Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Ultah Ke-83, Ratu Margrethe II dari Denmark Jadi Pemimpin Terlama Monarki Eropa
19 April 2023 13:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sore harinya, Ratu Margrethe II menyapa masyarakat dari balkon istana Amalienborg di Kopenhagen.
Dalam kesempatan tersebut, sang Ratu tampil anggun dalam balutan rok midi berwarna biru muda. Ia juga mengenakan atasan berkerah tinggi dan dibalut jaket berwarna biru yang serasi dengan bawahannya.
Tampilannya semakin manis dengan sepasang anting permata berbentuk bulat. Rambutnya ditata sesuai ciri khasnya; disanggul rendah ke belakang. Ia juga terlihat memakai kuteks berwarna merah cerah dan riasan natural.
Ratu Margrethe II tampak keluar balkon tanpa menggunakan tongkat. Ini jadi penampilan publik perdananya setelah ia menjalani operasi punggung bulan lalu.
Kehadiran sang Ratu pun langsung disambut antusias oleh kerumunan simpatisan. Mereka senang bisa melihat Ratu telah kembali pulih pascaoperasi.
Sang Ratu terlihat didampingi oleh putranya, Frederik, dan istrinya, Putri Mary. Tampak juga keempat anak mereka, yakni Pangeran Christian, Putri Isabella, serta si kembar Putri Josephine dan Pangeran Vincent. Pangeran Joachim dan anak-anaknya juga terlihat hadir.
ADVERTISEMENT
Jadi perempuan yang memimpin monarki terlama di Eropa
Ratu Margrethe II dinobatkan sebagai ratu pada 15 Januari 1972, sehari setelah ayahnya, Raja Frederik IX, meninggal karena sakit. Setelah kematian Ratu Elizabeth II, Margrethe menjadi satu-satunya Ratu yang masih hidup di dunia.
Dia juga sekarang menjadi perempuan yang memimpin monarki terlama di Eropa. Ia telah memegang takhta lebih dari 50 tahun lamanya.
Padahal, awalnya Ratu Margrethe II ditentang untuk memimpin monarki. Saat itu, hanya 45% rakyat Denmark yang setuju dengan adanya monarki.
Namun, ia bisa membuktikan kiprahnya dalam memimpin hingga 50 tahun lamanya, membuat masyarakat kembali percaya kepada kerajaan. Sampai akhirnya, rakyat pun memiliki panggilan khusus untuk sang Ratu, yakni “Daisy”.
ADVERTISEMENT