Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Brand fashion asal Italia, Valentino , baru-baru ini menuai banyak kritik dari netizen karena salah satu foto yang diunggah di akun Instagramnya. Pasalnya, dalam foto tersebut terdapat pria tanpa busana sehelai pun tengah menjinjing tas Valentino Garavani berwarna coklat tua.
ADVERTISEMENT
Diketahui pria yang berada dalam potret tersebut adalah Michael Bailey Gates. Ia adalah seorang fotografer fashion ternama yang juga menjadi model pemotretan untuk koleksi Valentino Collezione Milano.
Mengutip Paper, potret Michael Bailey ini membuat para warganet menjadi tidak nyaman. Terlebih karena mengambil konsep androgini dan terus-menerus berubah gender yang menurut beberapa warganet terganggu. Androgini sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan pembagian peran dalam menunjukkan karakter maskulin dan feminin di waktu yang bersamaan.
"Kebebasan berekspresi dan apresiasi terhadap individualisme yang tidak kenal batas menjadi tanda dari kampanye #ValentinoCollezioneMilano yang menampilkan potret fotografer @michaelbaileygates dengan tas Valentino Garavani #RomanStud," tulis Valentino dalam caption untuk fotonya tersebut.
Menanggapi banyaknya komentar negatif dari netizen , creative director dari kampanye #ValentinoCollezioneMilano, Pierpaolo Piccioli, memberikan sedikit pendapat tentang potret tersebut. Menurut Pierpaolo, foto tersebut sesuai dengan tugasnya yang ingin menyampaikan visi tentang kecantikan dari zaman ke zaman.
ADVERTISEMENT
"Foto ini adalah potret diri seorang pemuda cantik sekaligus kejahatan di mata orang yang melihatnya, bukan tubuh telanjang. Kami harus melawan semua bentuk kekerasan, kebencian, diskriminasi dan rasisme, saya juga bangga melakukan pekerjaan saya sekarang dan selamanya," tulis Pierpaolo dalam foto unggahan di Instagram.
Pierpaolo juga menambahkan bahwa kecantikan yang terlihat dalam dalam foto tersebut berdasarkan dari nilai-nilai yang ada di dalam diri sendiri. Ia juga mengatakan bahwa kebencian bukanlah ekspresi melainkan rasa takut yang dapat berubah menjadi tindakan kekerasan. Tak perlu jauh-jauh, Pierpaolo menjadikan komentar negatif sebagai bentuk dari kebencian yang berubah menjadi tindakan kekerasan.
"Saya siap menghadapi segala kesulitan demi mendapatkan kebebasan, cinta, dan toleransi" tutup Pierpaolo di akhir kalimat.
ADVERTISEMENT
Penulis: Johanna Aprillia