Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jika Anda menjumpai tas kulit dengan gesper emas berhuruf C yang saling membelakangi sebuah pilar berukiran, kemungkinan tas itu adalah Triomphe keluaran rumah mode Celine. Logo ukir tersebut diciptakan oleh Céline Vipiana, pendiri rumah mode Celine, brand asal Prancis yang kini termasuk dalam grup perusahaan mode terbesar LVMH (Louis Vuitton Moët Hennessy).
Mari mengenal Celine lebih dekat.
Celine didirikan oleh Céline Vipiana dan suaminya Richard di masa perang berakhir pada 1945. Awalnya butik Celine di Paris ini mengkhususkan diri pada sepatu anak-anak berkualitas. Momentum pasca perang membuat konsumen menginginkan produk yang mewah.
Celine menawarkan sepatu anak-anak mewah yang dibuat khusus berdasarkan pesanan. Dengan logo gajah merah dengan belalai memegang sepatu karya kartunis Prancis Raymond Peynet, butiknya pun menawan hati para orang tua. Dalam tiga tahun, tokonya bercabang tiga.
Vipiana lalu gigih mengembangkan bisnisnya ke sepatu dan aksesori wanita dengan mendirikan pabrik kulit di Florence, Italia. Mengutamakan praktikalitas dan kenyamanan, itulah yang menjadi dorongan Vipiana saat meluncurkan koleksi pakaian wanita siap pakai.
Garis desainnya sportif, setelan jaket wol dan rok, sepatu bertumit datar, cocok untuk perempuan aktif yang ingin tetap terlihat elegan. Tak heran jika label Celine lalu diterima baik oleh pasar Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara Asia lain sebagai label luxury asal Prancis yang berkualitas sekaligus fungsional.
Momentum bersejarah selanjutnya adalah ketika Vipiana meluncurkan desain monogram. Konon ketika sedang menyetir di dalam kota Paris, mobilnya mogok di depan landmark bersejarah Arc de Triomphe. Arsitektur monumen yang menjadi simbol kebanggaan dan kemenangan Prancis ini memikat dan memberinya inspirasi.
Lahirlah Blazon Chaine, logo berupa jalinan huruf C ganda yang saling membelakangi dan terkait dengan pilar penuh ukiran, mencerminkan Arc de Triomphe. Vipiana ingin warisan dan spirit gaya hidup Paris menjadi identitas label Celine yang kental.
Kekuatan konsep yang dirumuskan oleh Vipiana membuat label Celine berkembang pesat. Sebanyak 87 butik Celine tersebar di seluruh dunia, dari Beverly Hills hingga Hong Kong. Hal ini menarik perhatian Bernard Arnault, CEO dari LVMH untuk membeli Celine pada 1987. Vipiana tetap menjadi komando desain label Celine selama 52 tahun hingga ia menutup mata pada 1997.
Perancang asal Amerika Serikat Michael Kors diangkat sebagai desainer penerus Celine menggantikan Céline Vipiana. Ini merupakan era di mana perancang-perancang Amerika Serikat menggawangi label-label mewah Eropa, seperti Marc Jacobs untuk Louis Vuitton dan Narciso Rondriguez untuk Loewe. Michael Kors berhasil mengukuhkan label Celine sebagai label mode yang kuat. Ia menggabungkan formula sportivitas Vipiana dengan glamornya kehidupan jet set.
Kors yang penyuka pantai, menyebarkan aspirasi kemewahan Monte Carlo dan Tahiti dengan bikini mempesona untuk musim panas, juga kasmir dan bulu-bulu untuk musim dingin. Ia juga memasukkan monogram C warisan Vipiana ke berbagai produk, dari sandal hingga kepala ikat pinggang. Dua tas Celine karya Michael Kors yang terkenal adalah Poulbot dan Boogie.
Label Celine lalu berganti desainer setelah pengunduran diri Michael Kors pada 2004. Roberto Menichetti menjabat satu tahun, Ivana Omazic dua tahun. Adalah desainer perempuan asal Inggris, Phoebe Philo yang lalu menyelamatkan Celine dan membawa gairah mode di garis terdepan. Philo mengunjungi filosofi Vipiana dan mendefinisikan ulang apa yang wanita ingin kenakan: estetika minimalis, garis desain yang bersih, dan palet warna tonal merebut hati kritikus mode dan konsumen.
Kuatnya pengaruh Philo, menumbuhkan penggemar-penggemar Celine yang fanatik, Philophiles. Tas karya Philo yang diluncurkan pada 2011, Celine Classic Box bag, hasil desain ulang dari arsip Celine era 70an, hingga kini dihargai tinggi di pasar sekunder atau lelang.
Era baru Celine kini berada di tangan Hedi Slimane sejak 2018. Pria Prancis yang memulai karier sebagai fotografer ini dikenal bertangan dingin dalam mencipta busana siap pakai pria di rumah mode Yves Saint Laurent dan Dior Homme.
Mendiang Karl Lagerfeld bahkan mati-matian menguruskan badan agar bisa memakai baju ciptaan Slimane yang bergaris super kurus. Untuk label Celine, Slimane tetap membawa ciri desain super kurus pada awal-awal peragaan busana.
Pada 2018, ia menciptakan tas klasik baru Triomphe, berbentuk persegi dengan gesper emas berlogo ikonik. Tas yang menggabungkan ketegasan dan kemewahan emas ini langsung menjadi favorit di kalangan pecinta fashion.
Sangat jelas bahwa Céline Vipiana mempunyai visi yang maju jauh ke depan, sumber inspirasi yang tak terbatas bagi desainer-desainer penerus Celine.