UN Women Rilis Laporan soal Dampak Pandemi terhadap Perempuan dan Anak Perempuan

10 November 2020 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan mengurus anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan mengurus anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sejak dilanda pandemi COVID-19 pada Maret lalu, ada banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan dan rutinitas sehari-hari. Tak hanya berdampak pada sektor kesehatan, pandemi juga telah menimbulkan dampak tidak proporsional bagi perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia. Banyak perempuan kehilangan mata pencaharian, karena tak sedikit dari mereka bekerja di sektor dan pekerjaan yang terdampak oleh COVID-19.
ADVERTISEMENT
Bekerja sama dengan Indosat Ooredoo, Badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, UN Women, meluncurkan laporan terbaru mengenai dampak pandemi terhadap perempuan Indonesia. Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa sekitar 82 persen perempuan Indonesia mengalami penurunan dalam sumber pendapatan yang berasal dari usaha keluarga.
82 persen perempuan Indonesia mengalami penurunan dalam sumber pendapatan yang berasal dari usaha keluarga selama pandemi. Foto: Shutterstock
Survei yang dilakukan secara daring lewat SMS menggunakan jaringan Indosat Ooredoo selama bulan April dan Juli 2020 ini juga menunjukkan bahwa COVID-19 telah memengaruhi kesehatan mental dan emosional perempuan secara tidak proporsional dengan 57 persen perempuan mengalami peningkatan stres dan kecemasan, dibandingkan dengan laki-laki yang hanya ada 48 persen.
Peningkatan stres ini dipicu oleh berbagai hal. Beberapa diantaranya adalah meningkatnya beban pekerjaan rumah tangga dan kerja pengasuhan, kecemasan karena kehilangan pekerjaan dan pendapatan, hingga efek pembatasan pergerakan terhadap kekerasan berbasis gender.
Ilustrasi perempuan stres selama pandemi. Foto: Shutter Stock
Selain itu, COVID-19 juga mengekspos kerentanan perempuan terhadap guncangan ekonomi dan memperdalam ketidaksetaraan yang sudah ada di Indonesia sejak lama dan dinilai bisa membalikkan kemajuan pencapaian Sustainable Development Goals (SDG). Hal ini diungkapkan dalam laporan bertajuk 'Menilai Dampak COVID-19 terhadap Gender dan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia' didukung oleh inisiatif 'Women Count' dari UN Women dan The United Nations (UN) COVID-19 Multi-Partner Trust Fund yang bekerja sama dengan UNICEF, WFP, dan UNDP.
ADVERTISEMENT
“Penyediaan data yang komprehensif terkait sejauh mana pandemi COVID-19 berdampak terhadap gender dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia sangat diperlukan untuk menentukan arah kebijakan ke depan yang lebih responsif dan efektif,” ungkap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati dalam siaran pers yang diterima kumparanWOMAN.
Ilustrasi perempuan bekerja sambil menemani anak sekolah di rumah. Foto: Shutter Stock
Pihak UN Women juga menyatakan bahwa laporan seperti ini sangat dibutuhkan karena bisa memperlihatkan dengan jelas seperti apa dampak yang disebabkan oleh pandemi ini pada perempuan, anak perempuan, dan kelompok rentan lainnya.
Lebih dari itu, di era pandemi seperti sekarang ini teknologi juga sangat berperan penting untuk membantu kesejahteraan perempuan dan anak-anak perempuan. Pengadaan survei berbasis teknologi lewat kerja sama dengan pihak swasta ini juga menunjukkan pentingnya peran pihak swasta untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan dalam merespon tantangan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat gembira atas peluncuran hasil survei yang dikeluarkan oleh UN Women. Indosat Ooredoo mendukung UN Women dengan memanfaatkan keahlian kolektif dan upaya advokasi kami untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di Indonesia dengan menyampaikan survei tersebut secara nasional kepada jutaan pelanggan kami. Kami berharap beberapa temuan utama dari laporan ini akan memfasilitasi diskusi antara berbagai pemangku kepentingan untuk mengembangkan respon COVID19 yang efektif untuk kelompok yang paling rentan, termasuk perempuan dan anak perempuan di Indonesia," jelas Director and Chief Operating Officer Indosat Ooredoo, Vikram Sinha.
Bagi yang ingin membaca lebih lanjut mengenai laporan ini, Anda bisa mengunduh laporan lengkap dari PBB ini melalui tautan ini: https://data.unwomen.org/publications/counting-costs-covid-19-assessing-impact-gender-and-achievement-sdgs-indonesia