Tren Cuci Rambut 30 Hari Sekali Viral di TikTok, Emang Boleh?

20 November 2023 15:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan mencuci rambut. Foto: TORWAISTUDIO/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan mencuci rambut. Foto: TORWAISTUDIO/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menjaga kesehatan rambut merupakan hal yang penting untuk mencegah berbagai masalah seperti kerontokan dan ketombe. Itulah mengapa, kita perlu rutin mencuci rambut untuk membersihkan kotoran dari kulit kepala.
ADVERTISEMENT
Namun baru-baru ini justru viral tren keramas setiap 30 hari sekali di media sosial TikTok. Para TikTokers menyebut tren ini sebagai #hairtraining, Ladies.
Beberapa konten kreator membagikan rutinitasnya mencuci rambut setiap 18—30 hari sekali. Bahkan, ada di antara mereka yang baru mencuci rambutnya kurang dari 10 kali sepanjang tahun 2023 ini. Uniknya, rambut mereka tampak baik-baik saja meski jarang dicuci, Ladies.
Karenanya, mereka mengklaim bahwa semakin sedikit frekuensi keramas akan melatih kulit kepala dan rambut agar lebih sehat. Selain itu, melakukan #hairtraining juga dianggap akan membuat rambut lebih penuh dan berkilau.
Apa benar begitu? Lantas, apa tanggapan ahli soal tren ini, ya?

Kata ahli soal tren #hairtraining

Ilustrasi perempuan keramas. Foto: Shutterstock
Meski rambut para konten kreator tersebut tampak sehat, tapi ahli justru tidak setuju dengan pendapat mereka mengenai tren ini. Pasalnya, praktik tersebut pada akhirnya bisa menyebabkan kerontokan rambut.
ADVERTISEMENT
Seorang dokter estetika di Euromed Clinic Dubai, Fariha Anwar, mengatakan bahwa tidak mencuci rambut secara rutin dapat menyebabkan kelebihan sebum atau zat berminyak di kepala. Penumpukan minyak ini dapat menyebabkan masalah kesehatan pada rambut dan kulit kepala.
“Masalah terbesar jika tidak mencuci rambut secara teratur adalah Anda berisiko terkena dermatitis seboroik, yaitu suatu kondisi kulit yang umum dan terutama menyerang kulit kepala yang ditandai dengan kulit merah, gatal-gatal, dan meradang,” ujar Fariha seperti dikutip dari Insider.
Menurutnya, kondisi tersebut dapat menyebabkan kulit kepala terasa gatal, sehingga akan membuat seseorang terus menggaruk dan menimbulkan kerontokan rambut.
ilustrasi rambut rontok Foto: Shutterstock
Sebuah studi tahun 2021 yang terbit di jurnal Skin Appendage Disorders juga menemukan bahwa jarang mencuci rambut dapat membahayakan kulit kepala. Para peneliti mempelajari 1.500 orang di Tiongkok dan menemukan bahwa mereka yang keramas 5—6 kali dalam seminggu memiliki kulit kepala yang lebih sehat.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, peneliti juga menemukan bahwa mereka yang jarang keramas memiliki sensitivitas kulit kepala yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan risiko kerontokan rambut.

Frekuensi mencuci rambut yang tepat

Ilustrasi keramas sebelum puasa. Foto: Shutterstock
Menurut American Academy of Dermatology Association, kebutuhan frekuensi mencuci rambut setiap orang itu berbeda tergantung pada usia, jenis kulit, dan tekstur rambut yang dimiliki. Seseorang yang memiliki rambut keriting dan ikal cukup mencuci rambutnya dua kali dalam satu minggu. Namun mereka yang memiliki kulit kepala berminyak perlu mencuci rambutnya lebih sering untuk mencegah penumpukan sebum.
Bahkan terkadang penting juga untuk mempertimbangkan cuaca di tempat tinggalnya. Mereka yang tinggal di lingkungan dengan cuaca sehari-hari yang panas sehingga membuat kepala lebih cepat berkeringat dan rambut lepek membutuhkan frekuensi lebih sering untuk keramas, ya, Ladies.
ADVERTISEMENT