Tanda-tanda Purging saat Menggunakan Skin Care, Ladies Wajib Tahu

27 September 2022 12:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi purging pada kulit perempuan. Foto: aslysun/Shuttterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi purging pada kulit perempuan. Foto: aslysun/Shuttterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, apakah kamu pernah mendengar purging? Istilah ini biasanya merujuk pada reaksi kulit saat menggunakan produk skin care baru.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Medical News Today, purging merupakan proses pembersihan atau detoks kulit. Pada saat purging, kulit bereaksi terhadap bahan tertentu yang nantinya menyebabkan jerawat, kulit kering, dan mengelupas.
Purging biasanya terjadi ketika mencoba produk perawatan kulit baru atau produk dengan kandungan aktif tertentu yang membuat kulit bereaksi. Biasanya purging akan menghasilkan tampilan kulit menjadi lebih bersih dan glowing bercahaya.
Sejalan dengan itu, Aesthetic Doctor, dr. Silvy Sicilia Ahliawan mengatakan bahwa purging menjadi tanda ‘pembersihan’ kulit. Silvy pun membeberkan beberapa tanda kulit ketika alami purging.
Ilustrasi purging saat pakai skin care. Foto: Shutter Stock
“Purging itu penerimaan kulit kita terhadap suatu produk baru. Biasanya kalau purging ada tanda-tandanya, berupa inflamasi, muncul beruntus,” kata Silvy saat ditemui di acara peluncuran REGENIX Skincare, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Selain muncul beruntus, Silvy juga mengatakan tanda lain dari purging adalah timbul kemerahan beserta rasa gatal di kulit. Dijelaskan bahwa purging biasanya terjadi selama satu sampai dua minggu.
“Jika mengalami masalah kulit seperti beruntus atau kulit kemerahan setelah menggunakan produk yang mengandung Alpha Hydroxy Acid (AHA) dan Beta Hydroxy Acid (BHA) boleh didiamkan selama satu minggu sebagai reaksi kulit. Namun, jika masalah itu berlangsung selama dua minggu maka harus berhenti menggunakan produk tersebut,” papar Silvy.
Untuk meminimalisir efek purging, Silvy pun menyarankan menggunakan produk dengan kandungan yang bisa menenangkan kulit. Beberapa kandungan yang direkomendasikan, seperti aloe vera atau chamomile.
Ilustrasi perempuan memakai skin care. Foto: Shutterstock
Sebelum menggunakan skin care, Silvy pun mengingatkan untuk mengetahui jenis kulit, misalnya normal, kering atau berminyak. Selain itu, produk skin care yang digunakan juga harus sesuai dengan permasalahan kulit yang dimiliki apakah berjerawat, kusam atau muncul tanda penuaan.
ADVERTISEMENT
“Kita harus tahu jenis kulit kita, apakah kering, normal, atau berminyak. Kita juga harus tahu permasalahan kulit kita apa, baru setelah itu cari skin care yang kandungannya sesuai dengan goals yang ingin dituju,” imbuh Silvy.
Selain itu, Silvy juga mengingatkan untuk memilih produk skin care yang aman digunakan. Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memilih produk skin care di antaranya sudah mendapatkan sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tidak mengandung hidrokuinon, steroid dan tidak mengandung paraben. Untuk kulit sensitif juga disarankan tidak menggunakan produk dengan kandungan fragrance atau pewangi karena bisa meningkatkan risiko iritasi.
Ilustrasi skin care. Foto: Shutter Stock
“Yang pasti harus cari produk yang aman sudah ber-BPOM. Pastikan juga tidak mengandung bahan berbahaya, seperti hidrokuinon, steroid, paraben, dan fragrance,” ungkap Silvy.
ADVERTISEMENT