Yuna & Co. dan LUD, Ajak Perempuan Difabel Lebih Percaya Diri Lewat Fashion

12 Januari 2021 19:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yuna & Co. dan LUD, Ajak Perempuan Difabel Lebih Percaya Diri Lewat Fashion. Foto: dok. Yuna & Co.
zoom-in-whitePerbesar
Yuna & Co. dan LUD, Ajak Perempuan Difabel Lebih Percaya Diri Lewat Fashion. Foto: dok. Yuna & Co.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2018, diperkirakan ada 14,2 persen (30.38 juta jiwa) masyarakat Indonesia yang menyandang disabilitas. Sedangkan secara global, WHO memperkirakan ada satu miliar orang atau 15 persen dari total populasi global yang memiliki disabilitas.
ADVERTISEMENT
Kelompok difabel cenderung mendapatkan tantangan lebih besar untuk dapat berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini terjadi karena kekurangan akses, keterbatasan cara komunikasi, adanya diskriminasi, hingga stigma negatif yang terus melekat.
Potret perempuan difabel tampil percaya diri dnegan pilihan busana dari Yuna & Co.. Foto: dok. Yuna Co
Sebagian dari kita mungkin masih ada yang berpikiran bahwa penyandang disabilitas, terutama perempuan, kurang bisa mengekspresikan diri karena keterbatasan fisik. Padahal, kondisi fisik tidak seharusnya membatasi seseorang untuk melakukan apapun yang mereka impikan. Termasuk untuk bisa tampil menarik dan stylish dengan makeup dan gaya busana sesuai tren.
Sejalan dengan hal itu, Yuna & Co., platform personal styling pertama di Indonesia dengan teknologi machine-learning, kolaborasi dengan gerakan non-profit yang fokus membantu perempuan difabel, Lipstick untuk Difabel (LUD). Keduanya berupaya mendorong para perempuan difabel di Indonesia agar lebih berani menunjukkan potensi terbaik, melampaui batas-batas yang ada, serta menjalani hidup mereka dengan percaya diri.
Laninka Siamiyono, Founder Lipstick Untuk Difabel dan teman difabel. Foto: dok. Yuna Co
"Sebagai seorang perempuan difabel, saya melihat kebutuhan fashion teman-teman difabel kerap kali kurang diperhatikan, karena masih banyak yang beranggapan kalau kami tidak pantas untuk berpenampilan menarik," ungkap Laninka Siamiyono, pendiri Lipstick Untuk Difabel dalam pernyataan pers yang diterima oleh kumparanWOMAN.
ADVERTISEMENT
Yuna & Co. membantu enam perempuan difabel dalam proses pemotretan kampanye kolaborasi ini dengan memberikan jasa personal styling dan menyediakan berbagai fashion items yang sesuai dengan karakter masing-masing. Untuk kebutuhan ini, Yuna & Co. juga didukung oleh beberapa brand desainer lokal, seperti Figure, Le Bijou, Clouwny, Senora, Elgra, Cloxvox, Ramune, Jauw Active, Bearnice, Square The Label dan Mava.
Kolaborasi Yuna Co. dan Lipstick untuk Difabel. Foto: dok. Yuna Co
"Melihat visi dan misi Yuna & Co., saya merasa mereka dapat membantu teman-teman difabel untuk menemukan style terbaik mereka dalam berbusana, bukan hanya makeup, tetapi pakaian yang tepat juga mampu meningkatkan rasa percaya diri semua perempuan," pungkas Laninka.
Hasil sesi pemotretan tersebut kemudian diunggah di media sosial Yuna & Co. dan LUD untuk meningkatkan kesadaran bahwa perempuan difabel juga bisa tampil percaya diri dan menarik. Mereka juga tetap bisa mengekspresikan diri melalui gaya fashion yang dikenakan.
Kolaborasi Yuna Co. dan Lipstick untuk Difabel. Foto: dok. Yuna Co
"Kami berharap kolaborasi bersama LUD bisa menyebarluaskan kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang pentingnya kesetaraan akses untuk kaum difabel. Sesuai asal usul katanya, difabel berasal dari kata differently-abled. Mereka memiliki potensi, kemampuan, dan kegigihan yang sama dengan semua perempuan dan manusia lain. Keterbatasan fisik tidak boleh menghalangi mereka untuk terus berkarya, mencintai diri sendiri, dan melampaui batas-batas yang ada," ungkap Winzendy Tedja, Founder & CEO Yuna & Co.
ADVERTISEMENT