Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Yuk, Kenali Hubungan Antara Olahraga Rutin dan Keseimbangan Hormon Tubuh
28 Oktober 2022 12:42 WIB
·
waktu baca 5 menit
ADVERTISEMENT
Olahraga tidak harus selalu dilakukan dengan intensitas yang tinggi. Terlalu banyak berolahraga justru akan mendatangkan malapetaka pada hormon di tubuh kamu, Ladies.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari News Daily, hormon adalah pembawa pesan kimiawi yang menjaga tubuh dalam keseimbangan agar tetap bahagia. Tak selalu berjalan mulus, hormon seringkali mengalami permasalahan yang disebabkan oleh beberapa hal. Stres kerja, diet tinggi gula, atau terlalu banyak olahraga dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mengganggu fungsi organ tubuh.
Untuk mengatasi hal tersebut, Ladies perlu mengenal hormon yang memengaruhi tubuh, dan bagaimana olahraga dapat mengendalikan hormon untuk menyeimbangkannya seperti dikutip dari Byrdie. Simak informasi lengkapnya dalam artikel ini, Ladies.
Apakah olahraga dapat membantu menyeimbangkan hormon?
Olahraga dapat membantu dalam proses menyeimbangkan hormon dalam tubuh. Dr. Amy Lee, seorang spesialis pengobatan obesitas asal California, Amerika Serikat mengungkap, “Jumlah gerakan dan aktivitas fisik yang dilakukan setiap hari akan membuat dampak besar pada respons hormonal tubuh.”
ADVERTISEMENT
Saat berolahraga, detak jantung dan aktivasi sistem saraf juga menyebabkan otak melepas berbagai hormon. Hormon tersebut yang mengontrol bagaimana organ tubuh merespons. Olahraga punya efek yang kuat untuk menyeimbangkan, menekan, dan meningkatkan hormon tertentu.
Hormon apa yang terpengaruh karena olahraga rutin?
Olahraga rutin dapat membantu tubuh untuk menyeimbangkan hormon-hormon tertentu. Ada beberapa hormon yang terpengaruh karena olahraga. Berikut penjelasannya.
1. Epinefrin atau norepinefrin
Hormon ini berfungsi untuk merespons stres, baik secara fisik atau psikologis. Ketika berolahraga, otak akan menginduksi kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon epinefrin atau norepinefrin. Hormon ini berperan dalam proses metabolisme makanan yang dimakan.
2. Insulin
Hormon insulin diproduksi oleh pankreas saat glukosa datang ke dalam aliran darah, kemudian glukosa naik dan turun sesuai dengan makanan atau minuman yang kamu konsumsi. Namun, kadarnya dapat meningkat terutama dengan karbohidrat olahan atau makanan manis. Insulin berperan memberi sinyal pada tubuh untuk menyimpan lemak.
ADVERTISEMENT
Harvard Health Publishing melansir, olahraga dapat menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin serta mampu melawan resistensi insulin. Hal ini sangat baik untuk orang yang menderita penyakit diabetes.
3. Kortisol
Kortisol diproduksi oleh kelenjar adrenal sebagai respons stres, gula darah rendah, dan olahraga. Kelebihan hormon ini akan membuat nafsu makan meningkat drastis.
Dikutip dari Mind Body Green, kortisol atau hormon stres dapat dikurangi dengan olahraga rutin. Studi dari National Library of Medicine yang diterbitkan pada 2018 menunjukkan bahwa beberapa latihan atau workout seperti yoga, punya efek yang positif terhadap penurunan kadar kortisol dalam tubuh.
4. Estrogen
Hormon estrogen berperan dalam proses pembuahan dan kehamilan. Estrogen bekerja selaras dengan progesteron dan harus seimbang. Dalam rasio yang tepat, hormon ini akan membantu membakar lemak tubuh, sebagai antidepresan, membantu metabolisme, dan meningkatkan kualitas tidur. Penurunan hormon estrogen akan mendorong munculnya gejala menopause.
ADVERTISEMENT
Cara mudah untuk mengatasi kurangnya hormon ini adalah dengan berolahraga. Cobalah untuk meningkatkan detak jantung kamu selama 30 menit setiap harinya.
5. Hormon pertumbuhan manusia
Ini merupakan salah satu hormon yang paling kuat dalam tubuh manusia. Hormon ini berfungsi sebagai pembakar lemak yang memaksa tubuh untuk menarik energi dari cadangan lemak terlebih dahulu. Hormon pertumbuhan manusia juga meningkat dengan olahraga dan dikendalikan dengan hormon epinefrin atau norepinefrin. Olahraga intensif dapat meningkatkan hormon yang satu ini.
6. Progesteron
Progesteron berfungsi mengatur fungsi menstruasi dan kehamilan. Olahraga yang berlebihan justru akan menurunkan kesuburan perempuan melalui penurunan kadar progesteron. Jadi pastikan untuk mengaturnya dalam frekuensi yang seimbang.
7. Serotonin
Olahraga secara teratur rupanya dapat membantu suasana hati dan memudahkan kamu untuk tertidur, Ladies. Aktivitas fisik dapat melepaskan serotonin yang mendorong seseorang untuk beristirahat dengan baik di malam hari. Selain itu, meningkatkan kadar hormon serotonin ini juga dapat meningkatkan suasana hati, nafsu makan, pencernaan, memori, dan dorongan seksual.
ADVERTISEMENT
Cara berolahraga atau workout untuk menyeimbangkan hormon
Latihan fisik yang sesuai akan meningkatkan kadar kimia dalam tubuh yang berpengaruh pada hormon pertumbuhan manusia. Kamu juga perlu menjaga kortisol agar tetap terkendali. Salah satu olahraga yang dianjurkan adalah menyusun rencana workout di akhir pekan agar dapat memengaruhi hormon secara positif.
Kardio seperti berjalan cepat dan berlari juga dapat meningkatkan dopamin dan serotonin secara keseluruhan untuk tidur malam yang lebih berkualitas dan meningkatkan suasana hati. Olahraga yang tepat akan meningkatkan hormon pertumbuhan manusia yang membuat tubuh awet muda.
Lebih lanjut, olahraga juga dapat menurunkan insulin atau hormon lemak dan menjaga kadarnya tetap normal sambil menjaga hormon kortisol untuk mencegah hormon tersebut mengambil alih tubuh. Orang dengan kondisi badan yang bugar dan sehat lebih mudah mengatasi peningkatan kortisol.
ADVERTISEMENT
Latihan terbaik untuk hormon yang tidak seimbang
Menurut Jenni Rrivett, seorang konsultan kebugaran dan nutrisi internasional asal Inggris mengungkapkan beberapa jenis olahraga atau workout yang dapat membantu untuk menyeimbangkan hormon. Berikut metode latihan yang bisa kamu coba, Ladies.
1. HIIT (high-intensity interval training)
Metode latihan ini cukup dilakukan 12 hingga 20 menit saja selama tiga kali dalam seminggu. Jangan melakukannya dengan frekuensi terlalu sering karena tidak baik untuk tubuh.
2. Strength training (latihan kekuatan)
Rutinitas latihan kekuatan untuk seluruh tubuh dapat dilakukan dua sampai tiga kali dalam seminggu. Kamu bisa mencoba gerakan seperti push up atau overhead press, pull-up, lunge dan deadlift.
3. Stretching (peregangan)
Lakukan peregangan lima menit setelah setiap sesi selesai. Sebagai pilihan, kamu juga bisa mengambil kelas yoga yang dapat membantu fleksibilitas, dan menurunkan kadar hormon stres.
ADVERTISEMENT
4. Walking (berjalan)
Jalan ringan dengan frekuensi empat hingga lima hari seminggu. Sering dianggap sepele, tapi manfaat dari latihan berjalan atau jalan santai sangat bermanfaat untuk tubuh.
5.Don't sit still (hindari duduk diam terus-menerus)
Penting dilakukan, jangan duduk diam di meja sepanjang hari. Kamu bisa bangun selang satu jam sekali dan melakukan sesuatu selama dua menit. Baik untuk membuat minuman maupun berjalan-jalan dan mengobrol dengan rekan kerja.
Ladies, itu tadi beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menyeimbangkan hormon dengan olahraga rutin. Selamat mencoba, Ladies!