: Shutterstock
Nah, inner child yang terluka harus segera diatasi. Jika diabaikan maka akan berpotensi mengalami masalah dalam relasi atau produktivitas sehari-hari. Selain itu juga bisa merasa kurang nyaman di situasi tertentu yang membuat kesulitan beradaptasi dengan tuntutan sosial.
ADVERTISEMENT
“Inner child adalah bagian dari diri kita yang punya peranan dalam pola pikir, tindakan dan emosi kita, jadi sangat perlu kita kenali dan sadari agar bisa dikontrol dengan tepat,” tutup Raissa.