Konten dari Pengguna

Curdlan Solusi Alami Untuk Menurunkan Kadar Kolesterol

kusmiati kusmiati
Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi - BRIN
29 Agustus 2024 10:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari kusmiati kusmiati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Kusmiati, Dian Alfian Nurcahyanto

sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi- BRIN
KST Soekarno, Jl. Raya Jakarta Bogor Km 46 Cibinong, Bogor 16911
ADVERTISEMENT
Kesehatan adalah aset paling berharga yang kita miliki, namun sering kali terancam oleh musuh tersembunyi seperti kadar kolesterol tinggi dan paparan oksidan. Jika tidak diatasi, kondisi ini dapat memicu berbagai penyakit serius. Untuk membantu menangkal ancaman tersebut, berbagai upaya dilakukan, salah satunya dengan memanfaatkan senyawa alami seperti curdlan.
Curdlan adalah polisakarida alami yang dihasilkan oleh bakteri. Senyawa ini tersusun dari monomer glukosa yang saling terhubung secara linier dengan ikatan beta 1,3-glikosidik, membentuk polimer panjang dengan bobot molekul tinggi. Karena monomernya hanya terdiri dari satu jenis gula, yaitu glukosa, curdlan disebut sebagai homopolimer.
Polisakarida ini pertama kali diperkenalkan oleh peneliti Jepang, Harada Ryohei, pada tahun 1966. Curdlan, senyawa aktif yang diisolasi dari bakteri Alcaligenes faecalis dan Agrobacterium sp, mendapat namanya dari kata "Curd" yang berarti menggumpal atau mengental. Penemuan ini membuka peluang besar untuk berbagai aplikasi di industri, termasuk makanan, farmasi, dan bahan bioplastik, berkat kemampuannya yang unik dalam membentuk gel yang kuat saat dipanaskan di dalam air.
ADVERTISEMENT
Menariknya, Indonesia juga memiliki koleksi bakteri lokal penghasil curdlan yang tersimpan di Indonesia Culture Collection (InaCC)-BRIN. Beberapa bakteri ini diisolasi dari sampel tanah di area perakaran tanaman atau sebagai bakteri endofit pada akar, yang menunjukkan potensi besar dalam penelitian dan pengembangan lebih lanjut.
Gambar 1. Proses pengambilan sampel tanah di sekitar perakaran tanaman sayuran untuk mengisolasi bakteri penghasil curdlan (Dokumentasi Pribadi).
Produksi Curdlan.
Produksi skala laboratorium dapat dilakukan dalam reaktor dengan kapasitas mulai dari 1 liter hingga 50 liter. Langkah awal yang krusial adalah mengoptimalkan kultur bakteri untuk memastikan curdlan yang dihasilkan memiliki kuantitas dan kualitas yang optimal. Selain itu, tahapan proses ekstraksi dari kultur bakteri juga berperan penting dalam menentukan perolehan curdlan yang dihasilkan.
Gambar 2. Produksi curdlan menggunakan fermentor mini dengan sistem otomatis untuk mengatur pH, aerasi dan agitasi, guna mendukung pertumbuhan bakteri yang optimal (Dokumentasi Pribadi)
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi curdlan meliputi jenis bakteri, komposisi nutrisi fermentasi, dan kondisi fisik. Pemilihan bakteri unggul dan optimalisasi media fermentasi sangat penting untuk menghasilkan curdlan berkualitas tinggi dalam jumlah besar. Peningkatan produksi juga dapat dicapai melalui modifikasi genetik bakteri. Sumber karbon seperti glukosa dan tingkat nitrogen yang rendah berperan besar, sementara mineral dan vitamin tertentu mendukung proses enzimatik dan metabolisme bakteri. Faktor fisik yang berpengaruh pada proses fermentasi diantaranya keasaman dan suhu, kondisi keduanya harus tepat karena mempengaruhi aktivitas mikroorganisme untuk menghasilkan produk secara optimal. Pemberian aerasi penting untuk memastikan bahwa mikroorganisme mendapatkan cukup oksigen untuk pertumbuhan dan aktivitasnya. Selain itu, Agitasi merupakan proses pengadukan untuk memastikan distribusi nutrisi merata dan membantu meningkatkan kontak antara mikroorganisme dan nutrisi.
Gambar 3. Serbuk curdlan hasil ekstraksi dari kultur bakteri Agrobacterium sp menggunakan metode netralisasi asam-basa.
Peran Curdlan Sebagai Antikolesterol
ADVERTISEMENT
Curdlan, juga dikenal sebagai β 1,3-Glukan, memiliki kemampuan menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Menurut Othman dan rekan-rekannya dalam Jurnal Nutrition Review (2011), mengonsumsi tiga gram β-glukan per hari dapat mengurangi kolesterol darah. Mekanisme penurunan kolesterol ini dijelaskan oleh Andersson dan rekan-rekannya (2002). Ketika Curdlan dikonsumsi, ia akan menyerap air dan membentuk gel dalam saluran pencernaan. Gel ini kemudian mengikat asam empedu yang mengandung kolesterol, yang kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui feses. Hal ini mengurangi jumlah kolesterol dalam tubuh karena asam empedu yang hilang harus digantikan dengan yang baru, yang pembentukannya memerlukan kolesterol dari hati, sehingga kadar kolesterol darah menurun.
Selain itu, Curdlan juga dapat diurai oleh mikroba usus menjadi produk yang membantu mengeluarkan kolesterol dari tubuh atau menghambat pembentukannya di hati. Curdlan juga mempengaruhi jumlah reseptor Low-Density Lipoprotein (LDL) di hati, yang bertugas mengikat kolesterol. Dengan meningkatkan jumlah reseptor ini, lebih banyak LDL diambil dari darah, sehingga kadar kolesterol jahat (LDL) menurun. Melalui mekanisme-mekanisme ini, risiko penyakit kardiovaskular dapat berkurang.
ADVERTISEMENT