Cerita Tim Garuda Indonesia di Qatar dan Dokter yang Menjadi Pelatih

Konten dari Pengguna
15 Maret 2019 2:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kuntum Khaira Ummah HG tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
“Kawan-kawan, ayo kumpul semua. Kita mulai latihan,” ujar Rakhmat Soebekti, kepada Tim Nasional Sepak Bola Indonesia di Qatar sore itu.
ADVERTISEMENT
Rakhmat mengambil tablet miliknya. Lalu menjelaskan formasi pemain dan strategi penyerangan. Para pemain tampak sangat antusias memperhatikan arahan sang pelatih.
Menonton tayangan video yang Penulis peroleh dari Rakhmat, mengingatkan kembali masa-masa penugasan Penulis di KBRI Doha, Qatar.
Teringat oleh Penulis, saat bersama masyarakat Indonesia di Qatar memberikan dukungan kepada Tim Indonesia. Perasaan haru dan bangga bergelora di hati.
Sepak bola memang menyatukan masyarakat dan mengobarkan cinta akan Indonesia.
Sepak Bola Indonesia di Qatar
Masyarakat Indonesia di Qatar sangat senang bermain sepak bola. Mulai tahun 2007, aktifitas persepakbolaan Indonesia di Qatar tumbuh dengan pesat. Sejumlah kegiatan mendapat perhatian dari media setempat.
ADVERTISEMENT
Saat ini, terdapat tujuh klub senior Indonesia yang menyebar di seluruh wilayah Qatar.
Adapun seluruh pemain dan pelatihnya adalah WNI yang menetap di Qatar. Di antaranya bekerja di perusahaan minyak dan perhotelan. Ada juga mahasiswa dan pelajar.
Pertandingan antar klub sepak bola Indonesia di Qatar (Dok. IFQ)
Dengan terus berkembangnya klub-klub sepak bola di Qatar, Rakhmat bersama dengan sejumlah rekannya mendirikan induk organisasi sepak bola masyarakat Indonesia di Qatar pada tahun 2013. Namanya, Indonesian Football Association in Qatar atau disingkat IFQ.
Organisasi non-profit ini menjadi sentral kegiatan sepak bola masyarakat Indonesia di Qatar.
Setiap tahunnya, IFQ aktif menggelar kejuaraan sepakbola, seperti Liga Senior dan One Day Fun Football, serta mengupayakan keikutsertaan Indonesia bermain di sejumlah pertandingan-pertandingan di Qatar.
Tim Nas berhasil memasuki semifinal pertandingan di Kejuaraan ACFT Qatar 2019 (Dok. IFQ)
Tim Nasional Garuda Qatar
ADVERTISEMENT
IFQ membentuk Tim Nasional (Tim Nas) Sepak bola Garuda di Qatar. Tujuan utamanya untuk mengikuti program tahunan sepak bola antar negara di Qatar, Asian Communities Football Tournament (ACFT), yang diselenggarakan Qatar Football Association (QFA).
Pemain Tim Nas diseleksi dari hasil Liga IFQ, dan merupakan gabungan dari pemain-pemain klub Indonesia di Qatar.
Tim Nas menjadi juara ACFT pada tahun 2013, dan juara kedua pada 2014. Sementara pada 2015-2018, prestasi Indonesia sedikit menurun, yaitu mencapai quarter final atau 8 besar. Prestasi Tim Nas kembali meningkat pada 2019.
"Alhamdulillah, pada tahun 2019 ini dengan semangat juang yang tinggi dan dukungan Bapak Dubes, kita berhasil menembus empat besar ACFT,” jelas Ketua IFQ ini.
ADVERTISEMENT
“Insha Allah, target kedepannya bisa jadi juara kembali, ” tambah Rakhmat penuh semangat.
Tim Nas Garuda menjadi juara ACFT 2013 (Dok. IFQ)
Dari Dokter hingga Pelatih Sepak Bola
Pria yang menetap di Qatar sejak 2006 ini adalah seorang dokter di perusahaan Qatar Petroleum (QP). Berawal dari kegemaran bermain bola, kini Rakhmat menjadi pelatih Tim Nas Garuda di Qatar sekaligus Ketua IFQ.
Dahulu, Penulis beberapa kali bertemu dengan dokter Rakhmat dalam event sepak bola di Qatar. Penulis sangat terkesan dengan semangatnya mengembangkan sepak bola Indonesia di Qatar.
Selain menjadi pelatih sepak bola yang handal, karier Rakhmat sebagai dokter di Qatar juga sangat cemerlang. Rakhmat saat ini menjadi Lead Medical Office QP dan satu-satunya dokter spesialis kesehatan kerja QP.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Rakhmat juga ditunjuk menjadi Health Adviser untuk beberapa perusahaan lainnya di Qatar. Rakhmat juga aktif dalam berbagai forum dan seminar kesehatan internasional.
Bahkan, Rakhmat masuk dalam Task Force Kementerian Kesehatan Qatar untuk pembuatan beberapa prosedur dan pelatihan kesehatan kerja.
“Saya sangat senang dan enjoy dengan pekerjaan yang saya geluti. Walaupun sibuk, tetapi waktu untuk sepak bola tetap bisa diatur.”
Dokter Rakhmat (nomor dua dari kiri) bersama Ketua Bidang Pertandingan QFA pada acara pengundian grouping di turnamen ACFT (Dok. IFQ)
Demikian ungkap Pak Dokter yang memiliki motto hidup "berbuat baik terhadap sesama, selalu bersyukur kepada sang Pencipta".
Ternyata, selain melatih klub sepak bola senior, Dokter Rakhmat juga melatih klub junior sepak bola di Qatar.
Kisah sang dokter dan klub-klub sepak bola anak-anak Indonesia di Qatar akan dilanjutkan pada tulisan berikutnya.
ADVERTISEMENT