Pagelaran Wayang : Larangan Yang Harus Di Hindari Dalang

Cicih Kurniasih
Seorang mahasiswa Universitas Pamulang prodi Sastra Indoneisa yang menyukai dunia sastra terutama menulis.
Konten dari Pengguna
12 Desember 2023 9:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cicih Kurniasih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto : Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wayang merupakan warisan budaya Indonesia yang di akui oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia sejak tahun 2003. Dalam pagelaran, wayang dimainkan oleh seorang dalang yang akan menceritakan tokoh-tokoh wayang dalam pagelarannya. Istilah dalang berasal dari kata Talang artinya salurang air pada atap, jadi kata dalang disamakan dengan kata talang yang dapat diartikan sebagai saluran air. Dalam hal ini, dalang dimaksud sebagai penghubung atau penyalur antara dunia manusia dan dunia roh (Supriyono,dkk, 2008: 2).
ADVERTISEMENT
Dalang memiliki berbagai macam peranan, ia adalah seorang pemimpin, penyusun naskah, seorang produser, sutradara, dan juga orang yang memainkan wayang. Dalang juga berperan sebagi guru, bahkan menurut penjelasan sebelumnya bahwa dalang merupakan juru penerang. Pagelaran wayang yang dibawakan oleh dalang harus memiliki nilai estetis, edeukatif, dan konsultatif. Estetis maksudnya dalang harus mampu memberi kenikmatan pada penontonnya dan memberikan nilai keindahan. Edukatif disini bahwa dalang harus mampu memberikan edukasi atau bahan didik pada cerita yang dibawakan agar dapat memberikan Pelajaran atau nilai moral kepada para penontonnya. Terakhit yaitu konsultatif artinya dalang harus mengajak dan memberikan penerangan kepada penontonnya yang masih buta terkait hal-hal yang baru berlangsung, contohnya adalah kegiatan pemilu yang akan berlangsung sebentar lagi. Dalang harus mampu memberikan gamabaran terkait pemilu tersebut kepda penonton yang masih buta dengan hal-hal terkait berlangsungnya pemilu.
Foto : Pribadi
Dalam melakukan pagelaran wayang, ada beberapa larangan yang harus di hindari oleh dalang. Larangan yang dimaksud adalah perilaku yang tidak boleh dilakukan oleh seorang dalang dalam menjalankan pakeliran (Supriyono,dkk, 2008: 5), diantaranya :
ADVERTISEMENT
1. Mengubah pokok cerita serta mengubah isi lakon. Dalam hal ini dalang harus benarbenar menguasi cerita wayang yang akan dibawakannya. Dalan tidak serta merta menghafal isi cerita tetapi harus dapat membawakannya dengan baik agar pesan yang disampailan dalam cerita wayang tersebut dapat tersampaikan dengan baik. Oleh karena itu, dalang harus memiliki kesenangan tersendiri terhadap cerita wayang dan pengetahuan yang baim terhadap para tokoh wayang nya.
2. Kebogelan, artinya kehabisan cerita atau selesai sebelum waktunya. Dalang harus mengetahui kapan pagelaran itu dimulai dan kapan pagelaran itu berakhir. Dalang tidak boleh menyelesaikan pagelaran wayang jika belum waktunya selesai. Oleh karena itu, dalang harus pintar mengolah waktu agar cerita wayang yang dibawakan bisa selesai tepat waktu seuai cerita dan aturan yang ditetapkan.
ADVERTISEMENT
3. Karahinan (Kesiangan), yaitu kelebihan waktu dalam membwakan cerita wayang itu sendiri. Sama dengan larangan sebelumnya wayang harus mampu mengolah waktu dari cerita wayang yang akan ditampilkannya.
4. Lamban dalam hal bercerita, dalang harus mampu menggunakan intonasi yang tepat dalam mebawakan cerita wayang. Nada dan kecepatan dalam bercerita juga perlu diperhatikan agar penonton tidak bosan saat menonton pagelaran wayang.
5. Dalang merasa gelisah, duduk tidak tenang, ataupun keluar dari Garapan pedalangan misalnya.
6. Harus membawa derita wayang sesuai aturan cerita, tidak boleh menggunakan katakata asing dalam pedalangan, bahkan apabila sampai menyindir tamu dalam arti menjatuhkan harga diri tamu dari tamu lainnya.
Foto : Pribadi (Diambil dari pergelaran wayang di channel youtube Museum Wayang)
Itulah beberapa larangan yang harus dihindari oleh para dalang dalam melakukan pagelaran wayang. Tidak lah mudak unruk menjadi seorang dalang, hanya orang-orang tertuntu yang dapat menjadi wayang. Ada peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh para dalang termasuk larangan-larangan yang telah dijelaskan diatas.untuk menjadi dalang bukan karena kebutuhan saja tapi harus diiringin dengan niat dan keinginan yang kuat. Seni pedalangan ini merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan, kita harus dapat menumbuhkan generasi-generasi yang mampu meneruskan seni pedalangan ini.
ADVERTISEMENT