Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
The Future Makers: Sivia Azizah Bicara Pentingnya Support System dalam Berkarier
8 Maret 2021 18:55 WIB
PerbesarSivia Azizah bukan wajah baru di ranah musik Indonesia. Perempuan kelahiran 1997 ini pertama kali dikenal publik saat mengikuti ajang pencarian bakat ‘Idola Cilik’ pada 2008 silam.
Setelah mengikuti ajang pencarian bakat anak-anak tersebut, karier Sivia di dunia hiburan pun mulai terbuka lebar. Sivia diketahui membintangi beberapa judul sinetron dan film layar lebar. Lalu, pada 2011 ia hingga pertengahan 2017, ia juga bergabung dengan grup vokal perempuan ‘Blink’ bersama Febby Rastanty, Alyssa Saufika Umari, Agatha Pricilla, dan Ashilla Zee. Dari keterlibatannya di grup vokal itulah, ia pun kerap dikenal dengan nama ‘’Sivia Blink’.
“Sampai saat ini, masih ada orang yang memanggil saya dengan julukan itu. Saya sejujurnya tidak merasa keberatan, karena berarti orang-orang mengikuti perjalanan karier saya dari zaman dulu,” kata Sivia saat membuka sesi wawancara untuk program spesial kumparanWOMAN dalam rangka merayakan International Women’s Day 2021 yang jatuh pada 8 Maret ini.
Usai lepas dari Blink, Sivia sempat menjalani hiatus bermusik selama dua tahun. Selama kurun waktu tersebut, Sivia mengaku banyak mengeksplorasi berbagai bidang baru (di luar bermusik) dalam upaya untuk pengembangan diri.
“Saya break waktu itu karena saya tengah menempuh pendidikan di ESMOD Jakarta, jurusan fashion design. Waktu itu jadwal saya padat sekali dan saya merasa capek banget, karena dari kecil enggak berhenti nyanyi, terus syuting, jadi saya merasa capek. Tapi sepanjang break itu, saya juga mencoba hal-hal baru seperti menjadi penyiar di sebuah radio,” kata perempuan yang akrab dipanggil Via itu.
Ternyata, di tengah perjalanan itu Sivia akhirnya menemukan kembali jalannya ke dunia musik. “Ketika bekerja di radio, saya banyak bertemu musisi, produser, dan penulis lagu, yang akhirnya membuat saya rindu akan bermusik. Dari situlah, saya pun akhirnya memutuskan untuk balik lagi ke dunia musik,” kenang Sivia.
Perjalanan Sivia untuk kembali ke dunia musik ternyata dilaluinya dengan tidak mudah. Kala itu, pikirannya sempat dibingungkan dengan persoalan konsep hingga genre lagu seperti apa yang akan ia buat dan nyanyikan.
“Itu galaunya hampir setahun. Pokoknya saat itu saya berpikir kalau mau balik lagi ke dunia musik harus jelas dan tahu tujuannya seperti apa. Karena itu, perjalanannya pun cukup panjang dan memakan waktu hingga akhirnya balik lagi ke musik dan membuat lagu sendiri,” tambah Sivia.
Lalu, seperti apa cerita perjalanan karier hingga mimpi masa depan Sivia Azizah di dunia musik? Berikut kumparanWOMAN rangkum beberapa faktanya hasil wawancara kami dengan Sivia Azizah.
Soal awal mula perjalanan karier di dunia musik
“Aku sudah memulai karier di dunia musik itu sejak berusia 6 tahun. Jadi awal mulanya, saat kakak aku yang pertama menyuruh untuk ikut les vokal, karena ada beberapa temannya yang memang penyanyi dan mengajar di situ. Setelah itu, ternyata ketahuan kalau aku ada bakat menyanyi. Jadi di situlah aku minta sama ibu untuk melanjutkan karier aku di dunia musik. Karena ternyata aku senang dengan menyanyi.
Saat menjalani karier di dunia hiburan, aku juga sempat mencoba hal-hal lain; seperti siaran radio, hosting, main sinetron, film, hingga iklan untuk beberapa brand. Menurutku, untuk mencoba banyak hal (dalam berkarya) itu tidak apa-apa. Tapi, kalau aku pribadi, dari semua hal yang sudah aku coba, aku lebih suka bermusik karena hati aku ada di situ.”
Soal tantangan membangun karier di dunia industri
“Tantangan saat berkarier di dunia industri, misalnya mendapat diskriminasi atau bullying itu, jujur enggak pernah aku alami. Tapi, mungkin tantangannya lebih ke pengalaman-pengalaman yang kurang enak, seperti saat aku harus menjalani hal-hal atau pekerjaan yang aku enggak suka. Misalnya, akting yang memang bukan passion aku, tapi aku harus menjalankan pekerjaan itu karena ada satu dan lain hal. Intinya, pengalaman enggak enaknya itu, saat aku harus dealing sama sesuatu yang aku enggak suka. Tapi aku harus tetap berusaha profesional dan menjalani pekerjaan itu.”
Soal keputusan berhijab di dunia industri dan alasan memilih hijab berwarna hitam
“Saat pertama kali memutuskan untuk berhijab, jujur aku cuek dan enggak takut kalau hijab ini akan mempengaruhi karier aku. Karena, aku percaya rezeki itu sudah ada yang mengatur. Sebab, hijab tidak ada hubungannya dengan karier atau pekerjaan. Hijab ya hijab, pekerjaan ya pekerjaan. Karena brand akan meng-hire aku, karena personality aku. Dan menurutku, memakai hijab itu kan kewajiban kita sebagai perempuan muslim ya.
Terus, alasan kenapa aku selalu pakai hijab warna hitam karena aku merasa hitam itu yang paling cocok untuk fitur muka dan kegiatan aku sehari-hari. Selain itu, hitam juga yang paling cocok dengan personality aku.”
Soal role model & pentingnya support system
"Sosok role model bagi Sivia itu adalah kakak aku yang juga merupakan manager aku, Talita Amalia. Dia itu orangnya pekerja keras, dan juga tahan banting. Dan menurutku, karakter seperti itu wajib dimiliki oleh setiap perempuan.
Soal misi masa depan di dunia industri
“Kalau berbicara soal rencana, kita semua pasti memiliki banyak rencana ya. Maksudnya, strategi yang dipersiapkan untuk mengejar mimpi atau cita-cita gitu. Aku pribadi juga punya rencana yaitu tetap berkomitmen untuk berkarier di dunia musik.
Sampai sekarang aku juga masih belajar dan masih berproses, karena perjalanan aku di dunia musik itu masih jauh banget. Jauh dari kata keren, hebat, atau segala macam, Tapi setidaknya, dari sekarang saya sudah tahu tujuan saya di dunia musik itu seperti apa.”
Simak kisah inspiratif dari The Future Makers dan artikel menarik lainnya dalam rangkaian program Women's Week 2021.