Nostalgia Mudik

Konten dari Pengguna
28 Februari 2018 19:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kusbandono Sugiarto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nostalgia Mudik
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
“..Aku di matraman…”
“..Kau di kotaa..kem..baangg..”


Lirik lagu “Matraman” oleh The Upstairs tersebut membawaku kembali kepada tahun 2006, dimana mereka sedang berada pada puncak ketenarannya. Sebagai penggemar musik, tentu nama The Upstairs tidak asing bagiku. Album Energy yang melegenda itu termasuk dalam album yang sering sekali kudengarkan selama di perjalanan.
ADVERTISEMENT
Ya, perjalanan. Perjalanan ke sekolah, ke pusat perbelanjaan, dan perjalanan mudik. Terutama perjalanan mudik. Mudik di tahun 2006 sungguh membosankan. Jika kau berniat naik kereta, bersiaplah untuk menghabiskan waktumu di antrian yang tak kunjung usai. Tidak ingin mengantri? Mudah saja, silahkan membeli tiket di calo terdekat - jika kau ingin membayarkan harga yang tidak wajar untuk dua karcis kereta Jakarta - Yogyakarta kelas ekonomi. Ekonomi! Ekonomi masih penuh terisi manusia, kardus yang berisi buah tangan, dan jika kau beruntung, mungkin kau akan bertemu dengan beberapa ekor ayam hidup. Oh, dan jangan lupa atur pakaianmu. Maklum, kereta kelas ekonomi tidak memiliki AC.
Dengan segala kerepotan tersebut, aku sekeluarga terpaksa menggunakan transportasi pribadi pada jalur darat untuk mudik. (Keluargaku belum sekaya itu untuk dapat menggunakan transportasi pribadi pada jalur udara, atau laut). Perjalanan selama dua petang pun kami lewati dengan susah payah, untuk bersilaturahmi selama satu pekan di kampung halaman - tak lupa perjalanan pulang pun memakan waktu yang sama. Rasanya seperti memasak mi instan - lebih lama waktu memasak dibandingkan waktu menyantapnya.
ADVERTISEMENT
Lalu mari kembali ke masa sekarang.
Aku sudah lama tidak mendengarkan The Upstairs kembali, karena banyak sekali musik baru yang menarik untuk kunikmati. Selain musik, kereta juga sudah berubah menjadi sebuah entitas baru yang benar-benar berbeda dengan kereta di tahun 2006.
Menyambut mudik tahun 2018, segala kelas kereta memiliki sistem AC yang baik. Harga pun sudah diatur sehingga lebih masuk akal. Dan yang paling penting, kereta tidak pernah terlambat secara berlebihan - stasiun biasanya akan mengomunikasikan keterlambatan kepada calon penumpang di stasiun yang bersangkutan. Aku sering menggunakan moda transportasi ini karena satu alasan : kereta tidak pernah, dan tidak akan terkena kemacetan lalu lintas. (Paling berhenti di stasiun, atau di suatu daerah yang seperti tak bertuan, selama kurun waktu yang tidak ditentukan).
ADVERTISEMENT