Visual Healing: Jelajahi Karya Seni di Art Jakarta Gardens 2023

Kuntari Sri S
Seseorang yang menikmati menulis. Sarjana Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran. Teman Kumparan
Konten dari Pengguna
24 Februari 2023 6:35 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kuntari Sri S tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Art Jakarta Gardens berlangsung pada 7-12 Februari 2023 di Hutan Kota by Plataran. (Website/Art Jakarta)
zoom-in-whitePerbesar
Art Jakarta Gardens berlangsung pada 7-12 Februari 2023 di Hutan Kota by Plataran. (Website/Art Jakarta)
ADVERTISEMENT
Istilah healing menjadi hal yang dapat menggambarkan bagaimana seseorang menyembuhkan diri dari tekanan yang diberikan lingkungannya.
ADVERTISEMENT
Mekanisme self healing pada setiap individu tentu beragam jenis dan caranya. Salah satunya dapat dilakukan dengan berkunjung ke pameran seni untuk melihat karya dan meresapi makna dibalik karya seni yang dipamerkan.
Pada 7-12 Februari 2023 yang lalu, gelaran pekan seni tahunan Art Jakarta Gardens kembali dihelat di Hutan Kota by Plataran, Gelora Bung Karno, Jakarta.
Pada gelaran yang ke-4, kali ini Art Jakarta sebagai wadah bagi 20 seniman dari 21 galeri di Indonesia dan satu galeri dari Malaysia untuk memamerkan karya-karya seni dalam meramaikan helatan seni rupa di permulaan tahun ini.
Adapun karya-karya dipamerkan pada pameran seni Art Jakarta Gardens 2023 didominasi oleh karya seni kontemporer para seniman muda.
ADVERTISEMENT
Memasuki pameran, seketika mata pengunjung dimanjakan oleh warna-warni karya yang dikreasikan pada media yang modern dan futuristik.
Pengunjung jelajahi instalasi karya di Art Jakarta Gardens 2023. (Instagram/Art Jakarta)
Selama gelaran pekan seni rupa Art Jakarta Gardens 2023, pengunjung dapat menjelajahi setiap presentasi karya seni rupa dalam dan luar ruang dalam bentuk patung, instalasi dan objek dua dimensi.
Selain itu, pengunjung dapat menikmati hutan kota yang terkesan baru sebagai tempat penyelenggaraan Art Jakarta Gardens yang mengusung konsep segar, inovatif, dan terbuka.
Bagi para kolektor karya seni acara ini menjadi ajang perburuan karya. Bagi para penikmat seni acara ini menjadi ajang untuk mengenal karya baru para seniman yang sedang di apresiasi oleh galeri yang mengusung untuk dinikmati publik.
Bagi pengunjung yang sekedar ingin melihat karya seni para seniman tentu bisa menjadi momen untuk resfreshing, menikmati karya seni sebagai momen untuk visual healing.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak, ketika berada disana kita seperti berada di hutan dengan suguhan karya-karya seni luar biasa yang menyegarkan mata dan memanjakan jiwa.
Tentu saja kita perlu berhati-hati ketika berkunjung ke pameran seni seperti ini. Karya yang dipamerkan memiliki nilai seni yang tak ternilai dan tentu berharga fantastis jika dirupiahkan.
Di Art Jakarta Gardens 2023 pengunjung dapat menikmati karya seni rupa yang dipamerkan di dalam ruang maupun di luar ruang.
Instalasi luar ruang terdiri dari Sculpture Garden dan Special Presentation yang menuai sorotan pengunjung.
Tidak hanya itu pekan seni ini juga menawarkan pementasan musik, pementasan seni dan lokakarya bagi pengunjung.
Lalu ada sebanyak 25 galeri seni yang meramaikan instalasi dalam ruang pada dua tenda yang disediakan.
ADVERTISEMENT
Salah satu karya seni instalasi luar ruang di Art jakarta Gardens 2023. (Website/Art Jakarta)

Sculpture Garden

Pada instalasi luar ruang pameran ini memiliki segmen khusus yang disebut Sculpture Garden.
Di Taman Patung kita disuguhkan karya-karya patung dari berbagai seniman yang berkolaborasi dengan galeri seni seperti diantaranya
ADVERTISEMENT

Special Presentation

Sorotan pada acara ini ternyata jatuh pada instalasi luar ruang yang bertajuk Special Presentation. Sebuah presentasi khusus yang mempertunjukkan karya kolaborasi antara seniman dan perusahaan pendukungnya. Terdapat lima karya hasil dari kolaborasi tersebut, diantaranya :

1. The Light of Journey oleh FX Harsono

Instalasi "The Light of Journey" karya FX Harsono yang diusung oleh Bibit. (Instagram/Bibit)
Pameran spesial yang bertajuk "The Light of Journey" didukung oleh Bibit untuk mengapresiasi karya seniman asal Blitar, FX Harsono, yang telah memperoleh pengakuan dari dunia seni internasional.
Dilansir dari website Art Jakarta Gardens, FX Harsono adalah salah satu seniman kontemporer paling dihormati di Indonesia, telah menjadi tokoh sentral dunia seni rupa Indonesia selama lebih dari 40 tahun.
Pada tahun 1975, ia termasuk dalam kelompok seniman muda yang mendirikan Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia, yang menekankan pendekatan eksperimental, konseptual, penggunaan materi sehari-hari, dan keterlibatan dengan isu-isu sosial dan politik.
ADVERTISEMENT

2. Aquifer oleh Digital Nativ

Instalasi Aquifer karya Digital Nativ dipersembahkan oleh iForte. (Instagram/Digital Nativ)
Salah satu karya yang menjadi magnet bagi pengunjung Art Jakarta Gardens adalah karya dari Digital Nativ yang bekerja sama dengan iForte, sebuah perusahaan telekomunikasi dengan karya bertajuk "Aquifer”.
Aquifer sendiri merupakan karya yang berlatar isu ketersediaan dan keprihatinan eksploitasi penggunaan air tanah di Jakarta.
Digital Nativ ingin mengingatkan masyarakat pentingnya menghemat air demi generasi masa depan melalui karya ini.
Dengan menggunakan dua komponen yaitu layar interaktif dan tabung sinar laser, Aquifer mampu menunjukkan tingkat ketinggian air tanah pada 25 titik di Jakarta, berdasarkan data dari PAM dan scientific paper.
Melalui instalasi yang unik ini, pengunjung bisa mengetahui seberapa tinggi jumlah ketersediaan air tanah di suatu wilayah dan memperkirakan jumlahnya di beberapa tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
Melalui Aquifer, Digital Nativ ingin menyebarkan kesadaran kepada generasi muda untuk lebih peka terhadap lingkungan termasuk hemat dalam menggunakan air tanah.

3. Kolaborasi seni dan charging station oleh Naufal Abshar, Karafuru, Tutugraff, dan Rizal Hasan

Berkolaborasi dengan Casion, sebuah perusahaan penyedia layanan pengisi daya kendaraan elektronik, untuk memberi warna berbeda sekaligus media promosi tentang layanan industri tersebut.
Cashion percaya seni bisa bertransformasi lebih jauh ketika desain berpadu dengan fungsi.
Masing-masing memiliki identitas yang unik, tetapi yang paling terlihat berbeda adalah Karafuru.
Alih-alih hanya menggambar di permukaan, mereka membuat patung Ikai versi nyata sebagai casing dari stasiun pengisian.
Lubang pengisian daya ditaruh di depan, bukan di samping seperti desain konvensional.
Berdesain kartun yang manarik bukan bagi orang dewasa saja, tetapi juga anak-anak.
ADVERTISEMENT

4. Totem NFT oleh Gaspack

Berikutnya, ada instalasi dari Gaspack, sebuah perusahaan web 3.0 yang akan berkolaborasi dengan seniman Abenk Alter untuk menggelar aktivasi non-fungible token (NFT) yang mengasyikkan.
Gaspack adalah perusahaan web 3.0 yang bertujuan merevolusi cara pencipta dan penggemar seni untuk terhubung satu sama lain.
Dengan platformnya yang ramah pengguna, mudah diakses, dan aman, Gaspack memungkinkan seniman dan pencipta untuk berbagi koleksi NFT mereka dengan dunia.

5. Lampu & Furnitur Luar Ruangan oleh LUAR

Terakhir ada LUAR yang berspesialisasi dalam furnitur luar ruangan berkualitas tinggi dengan gaya minimalis modern, ideal untuk melengkapi estetika dan suasana hati apa pun.
Untuk melengkapi kesemarakan acara, panitia pun telah menyusun program yang melibatkan banyak talenta lain dari seni yang lebih luas.
Salah satunya, datang dari Kandura Studio persembahan Of Animo yang mengadakan lokakarya bagi pengunjung.
ADVERTISEMENT
Selain itu, delapan seniman performance art dan eksperimen bunyi juga menampilkan karya bertajuk Intraplay 1: Garden of Self.
Segmen tersebut diisi oleh Dimas E Prasinggih, Ishvara Devati, Kurt Peterson, Aldo Ahmad, Jason Noghani, Monica Hapsari, Logic Lost, dan Orcy World (Gilang Anom MM).
Pada penyelenggaraan Jakarta Art 2023, musik menjadi persembahan anyar dari penyelenggara.
Sesi tersebut menghadirkan pertunjukan istimewa dari Sofar Sounds Jakarta dengan dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation yang konsisten berkontribusi pada ekosistem seni pertunjukan.
Sofar Sounds Jakarta adalah bagian dari platform yang mengimajinasikan kembali ajang live melalui pertunjukan terkurasi.
Pada Art Jakarta Garden, mereka juga menampilkan musisi-musisi muda berbakat, seperti AneeSa, DUARA, Meda Kawu, Mariani Oelong, Yuyun Arfah, dan Sri Panggung. Mereka juga menggelar lokakarya seputar karya musik dan penciptaan.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, Jakarta Art melalui akun Instagram resminya memberi informasi bahwa acara serupa akan diselenggarakan kembali pada tahun ini di Jakarta Convention Center.
Tepatnya pada 25-27 Agustus 2023 mendatang. Wah siap-siap untuk visual healing kembali menikmati karya-karya seni para seniman kita yang luar biasa berbakat ya.
Mari kita nantikan gelaran Art Jakarta edisi selanjutnya.