Tomiko Itooka, Perempuan Tertua Asal Jepang Meninggal Dunia di Usia 116 Tahun

Perempuan tertua asal Jepang, Tomiko Itooka, meninggal dunia di usia 116 tahun. Foto: Instagram @guinessworldrecords

Memiliki umur yang panjang tentu menjadi harapan sebagian besar orang. Tak jarang, kita ingin melihat pertumbuhan dan kesuksesan yang dialami oleh anak cucu. Namun, mengingat umur adalah rahasia Tuhan, maka kita tak bisa memprediksi sampai kapan umur kita.

Salah satu contohnya ialah Tomiko Itooka, perempuan asal Jepang yang baru saja memegang status sebagai ‘perempuan tertua di dunia’ telah meninggal dunia pada 29 Desember 2024 lalu. Kepergian Itooka jelas meninggalkan luka bagi keluarganya yang beranggotakan empat anak dan lima cucu. Meskipun begitu, kehadirannya sebagai perempuan tertua di dunia memberikan keberanian dan harapan bagi banyak orang.

Perempuan tertua asal Jepang, Tomiko Itooka, meninggal dunia di usia 116 tahun. Foto: Instagram @guinessworldrecords

"Ibu Itooka memberi kami keberanian dan harapan melalui hidupnya yang panjang. Kami berterima kasih padanya atas hal itu," ujar Ryosuke Takashima selaku walikota Ashiya pada sebuah pernyataan resmi.

Itooka menghembuskan nafas terakhirnya tepat di nursing home atau rumah khusus perawatan lansia di Ashiya, Hyogo Prefecture yang ia tinggali sejak 2019 lalu. Tidak ada yang menyebutkan secara detail tentang penyebab meninggalnya Itooka, tetapi dikutip dari The New York Times, beberapa media lokal melaporkan bahwa Itooka menutup usia karena komplikasi.

Padahal, Itooka baru memegang rekor sebagai ‘perempuan tertua di dunia’ menggantikan Maria Branyas Morera, perempuan asal Spanyol pemegang rekor sebelumnya yang meninggal di usia 117 tahun pada September 2024 lalu.

Perempuan tertua asal Jepang, Tomiko Itooka, meninggal dunia di usia 116 tahun. Foto: Instagram @guinessworldrecords

Lahir pada tanggal 23 Mei 1908, Itooka merupakan salah satu dari tiga bersaudara. Ia dan kedua saudaranya hidup melewati perang dunia, pandemi, dan berbagai terobosan teknologi. Saat masih menjadi pelajar, Itooka gemar bermain voli. Saat usianya semakin menua, Itooka senang mengonsumsi makanan sehat, salah satunya ialah pisang dan calpis, susu yang cukup populer di Jepang.

Perempuan di Jepang biasanya cenderung menikmati umur panjang. Sayangnya, Jepang kini sedang menghadapi krisis demografi yang semakin buruk kala populasi lansia terus bertambah sehingga biaya medis dan kesejahteraan terbilang melonjak. Bahkan, kini Jepang menawarkan gaji yang cukup tinggi untuk bekerja sebagai kaigo, atau perawat lansia.

Mengutip dari The Japan Times, Jepang memiliki lebih dari 95.000 orang yang berusia 100 tahun, dan 88% di antaranya adalah perempuan.

Setelah kematian Itooka, pemegang status orang tertua di dunia kini ialah Inah Canabarro Lucas, biarawati asal Brasil yang berusia 116 tahun menurut Kelompok Penelitian Gerontologi AS dan LongeviQuest.

Penulis: Monica Tobing