Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
TikTok Ajak Gen Z #SalingJaga agar Terhindar dari Misinformasi
14 November 2024 11:19 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
TikTok sebagai platform penyebar informasi yang masif berkomitmen untuk menjaga komunitasnya tetap aman dari paparan hoaks. Karenanya, TikTok menggaungkan semangat #SalingJaga yang mengajak semua pihak, baik itu media ataupun kreator untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan nyaman bagi audiens lewat penyajian informasi valid.
Menurut Communications Director TikTok Indonesia, Anggini Setiawan, TikTok selama ini telah berupaya menyediakan ruang ekspresi yang aman dan nyaman bagi komunitas. Namun potensi bahaya misinformasi terus berkembang setiap harinya, sehingga sangat diperlukan gerakan kolaborasi.
“Kami mengajak sejumlah mitra dan kreator untuk berbagi praktik terbaik menghadapi fenomena misinformasi ini untuk membangkitkan kesadaran publik bahwa kita semua mempunyai peran masing-masing. Kita di TikTok juga sangat serius dengan peran ini, kami menyediakan dari fitur aplikasi, kebijakan, hingga penegakan hukum semuanya lengkap untuk memerangi hoaks,” ujar Anggini dalam sesi diskusi #SalingJaga yang digelar di hotel Artotel Thamrin pada Kamis (7/11).
ADVERTISEMENT
Dalam sesi diskusi ini, TikTok juga memperkenalkan sejumlah fitur keamanan dan sumber daya di aplikasi yang dapat melindungi pengguna dari potensi misinformasi. Fitur-fitur ini juga akan mengasah kemampuan pengguna TikTok untuk menyaring informasi dari konten-konten yang dikonsumsi.
Pelabelan akun dan konten
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, TikTok selama ini melabeli profil figur publik, seperti selebriti, tim olahraga, hingga brand dengan tanda centang yang menandakan “Terverifikasi” untuk memastikan keabsahan akun. Tanda centang pada aplikasi TikTok tidak dapat dibeli dan untuk memilikinya harus melewati serangkaian pemeriksaan oleh sistem. Karenanya, tanda centang biru ini menjadi salah satu cara sederhana bagi pengguna untuk memastikan value kreator dan informasi yang dibagikan.
Tag peringatan
TikTok juga menandai deretan video yang belum terverifikasi dengan “Tag Peringatan” pada bagian atas agar mudah dilihat oleh audiens. Anggi mengungkap bahwa pada masa Pemilu, yakni sepanjang November 2023 hingga Februari 2024 ada 9,5 juta video TikTok yang diberikan tanda ini untuk menginformasikan ke audiens bahwa konten yang mereka saksikan belum bisa dipastikan kebenarannya.
ADVERTISEMENT
Fitur “tidak tertarik”
TikTok juga memberikan kebebasan bagi audiens untuk memilih konten atau informasi apa yang ingin dikonsumsi lewat fitur “tidak tertarik.” Dengan begitu, audiens dapat memberikan sinyal ke sistem TikTok agar tidak menampilkan konten serupa di lain waktu. Fitur ini juga bisa dimanfaatkan saat audiens ingin menghindari konten yang tidak autentik.
Fitur “laporkan”
TikTok sangat terbuka dengan ragam opini dan sudut pandang audiens. Fitur “laporkan” ini menjadi salah satu bentuk gerakan #SalingJaga di mana audiens bisa melaporkan konten-konten yang dirasa mengandung misinformasi, sehingga tidak akan dipublikasikan lebih jauh oleh TikTok. Nantinya, sistem TikTok akan secara otomatis meninjau konten dan sumbernya agar tidak semakin banyak korban yang mengonsumsi informasi itu.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini TikTok terus berupaya untuk meningkatkan sistem keamanannya dengan memperketat peraturan pada menu Panduan Komunitas. Dengan demikian, kreator tidak bisa seenaknya menyebarkan informasi yang masih diragukan kebenarannya.
Wakil Ketua Umum Siberkreasi, Mira Sahid, yang juga hadir dalam diskusi #SalingJaga mengungkap bahwa langkah TikTok ini dapat menyelaraskan visi misi platform online untuk meningkatkan literasi digital demi menekan penyebaran informasi. Namun tentu saja tetap dibutuhkan kepekaan dari masyarakat sendiri agar memilah informasi dengan ketat setiap harinya.
“Untuk menekan penyebaran misinformasi di platform digital, masyarakat sangat perlu memahami cara pemanfaatan platform yang baik dan benar, termasuk menggunakan fitur-fitur keamanan yang tersedia agar mereka bisa membuat, mengonsumsi, atau pun membagikan informasi secara lebih bijak,” pungkas Mira.
ADVERTISEMENT