Viral Pengantin Sulsel Dapat Mahar Rp 300 Juta & 3 Ekor Kuda untuk Lauk Hajatan

21 Oktober 2020 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Irmawati, Pengantin Perempuan Asal Sulsel yang Tengah Viral Foto: jhufedfotography
zoom-in-whitePerbesar
Irmawati, Pengantin Perempuan Asal Sulsel yang Tengah Viral Foto: jhufedfotography
ADVERTISEMENT
Belum lama ini jejaring media sosial dihebohkan dengan kabar mengenai pernikahan pasangan di Jeneponto, Sulawesi Selatan. Pernikahan itu menjadi viral lantaran sang mempelai perempuan mendapatkan mahar dan uang panai dengan nilai yang sangat fantastis.
ADVERTISEMENT
Kabar itu awalnya dibagikan oleh pengguna Facebook bernama Widia Meilani, pada Sabtu (17/10) lalu. Dalam postingan itu, Widia mengunggah potret pasangan pengantin perempuan yang tengah duduk memegang baki berisi uang tunai senilai Rp 300 juta. Selain uang tunai, Widia juga menyebutkan jumlah mahar dan uang panai yang diberikan mempelai pria kepada mempelai perempuan.
300 juta, emas 1 stel, beras 1 ton, kuda 2 ekor, tanah, unit mobil, rumah. Mantap sekali dg fuji,” tulis pengguna Facebook Widia Meilani.
Bagi Anda yang belum familiar, panai dalam budaya Bugis Makassar diartikan sebagai uang belanja untuk pengantin perempuan yang diberikan pengantin pria. Menurut beberapa sumber, sejak dulu uang panai berlaku sebagai mahar jika seorang pria ingin melamar perempuan idamannya. Selain itu, disebutkan bahwa nilai uang panai sebagai syarat adat untuk membiayai pesta perkawinan sang pengantin perempuan tidaklah sedikit dan nilainya bahkan bisa mencapai miliaran rupiah.
ADVERTISEMENT

Unggahan Facebook mengenai mahar dan uang panai pengantin di Sulsel jadi viral

Hingga Rabu (21/10) unggahan Widia pun langsung viral dan telah dibagikan lebih dari 4,3 ribu pengguna di Facebook. Selain itu, unggahan tersebut juga telah mendapat lebih dari 300 komentar, yang rata-rata tercengang dengan mahar dan uang panai yang diberikan sang mempelai pria kepada pengantin perempuannya.
Mantap bang jago,” tulis pengguna Facebook bernama Selviwulandari.
Maharmu membunuhku zheyeng,” timpal Irmawati Dewi Rizka.
Tidak apa-apa mahar segitu asal memang mampu, kalau dilihat dari keadaan ekonomi keluarga mereka yang segitu tidak banyak. Kita liatnya wow sebab keadaan ekonomi kita yang belum seperti mereka. Terus soal mahar banyak gitu kan nanti juga bisa dipakai buat modal usaha si istri, atau rumah dan lain-lain sebagai tempat tinggal dan menunjang rumah tangga mereka nanti,” kata pengguna bernama Fika Vicillia.
ADVERTISEMENT

Pengakuan mempelai perempuan

Setelah unggahan itu viral di media sosial, sang mempelai perempuan yang diketahui bernama Irmawati A.Md.A.Pj (23) pun kaget dan tercengang. Ia tak menyangka bahwa mahar pernikahannya itu akan menjadi viral di media sosial.
“Pastinya kaget dan enggak nyangka juga soalnya itu masih resepsi hari pertama, dan aku taunya dari orang lain bukan tau sendiri,” kata perempuan yang kerap dipanggil Irma kepada kumparanWOMAN, pada Rabu (21/10).
Irma juga mengiyakan soal kabar viral yang menyebut bahwa dirinya mendapat mahar dan uang panai dengan harga yang sangat fantastis dari suaminya. “Iya pemberitaan yang lagi viral itu benar dengan mahar uang panaik 300 juta, emas 1 stel, kuda 3 ekor, beras 1 ton, 1 mobil, 1 rumah, dan 1 sawah,” tambahnya.
ADVERTISEMENT

Dijadikan laut saat hajatan

Menurut cerita Irma, pemberian kuda (sebagai mahar dan uang panai) di daerahnya merupakan hal yang sangat lumrah dan sudah menjadi budaya tersendiri. Selain itu, ia juga menyebut bahwa biasanya hewan itu akan dijadikan sebagai lauk untuk dijamu saat acara pernikahan.
“Jadi pas dikasih tiga ekor (kuda) sudah langsung dipotong buat menjamu tamu-tamu. Jadi sudah habis dimakan tiga ekor kuda itu,” tutup Irma.
Untuk diketahui, Irma dan sang suami yang bernama Bripda Supardi melangsungkan pernikahan selama empat hari dari tanggal 16-19 Oktober di kampung halaman Irma, di Jeneponto, Sulawesi Selatan. Keduanya memutuskan untuk menikah setelah berpacaran selama 1 tahun.
----
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)