Konten dari Pengguna

Para Predator Pemburu Wanita

Cicih Kurniasih
Seorang mahasiswa Universitas Pamulang prodi Sastra Indoneisa yang menyukai dunia sastra terutama menulis.
22 Juni 2023 7:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cicih Kurniasih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto : Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Pexels.com
ADVERTISEMENT
Banyak kasus pelecehan seksual kepada wanita yang terjadi di Indonesia. Para korban pun tidak mengenal usia, bahkan balita pun menjadi salah satu korbannya. Sebenarnya apa yang ada dipikiran para predator itu? Mengapa mereka bisa berperilaku selayaknya sebuah binatang yang tidak mempunyai akal?
ADVERTISEMENT
Sebagai manusia yang memiliki akal, kita pasti mengetahui mana baik dan buruknya sebuah perbuatan yang kita lakukan. Nafsu yang tinggi mampu menghilangkan akal mereka, tidak memikirkan konsekuensinya nya yang terpenting hawa nafsu mereka terpenuhi. Para predator itu mendapatkan sebuah keuntungan bagi diri mereka sendiri, dan korban nya yang mendapatkan sebuah kerugian.
Foto : Pexels.com
Ketakutan menatap dunia luar, rasa marah kepada diri sendiri, Trauma yang begitu tinggi, tidak bisa mereka hindari. Rasa trauma para korban membuat dirinya tidak dapat mempercayai siapapun lagi, menutup diri, dan lebih memilih menjalani hidup sendiri. Kita sebagai wanita yang menjadi asing kepada diri sendiri, dan mereka para predator yang masih bisa beradaptasi terhadap lingkungan nya dengan baik.
ADVERTISEMENT
Tidak mengenal tempat, mereka bisa melakukan pelecehan terhadap para korbannya. Di jalanan, transportasi umum, tempat kerja, sekolah, dan yang menyedihkan nya lagi dapat terjadi di lingkungan rumah sendiri. Dan para korban pun hanya memilih diam, karena bagaimana pun mereka merasa takut, terlebih pandangan orang-orang yang hanya bisa mencap buruk korbannya.
Saya mendapatkan beberapa kasus pelecehan yang terjadi di transportasi umum. Para predator itu mencari kesempatan dengan duduk di sebelah korbannya, tanpa memikirkan angkutan itu ramai, dia tetap melakukan aksinya. Jari tangannya yang sedikit demi sedikit menjalar dibagian tubuh si korban dan korban yang terkejut hanya diam tidak bisa berkutik.
Jangan menyalahkan korban yang hanya diam saat kejadian itu terjadi. Karena korban mengalami 'freeze', atau kondisi dimana otak kita masih mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Mereka yang belum pernah mengalami nya mungkin berkata "Kalau aku di posisi dia, mungkin akan melawan", nyatanya itu hanya sebuah ungkapan omong kosong. Perkataan seperti itu tidak akan mereka ucapkan lagi apabila mereka mengalami pelecehan secara tak terduga.
Foto : Pexels.com
Lalu bagaimana cara membasmi para predator sampah itu?
ADVERTISEMENT
Mereka masih bisa berkeliaran dengan bebas apabila hukuman mereka telah selesai dan mungkin saja hal itu bisa mereka lakukan lagi. Karena pada dasarnya para predator itu memiliki nafsu secara alamiah, hanya butuh kesadaran dan mengendalikan diri mereka sendiri.
Foto : Pexels.com
Jangan hanya menyalahkan korban, jangan hanya korban yang diberikan pandangan buruk, jangan hanya korban yang dicemooh, justru kita perlu membantu mereka menghadapi dunia tapi salahkan juga para predator sampah itu, berikan sikap buruk juga kepada para predator itu agar mereka tidak mendapatkan hukuman secara negara saja tapi mendapatkan hukuman sosial juga.