Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Tertarik Melakukan Egg Freezing? Begini Tahapannya dari Awal hingga Akhir
17 Februari 2022 19:34 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Belum lama ini, egg freezing atau pembekuan sel telur menjadi topik perbincangan masyarakat. Hal ini lantaran aktris Tanah Air, Luna Maya, mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan prosedur tersebut. Hal ini diungkapkan oleh perempuan kelahiran 26 Agustus 1983 dalam sebuah video di kanal YouTube Venna Melinda.
ADVERTISEMENT
Luna memiliki alasan tersendiri di balik keputusannya tersebut. Di video yang diunggah beberapa waktu lalu itu, Luna mengungkapkan, “Aku enggak pernah berpikir umur itu suatu masalah untuk menikah. Mungkin sebagai perempuan, ada biological ticking secara kalau mau jadi seorang ibu. Tapi aku sudah freeze egg.”
Egg freezing memang dapat dijadikan solusi bagi perempuan yang ingin menunda kehamilan. Mengutip Medical News Today, pembekuan sel telur dapat menghentikan penuaan sel telur. Dengan kata lain, sel telur yang dibekukan biasanya memiliki peluang lebih besar untuk pembuahan daripada sel telur segar dari perempuan yang berusia lanjut.
Di dunia medis, egg freezing juga dikenal dengan istilah mature oocyte cryopreservation. Mengutip Mayo Clinic, dalam proses egg freezing, sel telur (oosit) perempuan diambil, dibekukan, dan disimpan untuk digunakan di masa mendatang. Metode ini dilakukan guna menyelamatkan kemampuan perempuan untuk hamil di masa depan.
ADVERTISEMENT
Mengenal tahapan egg freezing
Ada tahapan yang perlu ditempuh perempuan bila ingin melakukan egg freezing. Kepada kumparanWOMAN, dokter spesialis kebidanan dan kandungan di Brawijaya Hospital Antasari, Jakarta Selatan, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, FFAG atau yang akrab disapa Dinda, menjelaskan tahapan-tahapannya.
Situs riset medis Mayo Clinic juga mengungkapkan bahwa egg freezing memiliki beberapa langkah, seperti stimulasi ovarium, pengambilan sel telur, dan pembekuan. Buat kamu yang penasaran, berikut penjelasan lengkap tahapan egg freezing.
Berkonsultasi dengan dokter
Hal pertama yang harus dilakukan perempuan yang hendak egg freezing adalah berkonsultasi dengan dokter. Di tahap ini, pasien juga akan diberikan penjelasan mengenai ketahanan sel telur dan informasi lain yang berkaitan dengan egg freezing.
Satu hal yang ditekankan oleh Dinda adalah pengambilan sel telur dilakukan melalui vagina. Menurutnya, hal ini yang mungkin perlu diperhatikan bagi perempuan yang belum pernah melakukan hubungan seksual atau memiliki riwayat penetrasi.
ADVERTISEMENT
“Sel telur harus dipanen melalui vagina. Hal-hal seperti ini harus dijelaskan di pertemuan pertama. Kemudian jika oke, dilakukan pemeriksaan tidak ada kista dan tidak ada miom. Jika ada kista, harus diteguhkan lagi oleh dokternya. Ini mau diangkat atau tidak. Masing-masing kasus beda-beda penanganannya,” tutur Dinda dalam wawancara khusus dengan kumparanWOMAN secara virtual, beberapa waktu lalu.
Stimulasi ovarium
Tahapan selanjutnya adalah suntik stimulasi. Mengutip Mayo Clinic, digunakan hormon sintetis untuk merangsang indung telur menghasilkan banyak sel telur.
Dalam proses ini, dokter akan memantau kondisi pasien. Pasien juga akan menjalani tes darah untuk mengukur respons pasien terhadap obat perangsang ovarium. Setelah sekitar 10 hingga 14 hari, sel telur siap diambil.
Sejalan dengan itu, Dinda pun menjelaskan, “Biasanya dilihat sel telurnya membesar seperti yang diharapkan atau tidak. Sampai akhirnya di siklus hari ke-10 atau ke-12 dilihat. Kalau misalnya banyak sel telur yang matang, dilihat dari ukurannya, kurang lebih 10 sel.”
ADVERTISEMENT
Pengambilan sel telur
Setelah melewati proses di atas, dokter akan menjadwalkan ovum pick up atau pengambilan sel telur. Dalam pengambilan sel telur, Dinda mengatakan perlu berpacu dengan waktu agar sel telur tidak keburu pecah.
“Biasanya ada obat lagi yang diberikan untuk memastikan kapan sebaiknya ovum pick up. Lalu pasien datang untuk ovum pick up. Biasanya dilakukan pembiusan, diambil sel telurnya. Biasanya dilakukan dengan diambil satu-satu, pasien dalam keadaan tidak sadar dan di ruang tindakan. Biasanya one day care dan pulang kalau tanpa komplikasi,” ujar Dinda.
Pembekuan sel telur
Mengutip Mayo Clinic, setelah berhasil dipanen, sel telur tersebut dibekukan agar awet dan dapat digunakan di masa mendatang.
Terkait penyimpanan sel telur sebagai salah satu proses egg freezing ini, Dinda pun mengungkapkan, “Jadi biasanya penyimpanannya di rumah sakit fertility atau di klinik fertility, bukan di rumah sakit biasa. Karena biasanya mereka yang punya tim embriologi yang menangani kasus fertilitas.”
ADVERTISEMENT